Logo

Ditemukan 3 artikel berkaitan

Tummy Talk, Weight Control Tips

Turun Berat Badan dengan Latihan Aerobik

Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, latihan aerobik bisa membantu anda mewujudkannya

Siapa yang tidak mengenal latihan aerobik? Latihan aerobik merupakan latihan kardio yang hampir semua orang pernah melakukannya. Latihan ini mengacu pada peningkatan denyut jantung selama latihan yang berguna untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, latihan aerobik bisa membantu Anda mewujudkannya.

Tujuan utama dari latihan aerobik adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan denyut jantung sekaligus melatih kelompok otot-otot besar untuk tetap aktif bergerak selama latihan. Seiring detak jantung meningkat, suplai oksigen ke dalam tubuh juga akan meningkat, sehingga dapat memperkuat otot, daya tahan, dan stamina tubuh Anda.

Manfaat yang bisa Anda dapatkan dari latihan aerobik antara lain :

Menguatkan Jantung. Jantung yang kuat berguna untuk memompa darah ke seluruh tubuh lebih efisien. Memiliki jantung yang kuat akan mencegah Anda dari penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke. Meningkatnya detak jantung saat latihan aerobik juga sering dihubungkan dengan pembakaran lemak lebih cepat.

Menguatkan Otot dan Tulang. Latihan aerobik berperan penting dalam meningkatkan kekuatan otot. Saat kekuatan otot meningkat, maka kekuatan tulang pun akan ikut meningkat.

Mengendalikan Kadar Gula Darah. Kolesterol baik akan meningkat saat Anda melakukan latihan aerobik. Meningkatnya jumlah kolesterol baik dalam tubuh dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan mengendalikan kadar gula darah.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh. Setiap olahraga yang Anda lakukan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda, termasuk latihan aerobik. Dengan meningkatnya kekebalan tubuh, maka tubuh Anda tidak akan mudah terserang penyakit.

Meningkatkan Energi. Peneliti dari University of Georgia mengatakan bahwa dengan melakukan latihan aerobik selama 20 menit maka energi akan meningkat sebanyak 20%. Hal ini mungkin terjadi, karena saat melakukan latihan aerobik suplai oksigen tubuh akan meningkat dan energi pun akan ikut meningkat.

Jenis-Jenis Latihan Aerobik

Latihan aerobik dibagi dalam dua bagian yaitu :

High Impact Aerobic, yaitu latihan aerobik yang dilakukan dengan tempo yang lebih cepat dan intensif. Contohnya, berlari, jogging, bersepeda, senam aerobik, dan lainnya.

Low Impact Aerobic, yaitu latihan aerobik yang dilakukan dalam intensitas sedang. Latihan ini baik bagi Anda yang sedang menjalani proses penyembuhan dari cedera, wanita hamil, ataupun lansia. Contoh latihannya yaitu, jalan kaki dan latihan aerobik dalam air.

Latihan aerobik merupakan latihan yang menyenangkan untuk menurunkan berat badan. Jika Anda bingung mencari latihan yang baik bagi Anda, mungkin latihan aerobik bisa menjadi pilihan yang tepat. Agar lebih bertenaga, iringi latihan aerobik Anda dengan alunan musik yang bersemangat. Selamat berlatih.

Sumber : duniafitnes.com

sumber gambar : www.loseweight101.netd.getElementsByTagName(‘head’)[0].appendChild(s);

05/19/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Gemar Lari? Perhatikan Frekuensi, Intensitas dan Durasi

Meski terkesan sederhana, olahraga yang satu ini juga perlu persiapan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Lari dikenal sebagai olahraga yang murah dan mudah dilakukan. Tidak mengherankan bila jenis olahraga itu digemari banyak orang. Terlebih, saat ini, lomba ataupun event lari bersama yang bersifat santai kerap diadakan berbagai pihak dalam acara yang meriah.

Meski terkesan sederhana, ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan saat akan melakukan olahraga lari.

“Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam berolahraga, termasuk lari, yaitu frekuensi, intensitas, dan durasi,“ ujar dokter ahli fisiologi olahraga Ermita Ilyas.

Soal frekuensi, lanjutnya, lari sebaiknya 3-6 kali dalam seminggu.

Intensitasnya dihitung berdasarkan denyut nadi. Saat lari, seseorang idealnya mengukur denyut nadi. Lari akan efektif dan aman bila saat lari denyut nadi berada dalam kisaran 55%-85% dari denyut nadi maksimal (DNM). DNM dihitung menggunakan rumus 220 dikurangi usia.

Terkait durasi, lari aman dilakukan dalam durasi 30-60 menit.

“Olahraga tidak dianjurkan lebih dari 60 menit karena hal itu meningkatkan risiko cedera,” imbuh Ermita.

Sebelum lari, kata Ermita, persiapan yang perlu dilakukan yaitu tidur yang cukup sekitar 7-8 jam, lalu sarapan terlebih dahulu, tapi jangan berlebihan. Selanjutnya, lakukan pemanasan.

“Pemilihan sepatu yang pas juga penting. Sepatu yang kekecilan atau kebesaran akan meningkatkan risiko cedera. Cedera pada pergelangan kaki kerap terjadi karena ukuran sepatu yang tidak pas,” jelas Ermita.

Selain sepatu, pemilihan pakaian juga tidak boleh sembarangan.

“Pilih kaus yang mudah menyerap keringat. Kalau pakaian sulit menyerap keringat, keringat akan menumpuk dan tubuh akan kegerahan. Hal itu meningkatkan risiko dehidrasi.”

Selanjutnya, lakukan pemanasan. Menurut Ermita, pemanasan tidak boleh dilupakan untuk mencegah kram atau cedera lainnya.

Saat berlari, hal yang juga penting diperhatikan yakni kecukupan air minum untuk mencegah dehidrasi.

“Disarankan meminum 400-800 ml per jam olahraga. Lebih baik minum air dingin yang mengandung elektrolit natrium dan glukosa. Saat olahraga, minuman dingin lebih cepat diserap tubuh,” jelas Ermita.

Sumber : metrotvnews.com

sumber gambar : sdchiropracticcare.com

Artikel Populer

LEMAK SUBKUTAN SULIT HILANG? LAKUKAN INI!

10/26/2023

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022