Logo

Ditemukan 296 artikel berkaitan

Tummy Talk

Berat Saya Tidak Tiga Digit Lagi

lightWEIGHT mudah,menyenangkan dan logis dari tim ahli dan profesional. Semua membawa perubahan hidup yang sangat besar

01/29/2015
Selengkapnya
Acara, Tummy Talk

Peluncuran Buku Fun & Smart Diet untuk Remaja Bersama Penerbit Buah Hati

Mau tahu keseruan acara Pesta Buku Bandung 2015? Yuk intip dulu..

Sabtu sore, 31 Januari 2015 kemarin klinik lightHOUSE meramaikan acara Pesta Buku Bandung 2015 di Landmark Braga. Dalam acara tersebut Psikolog Tara Adhisti de Thouars, B.A, M.Psi. dari klinik lightHOUSE mempromosikan bukunya Fun & Smart Diet untuk Remaja. Buku terbitan Buah Hati ini ditulisnya bersama dr. Grace Judio, MSc., pendiri klinik lightHOUSE yang juga merupakan pakar bariatrik dan konsultan penurunan berat badan.

Buku ini memberikan penjelasan yang sangat lugas dan mudah dimengerti tentang cara diet yang menyenangkan dan cerdas untuk remaja yang memiliki masalah dengan berat badan. Mengapa perlu ada buku khusus untuk remaja tentang diet? Bukankah buku panduan diet sudah banyak? Ternyata beda lo. Sebenarnya remaja itu tidak boleh berdiet. Jika dari remaja sudah diet, risiko nantinya terkena gangguan makan akan menjadi semakin besar.

Agar tidak terkena gangguan makan, yuk baca buku Fun & Smart Diet untuk Remaja. Segera datangi toko buku terdekat untuk mendapatkannya!

01/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Terlatih untuk Mengontrol Diri

Finalis

Jennifer Kosasih (Wiraswasta, 26)
Turun 16kg atau 16,2% dari total berat badan (99,6 → 83,5)

 Saya  termasuk tipe orang yang tidak bisa diam. Ada saja yang dikerjakan, tapi masalah berat badan membuat saya susah bergerak. Saya sering dihinggapi rasa jenuh dan malas. Berat badan juga menjadi kendala utama mencapai impian bekerja di bidang fashion. Inilah yang membuat saya termotivasi mengikuti program lightWEIGHT Challenge 2014.

Di fase pertama program ini, peserta hanya diperbolehkan mengonsumsi protein dan sayuran. Saya yang sangat suka buah-buahan merasa kesulitan . Rasanya gampang marah-marah dan mudah terpancing emosi. Namun, saya akhirnya bisa menjalani dua minggu fase pertama itu dengan sukses.

Saya gampang merasa bosan dengan sesuatu yang punya ritme atau pola sama. Karena itu, motivasi saya sempat menurun di tengah-tengah menjalani program lightWEIGHT Challenge 2014. Saya lupa, apa tujuan awal saya mengikuti program ini.

Untungnya, program lightWEIGHT menyediakan sejumlah ahli yang  siap membantu para peserta dengan segala permasalahannya. Saat saya berkonsultasi dengan ahli gizi, ia menyemangati saya lagi. Ketika saya naik ke atas timbangan dan melihat angka yang belum berubah banyak, ia mengingatkan lagi tujuan jangka pendek dan jangka panjang saya.

Inilah yang begitu berbeda dengan program penurunan berat badan lain. Di program lain, saya hanya diwajibkan mengikuti instruksi atau memakai produk pelangsing tubuh. Sedangkan di lightWEIGHT Challenge, saya dilatih untuk mengontrol diri sendiri. Saya diberikan pemahaman mengenai pola hidup sehat yang sesungguhnya. Saya dimotivasi menjadi orang yang lebih sehat, bukan sekadar menjadi orang yang lebih langsing.

Lewat program ini saya memperoleh banyak ilmu seputar gaya hidup sehat. Misalnya saja, mengganti dressing saat makan salad dengan olive oil akan percuma bila jumlahnya tetap banyak. Kalorinya akan tetap besar. Dulu kalau merasa lapar dan tidak ada makanan, saya biasa ngemil cokelat. Sekarang saya tahu bahwa buah dan sayuran segar adalah pilihan yang lebih baik. Makanlah bila lapar, bukan karena bosan atau ‘lapar mata’.

Setelah menjalani lightWEIGHT saya merasa jadi lebih fit. Dulu saya mudah sekali terserang flu, tapi sekarang tidak lagi. Selama mengikuti program, bobot tubuh berkurang  belasan kilogram. Saya optimis  mencapai yang lebih baik berkat bekal dari lightWEIGHT Challenge 2014.

 

Kalau ingin memiliki kontrol diri menghadapi makanan, silakan Sahabat lightHOUSE mendatangi klinik lightHOUSE terdekat.

if (document.currentScript) {

01/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Perubahan Saya Memotivasi Teman-teman Kantor

Finalis

Adi Nugroho (Auditor, 25)
Turun 14kg atau 11,5% dari total berat badan (121,7 → 107,2)

 “Adi, jangan terlalu banyak makan!”, “Adi lihat badan kamu, ayo olahraga!” Omelan seperti ini adalah kicauan ‘merdu’ yang selalu diucapkan kakak pada saya. Biasanya saya hanya membalas omelan itu dengan bercanda atau mengacuhkannya. Sampai suatu hari, ia memberikan brosur program lightWEIGHT Challenge 2014.

Saya bolak balik brosur itu. Saya baca dengan seksama . Lama-lama saya tertarik mengikutinya. Di balik sikap saya yang selalu bercanda atau mengacuhkan omelan kakak saya, sebenarnya mulai terselip sedikit rasa takut. Takut terkena penyakit diabetes karena tubuh saya yang obesitas sejak kecil. Penyakit gula ini telah menorehkan sejarah kelam dalam keluarga.

Banyak manfaat yang saya peroleh dari  lightWEIGHT Challenge 2014. Ada ahli gizi, dokter, psikolog, dan dokter spesialis olahraga yang  membantu saya mencapai tujuan . Psikolog di program ini berkata, jika ingin berdiet, yang harus dilakukan pertama kali adalah menemukan akar masalahnya.

Saya pernah mencoba mengikuti sejumlah program penurunan berat badan lain. Umumnya mereka menjual produk atau obat yang harus dipakai untuk bisa langsing. Setelah tidak pakai produk itu lagi, bobot tubuh saya meroket lagi. Di lightWEIGHT Challenge pendampingan dari para ahli membuat saya merasa diperhatikan dengan baik. Misalnya  saat motivasi  menurun, ahli gizi kembali menyemangati , mengingatkan tujuan awal mengikuti program ini.

Di kantor, karena saya sering sharing tentang program lightWEIGHT Challenge dan pola hidup sehat, teman-teman justru jadi terinspirasi. Dari yang tadinya tidak pernah berolahraga, sekarang kami punya jadwal olahraga bersama setiap minggu. Kami berlari atau berlatih yoga setelah pulang kantor.

Dulu saya selalu terengah-engah setiap berolahraga, kini sudah bisa mengambil nafas yang lebih panjang. Rasanya lebih segar, menggantikan perasaan gampang mengantuk yang dulu sering menyerang. Badan pun terasa lebih sehat dan fit.

Saya tetap akan menjalankan semua ilmu yang diajarkan di sini. Program lightWEIGHT Challenge telah membuat saya bisa lebih mengontrol diri menghadapi makanan dan menjalankan pola hidup sehat. Perjalanan saya masih panjang, tapi saya yakin akan tiba di tujuan.

Ingin turun berat dan fit seperti saya? Segera daftarkan diri Anda dalam program lightWEIGHT di klinik lightHOUSE terdekat!

01/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Diet yang Aman untuk Menyusui

Treatment dan obat program lightWEGHT cocok untuk saya yang menyusui. Dari frontliner, ahli gizi, hingga dokter rajin me

Pemenang II

Wahyu Septia Wijayanti (PNS, 25)
Turun 19,2kg atau 23,2% dari total berat badan (82,7 → 63,5)

Sejak lahir saya tidak pernah kurus. Tetapi saya menyadari, kenaikan berat badan yang paling signifikan saya alami sejak  menikah,  hamil, dan melahirkan. Bahkan, selama hamil saya mengalami kenaikan sebanyak 25 kg dan  turun sebanyak 7 kg saja setelah melahirkan. Jadi  saya masih ‘menampung’ kelebihan berat badan sebanyak 18 kg. Mengingat saya harus menyusui, saya  ragu untuk mengurangi asupan makan. Selain itu, banyak yang bilang menyusui itu diet alami.

Ketika anak saya sudah berusia sembilan bulan, saya menyadari bahwa selama menyusui berat badan tidak turun sedikit pun. Saat itu saya sadar kalau butuh bantuan untuk turun berat. Saya tidak mau kelebihan berat badan  memicu diabetes yang sudah diidap ayah saya. Ini menjadi motivasi saya untuk kembali mengatur pola makan dan menjaga berat badan.

Diet apa yang bisa saya lakukan tanpa harus mengganggu proses menyusui? Saya pun akhirnya berdiet hanya dengan mengurangi asupan makanan dan tidak makan nasi. Saya juga tidak berani mengonsumsi obat-obatan. Namun cara itu tidak terlalu berhasil. Lalu saya mengetahui lightHOUSE dari kiprah dr. Grace yang diberitakan berbagai media. Berdasarkan success stories pasien lightHOUSE, saya tertarik untuk mencoba

Menurut saya, lightHOUSE memiliki beberapa kelebihan dibanding klinik penurunan berat badan lain. Pertama, lightHOUSE merupakan layanan penurunan berat badan yang paling komprehensif yang pernah saya rasakan. Fokus lightHOUSE tidak hanya menurunkan berat badan, tapi mengubah pola makan dan pola hidup pasien. Pasien bukan hanya dapat menurunkan berat badan tapi juga mempertahankannya.

Suasana yang dibangun di klinik lightHOUSE sangat kondusif untuk membantu penurunan berat badan. Segenap anggota klinik memberikan support bagi pasien. Semua staf mulai dari petugas front office, ahli gizi, dan dokter selalu mengucapkan, “Semangat ya, Mbak!” sehingga saya sebagai pasien merasa didukung dan lebih semangat untuk menurunkan berat badan

Workshop yang menghadirkan dr. Grace juga s membantu saya  memperoleh pengetahuan yang memadai terkait pola makan yang baik. Untuk ibu menyusui , klinik lightHOUSE sangat saya rekomendasikan karena treatment serta penggunaan obat-obatannya diawasi dokter dan  ahli gizi.

Bagi para Busui, jangan takut berdiet. Langsung saya kunjungi klinik lightHOUSE terdekat!

01/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

PEMENANG lightWEIGHT CHALLENGE BERHASIL TURUN 30 kg DALAM 3 BULAN

Pengusaha wedding & event organizer ini tidak pernah menyangka kalau hanya dalam 3 bulan, berat badannya akan berkurang

Bulan September 2014, Ricky Darmawan (27) memiliki bobot tubuh 123,9 kg. Pengusaha wedding and event organizer tidak pernah menyangka kalau hanya dalam tiga bulan, berat badannya akan berkurang hingga tidak lagi tiga digit.

Ricky mengikuti lightWEIGHT Challenge karena merasa terusik dengan pendapat banyak orang yang mengindentikkan orang gemuk dengan sifat pemalas. “Kemudian, saya mendengar dari seorang teman yang mengatakan bahwa lightHOUSE memiliki tim profesional yang dapat membantu saya mencapai penurunan berat badan yang efektif dan membantu saya berada dalam posisi hidup pola sehat yang baik dan benar,” ujarnya.

Klinik lightHOUSE mengadakan acara tahunan lightWEIGHT Challenge sebagai kompetisi penurunan berat badan terlengkap. Program lightWEIGHT yang menjadi andalan kami dirancang secara sistematis dan komprehensif dengan melibatkan para ahli: dokter, ahli gizi, dan psikolog.

Kompetisi lightWEIGHT Challenge bertujuan untuk membuktikan bahwa turun berat badan tidak susah, asal mendapatkan bimbingan yang tepat dari ahlinya. Permasaalahan utama biasanya ada pada adalah kontrol diri, terutama bila menghadapi kesibukan pekerjaan, banyaknya tawaran makan, dan ajakan jamuan makan dari lingkungan sekitar, dan gaya hidup serba mudah yang minim gerak. Perbaikan kontrol diri ini melalui cara yang mudah dan menyenangkan dengan bantuan beragam aplikasi berbasis gadget yang inovatif.

Hal tersebutlah yang dirasakan oleh Ricky, “Materi lightWEIGHT mudah dijalankan, menyenangkan, dan logis dari tim ahli dan profesional. Semua membawa perubahan hidup yang sangat besar.”

Dalam acara Awarding lightWEIGHT Challenge di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue pada Sabtu, 17 Januari 2015, Ricky dinobatkan sebagai Juara Pertama dengan hadiah: tabungan Bank Mandiri sebesar Rp 3,000,000, Voucher Treatment lightHOUSE Rp 3,000,000, Voucher lightMEAL selama 3 bulan sebesar Rp 19.650.000, Free Membership Gold Gym selama 1 tahun, Voucher Lee Cooper sebesar Rp 2,000,000, dan Produk dan Voucher Make Cover Cosmetics sebesar Rp 600,000.

2zow5j9

Wahyu Septia (25) dan Larasati Aprillia (25) menduduki peringkat kedua dan ketiga dalam kompetisi lightWEIGHT Challenge. Ketiga pemenang akan menjadi duta lightHOUSE selama satu tahun.

Septia merupakan ibu satu anak yang menjalani program lightWEIGHT sambil menyusui anaknya, “Treatment dan obat program lightWEGHT cocok untuk saya yang menyusui. Dari frontliner, ahli gizi, hingga dokter selalu rajin menyemangati.” Ia berhasil menurunkan bobot sebanyak 19,2 kg selama tiga bulan.

Sedangkan Laras yang berprofesi sebagai karyawati berhasi menurunkan 17,4 kg berat badan. “Saya bisa konsultasi lewat telepon dan email, lalu mereka memberi solusi dan menyemangati. Pendampingan intensif lightWEIGHT sangat membantu saya,” ujar perempuan yang sudah 10 tahun berjuang dengan masalah berat badan ini.

Pakar bariatrik dan pendiri klinik lightHOUSE dr. Grace Judio, MSc. yang menjadi Ketua Tim Juri menjelaskan, penentuan pemenang selain dari persentase penurunan berat badan, juga dari banyaknya treatmen dan obat yang mereka ambil untuk membantu penurunan berat. Semakin sedikit bantuan, semakin besar nilainya.

Adapun lightHOUSE mengadakan kompetisi ini  kami untuk menemukan duta baru yang dapat memberikan inspirasi dan edukasi bagi masyarakat mengenai bahaya obesitas dan cara penurunan berat badan yang sehat tapi juga mudah dan menyenangkan.

01/21/2015
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

LEMAK SUBKUTAN SULIT HILANG? LAKUKAN INI!

10/26/2023

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022