Logo

#diet koleksi artikel, ditemukan 7 artikel

Tummy Talk

dr. Grace Judio: Diet Keto Bikin Berat Badan Turun Drastis, Amankah?

Diet ketogenik menghasilkan penurunan berat badan dalam jumlah besar dan tempo singkat. Teorinya, ketika seseorang tidak mengkonsumsi karbohidrat sama sekali, tubuh akan mengambil energi dari cadangan gula atau glikogen dan lemak yang mengikat air.

“Kalau tubuh tidak ada gula, dia akan membakar cadangan lemak dan glikogen. Air akan keluar banyak, penurunan berat badan juga akan cepat,” kata dokter Grace Judio Kahl, pemilik klinik lightHOUSE. Akibat pembakaran lemak, di dalam tubuh muncul keton. Keton ini bersifat asam, tapi dapat diseimbangkan ginjal dan paru.

Mengingat prosesnya yang terjadi, menurut Dokter Grace pasien harus memperhatikan beberapa hal sebelum menjalani diet keto, terutama bagi pengidap diabetes. Dia hanya merekomendasikan diet keto bagi penderita diabetes ringan atau diabetes terkontrol, sepanjang kadar insulinnya masih baik.

11529824 - woman handcuffed by a tape measure - symbol for eating disorder

Adapun pengidap diabetes yang sudah mengalami gangguan fungsi insulin dan pankreas harus berhati-hati menjalani diet ini.

“Karena bisa menyebabkan ketoasidosis (tingginya kadar glukosa dalam darah), yang berujung pada koma,” katanya. Dengan demikian, Dokter Grace menyarankan siapa pun yang berniat menjalani diet keto agar berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter. “Diet jenis ini cocok dijalani seseorang yang memiliki riwayat kesehatan normal dan punya hasil medical check up yang bagus, terutama gula darah serta kolesterol.”

Selain itu, Dokter Grace mengungkapkan bahwa diet ini hanya cocok dilakukan bagi mereka yang berada di rentang usia 25-45 tahun. Ia juga menyarankan diet dilakukan cukup 2-3 bulan. Setelah itu, kembali mengkonsumsi karbohidrat dengan indeks gula darah rendah, seperti nasi merah, roti gandum, buah, dan sayur.

Alasannya, diet ketogenik dan ketofastosis memiliki efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendeknya antara lain buang air terus-menerus. “Ini karena tubuh tidak bisa menahan air. Selama ada garam (dari lemak), tetap ada air yang terbuang,” dia menjelaskan.

Efek selanjutnya adalah dehidrasi ringan. Banyaknya elektrolit (natrium, kalium, dan kalsium) yang keluar dari tubuh akan menyebabkan lemas. Seseorang juga menjadi susah berkonsentrasi. Dampak lainnya adalah mulut kering dan berbau, disertai bibir pecah-pecah.

Sedangkan efek samping jangka panjang adalah hipoglikemia (kadar gula darah di bawah normal), dehidrasi berat, penyakit batu ginjal, naiknya risiko penyakit kardiovaskular, serta terganggunya sistem saraf dan otot akibat ketidakseimbangan elektrolit tubuh.

Apabila seseorang ingin memaksakan diet ini selama enam bulan, lagi-lagi Grace meminta selalu melakukan pemeriksaan kesehatan. Sebab, jika terus-menerus berada dalam kondisi asam, tubuh akan mengambil tabungan kalsium dari tulang dan membuat tulang rapuh.

Dikutip dari Tempo.co

07/14/2017
Selengkapnya
Tummy Talk

5 Hal yang perlu dipahami sukses diet di bulan Ramadan

Momen berpuasa di bulan suci Ramadhan seringkali dijadikan banyak orang untuk sekaligus menjalankan program diet. Keharusan menahan lapar dan dahaga selama berpuasa menjadi kesempatan tersendiri untuk melancarkan misi menurunkan berat badan. Beberapa berhasil menurunkan berat badan, dan yang lainnya gagal. Porsi makan berbuka puasa yang kurang baik justru membuat berat badan malah tambah naik.

Pada dasarnya, bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat tepat bagi kamu yang sedang berjuang untuk mendapatkan berat badan ideal. Untuk membuat misi menurunkan berat badan kamu berjalan lancar, berikut hal-hal yang harus kamu pahami agar diet kamu bisa sukses di bulan yang suci ini.

Pilih menu sahur yang tepat

Pastikan kamu menyantap menu sahur yang seimbang dan sehat. Hindari makanan yang terlalu pedas dan berminyak. Konsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan daging tanpa lemak. Untuk asupan karbohidrat, pilih makanan yang berkarbohidrat kompleks di saat sahur seperti nasi merah, oatmeal, granola, pisang, dan roti gandum. Dengan menu sahur yang seimbang, tubuh kamu akan mendapatkan asupan energi yang cukup hingga waktu berbuka.

Selain itu, cobalah untuk meminum air putih lebih banyak. Selama berpuasa air putih akan membantu menghilangkan berbagai racun dalam tubuh. Dengan konsumsi banyak air putih akan lebih efektif untuk menghilangkan racun dalam tubuh.

Tidak tidur sehabis sahur

Saat setelah sahur lambung membutuhkan waktu dalam proses pencernaan. Oleh karena itu usahakan untuk tidak tidur setelah sahur, hal ini bisa menyebabkan pencernaanmu terganggu. Saat perut penuh dan lalu langsung berbaring, maka asam lambung yang sedang mencerna makanan bisa saja rembes ke tenggorokan, terutama untuk yang punya riwayat sakit maag. Tenggorokan yang teriritasi asam lambung ini bisa membuat tidak nyaman dan tentu menggangu puasamu seharian.

gangguan makan anorexia

Lakukan olahraga ringan menjelang buka puasa

Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, kamu dapat melakukan gerakan olahraga ringan tiap 30 menit menjelang berbuka puasa. Kamu bisa jogging ringan di treadmill, yoga, atau bahkan bersepeda. Selain itu, lakukan kegiatan ini di area terbuka supaya sirkulasi udara lancar sehingga kamu tetap merasa segar dan tak terlalu kehausan. Yang perlu dijadikan catatan, hindari waktu berolahraga saat akan tidur malam karena hal ini akan mengganggu waktu istirahatmu.

Berbuka dengan cara yang benar

Mentang-mentang kamu sudah menahan lapar dan haus seharian, bukan berarti kamu boleh balas dendam dengan makan sebanyak-banyaknya saat berbuka puasa. Jangan makan dengan emosi jika tidak ingin berat badanmu bertambah di bulan puas. Makan dalam porsi yang kecil saat berbuka puasa dan kamu boleh makan dalam porsi kecil lagi setelah sholat Tarawih jika masih lapar.

Cobalah untuk perbanyak makan buah-buahan segar. Buah-buahan merupakan sumber vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan, vitamin yang berasal dari buah-buahan segar ini bisa menjaga kesehatan tubuh karena mengandung vitamin C tinggi. Buah segar ini bisa menjadi asupan nutrisi penting dan melancarkan pencernaan karena berserat sehat. Buah segar  juga mengandung banyak air yang menyelamatkan tubuhmu dari resiko dehidrasi akibat puasa.

Atasi Obesitas dan Diabetes Dengan Konsumsi Buah Mangga
Berbuka puasa dengan yang sehat

Hindari makanan dan minuman bersantan, minuman es dan minuman bersoda

Opor ayam, kolak pisang, hingga es dawet biasanya jadi menu favorit ketika berbuka. Memang makanan dan minuman bersantan ini sangat menggugah selera. Namun, sayangnya makanan dan minuman yang mengandung santan bisa membuat berat badan makin naik. Makanan dan minuman ini menyebabkan kolesterol tinggi dan juga mengundang penyakit lainnya.

Hindari juga konsumsi air es dan minuman bersoda saat berbuka puasa. Es bisa menyebabkan kontraksi pada lambung dan menurunkan nafsu makan. Hal ini akan menyebabkanmu tidak menyantap menu utama dan menyebabkan kurangnya asupan nutrisi pada tubuh.

Selain itu, minuman bersoda mengandung gula yang sangat tinggi dan mengejutkan pencernaan kita. Setelah beristirahat lebih dari 12 jam, tiba-tiba harus memproses lonjakan gula. Pankreas jadi bekerja lebih berat untuk mengkompensasikan hal ini.

Itulah beberapa hal yang dapat kamu coba lakukan sendiri agar “diet terselubung” kamu di bulan puasa bisa berjalan dengan lancar. Kunci dari semuanya adalah kesadaran untuk dapat mengontrol setiap makanan yang akan masuk ke tubuh. Jika kamu dapat melakukan hal tersebut dengan baik, sudah dipastikan berat badan ideal akan jadi milikmu! 🙂

06/02/2017
Selengkapnya
Acara, Kabar Tebaru

Pengumuman 10 Peserta LWC 2016 yang Lolos ke Babak Final

Seminggu yang lalu tepatnya tanggal 17 September 2016 20 semifinalis LWC dikumpulkan untuk pertama kalinya. 20 peserta ini kemudian diberi arahan mengenai tahapan yang harus dilakukan seminggu kedepan untuk penentuan yang lolos ke babak final. Salah satu indikator penentu mereka lolos atau tidak ke babak final adalah berapa banyak mereka sanggup menurunkan berat badan selama 1 minggu.

Sabtu 24 September kemarin ke-20 semifinalis kembali dikumpulkan untuk mendengarkan pengumuman siapa saja yang lolos ke babak final. Bertempat di Coworking Space Conclave, sembari menunggu pengumuman yang lolos finalis para peserta mengikuti worksop relaksasi yang dibawakan oleh Anindita Citra psikolog internal lightHOUSE. Para peserta sangat antusias mengikuti workshop relaksasi yang dibawakan oleh Mbak Citra, terlihat mereka begitu serius mengikuti tahap demi tahap relaksasi.

IMG_9572 IMG_9556 IMG_9550 IMG_9534 IMG_9611 IMG_9602

Setelah workshop relaksasi selesai, barulah pengumuman finalis LWC 2016 diadakan. Dan 10 peserta yang lolos ke babak final adalah:

  1. Widhyasmaramurti
  2. Rika Juni Jayanti
  3. Mellysa Gilbeth
  4. Medina Sumendap
  5. Junita Simamora
  6. Zulfa Maulida
  7. Mesona Waruwu
  8. Kikie Wijaya
  9. Affansyah Wirandra
  10. Febrina Elissa

Berikut adalah wajah-wajah bahagia mereka yang lolos ke babak final. Yay selamat ya!

IMG_9685 IMG_9781 IMG_9789

09/26/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

Apakah LightBUDDY sudah menerapkan diet sehat dengan tepat? Simak penjelasan dari sebelas pertanyaan seputar program penurunan berat badan ini agar diet kamu lebih efektif.

Perlukah Menimbang Berat Badan?

Iya, penimbangan berat badan dapat membantu program diet kamu. Menurut penelitian, orang yang sukses menurunkan dan menjaga berat badan, rutin menimbang berat badannya. Namun, jangan terlalu sering. Idealnya kamu bisa menimbang berat badan seminggu sekali agar tetap bisa memantau pergerakan jarum timbangan.
Perlu dicatat, jangan terbebani dengan naik-turunnya angka timbangan. Harap diketahui kalai berat badan bisa berubah beberapa gram dalam sehari akibat perubahan persentase kandungan air dalam tubuh.

Jenis Lemak Apa yang Harus Dihindari Agar Berat Badan Berkurang?

Dalam program penurunan berat badan, sebaiknya menghindari lemak jenuh. Pantang lemak atau karbohidrat, dan jenis makronutrien lain, tidak menjamin berkurangnya asupan total kalori harian kamu. Selain itu, lemak dapat membantumu merasa kenyang setelah makan. Ada faktor pengenyang yang dapat mengekang keinginanmu untuk menambah porsi makan atau menyantap makanan penutup. Tubuh pun membutuhkan asupan lemak untuk bisa berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Merdeka Dari Perut Buncit dengan Lebih Banyak Bergerak!

Kurang dari 10% dari kalori harianmu sebaiknya berasal dari tak lemak jenuh. Cara mencukupi asupan tersebut, tanpa membebani kuota kalori harian adalah dengan menghindari lemak jenuh dan menggantinya dengan lemak tak jenuh. Agar lebih sehat, ganti mentega dan makanan olahan dengan lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal, misalnya minyak zaitun, ikan air dingin, tahu, avokad, dan seporsi kecil kacang-kacangan. Meskipun menghindari lemak jenuh tidak serta-merta menurunkan berat badan, tapi penggantian ini dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Kapan baiknya konsumsi air minum agar dapat membantu menurunkan berat badan lebih cepat?

Minum air, terutama sebelum makan, dapat membantu mengisi perut kamu dan memperkecil jumlah makanan yang dapat dikonsumsi. Satu penelitian menemukan, orang dewasa yang minum dua gelas air sebelum makan lebih banyak menurunkan berat badan, dibanding mereka yang tidak. Air juga membantu kamu tetap terhidrasi. Ketika ginjal terus beroperasi mengolah air dalam tubuh, persentase retensi air jadi lebih rendah.

Jika sudah terlalu banyak makan siang, apakah harus melewatkan makan malam?

Tidak. Jangan melewatkan makan jika kamu mencoba untuk menurunkan berat badan. Melewatkan makan dapat membuat merasa lebih lapar kemudian. Dorongan untuk menghabisi isi kulkas, atau mengunyah junk food, akan lebih besar. Ini dapat mengakibatkan total kalori harian malah jadi lebih tinggi dibanding jika makan malam biasa. Tidak makan juga bisa membuat kamu kurang bersemangat, sehingga malas bergerak atau berolahraga. Menyantap makanan bergizi dalam porsi kecil tiga kali sehari dengan camilan di antara waktu makan, telah terbukti dapat membantu penurunan berat badan lebih banyak.

Baca Juga: Bahaya Kontrol Diri Buruk, Penyebab Diet Sering Gagal

Kunci untuk menentukan makan atau tidak adalah dengan mendengarkan sinyal lapar tubuh. Jika lapar ya makan, jika kenyang berhenti makan. Jangan mengikuti apa kata mata, dalam artian tidak terpaku pada jadwal makan semata, atau mengikuti lapar mata. Tapi, lebih pada mendengarkan apa kata perut kamu.

Berapa lama setelah makan hingga rasa kenyang itu muncul?

Biasanya rasa kenyang muncul 15-20 menit setelah makan. Konsep mindful eating mengajarkan untuk menyantap makanan perlahan jika ingin menurunkan berat badan. Agar porsi makan tidak berlebihan, perhitungkan adanya jeda antara saat mulut merasakan rasa makanan dan otak menerima sinyal kalau perut sudah penuh. Caranya bisa dengan meletakkan sendok tiap satu suapan. Dengan demikian otak memiliki lebih banyak waktu untuk memberitahu kamu kalau perut sudah penuh.

Apakah perencanaan makan peting untuk menurunkan berat badan?

Membuat rencana makan tiap hari penting untuk penurunan berat badan sebagai cara mengontrol asupan kalori. Spontanitas sangat bagus untuk beberapa kegiatan, tetapi makan bukan salah satunya. Pakar penurunan berat badan merekomendasikan perencanaan makanan, bahkan untuk camilannya agar kalori tetap terkontrol dan asupan nutrisinya pun jadi seimbang. Tanpa perencanaan yang baik, kamu bisa lebih rentan terbujuk godaan gorengan dan cokelat.

Apa pentingnya mengisi jurnal makanan tiap hari?

Jurnal makanan penting untuk membantu melacak asupan kalori harian secara keseluruhan. Selain itu dalam jurnal makanan juga dapat melihat apakah dibutuhkan pengganti makanan yang lebih rendah kalori, dan untuk melihat pola makan.

Rajin mengisi jurnal makanan setiap hari dengan mencatat semua yang kamu lahap dapat melipatgandakan penurunan berat badan kamu. Jurnal makanan akan menyadarkan, seberapa banyak yang kamu santap. Informasi ini berguna jika kamu ingin memperbaiki pola makan. Catatan tertulis juga membuatmu lebih bertanggung jawab. Kamu jadi berpikir dua kali sebelum melahap makanan.

Apakah karbohidrat harus dihindari jika ingin menurunkan berat badan?

Saat diet bukan berarti semua karbohidrat harus dihindari. Karbohidrat dalam makanan olahan yang sebaiknya di-pantang. Meskipun diet rendah karbohidrat sangat populer, tapi tubuh kamu membutuhkan karbo sebagai bahan bakar penting ini untuk beraktivitas sehari-hari. Yang harus dihindari adalah karbohidrat dari gula, minuman manis seperti soda, junk food, dan lemak hewani. Konsumsi karbo dari biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

Adakah makanan yang bisa dimakan dalam jumlah banyak, tapi tetap masih bisa menurunkan berat badan?

Sayuran yang diolah tanpa minyak. Saat diet, kita dapat mengonsumsi sayuran dengan bebas tanpa takut kelebihan asupan kalori. Sayuran relatif rendah kalori, kaya serat dan nutrisi yang mengenyangkan sehingga keseluruhan asupan makan jadi lebih sedikit.

Bagaimana dengan makanan berlemak favorit, apakah harus ditinggalkan?

Tidak, kamu tetap dapat mengonsumsinya tapi dalam porsi terbatas dan disesuaikan dengan batas konsumsi kalori harian. Logikanya kalau diet ya tidak menyantap makanan-makanan seperti cokelat, es krim, pizza, atau apa pun makanan berlemak. Semua sudah tahu itu, masalahnya jika semua itu dilarang, kamu akan merasa dorongan untuk menyantap makanan itu lebih besar dan sulit dikontrol.

Baca Juga: Tehnik Makan Perlahan Agar Nafsu Makan Lebih Terkontrol

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa membatasi pilihan makanan tidak membantu orang menurunkan berat badan. Sebenarnya bisa tetap mengonsumsi makanan-makanan favorit itu jika diatur dalam perencanaan makanan dengan baik.

Kurangi atau perbanyak tidur jika ingin menurunkan berat badan lebih cepat?

Perbanyak tidur agar bisa menjalani hari lebih aktif dan banyak bergerak. Melanjutkan aktivitas hingga larut malam mungkin tampak seperti cara cerdas untuk membakar kalori ekstra, tapi kurang tidur akan memicu perubahan hormon yang membuat orang lapar. Orang dewasa membutuhkan tidur selama 7-9 jam per hari. Jika ingin turun berat, cukupilah kebutuhan tersebut.
Tidur membantu mengatur metabolisme. Bonus: Para peneliti mengatakan bahwa dengan tidur satu jam tambahan, Anda memotong kalori oleh 6% – karena jika kamu sedang tidur, maka tidak makan.

09/19/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Test Awal 20 Semifinalis lightWEIGHT Challenge 2016

Sabtu 17 September kemarin 20 semifinalis lightWEIGHT Challenge 2016 datang ke kantor lightHOUSE untuk mengikuti serangkaian test tahap awal. Pada test awal ini ke-20 semifinalis akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh(MCU), pengecekan tensi darah dan penimbangan berat badan bagian pertama. Dalam 1 minggu kedepan, 20 semifinalis berkompetisi menurunkan berat badan masing-masing, 10 orang dengan turun berat terbanyak akan maju ke babak final.

Untuk membekali kompetisi selama 1 minggu kedepan, para semifinalis diberikan arahan oleh Ibu Vera Napitupulu terkait program penurunan berat badan yang berlaku di lightHOUSE. Tidak hanya itu, setiap peserta melakukan one on one dengan ahli gizi internal lightHOUSE untuk sharing seputar masalah yang dihadapi dalam menurunkan berat badan selama ini. Untuk mempermudah program penurunan berat badan yang akan berjalan 1 minggu kedepan, para semifinalis juga bertemu psikolog internal lightHOUSE Indonesia untuk melakukan psikotest.

Di bawah ini adalah dokumentasi kegiatan yang dilakukan 20 semifinalis lightWEIGHT Challenge 2016 Sabtu 17 September 2016 kemarin.

WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.02.40 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.02.46 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.03.26 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.03.35 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.03.45 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.03.48 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.04.35 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.04.38 (1) WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.04.44 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.07.44 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.07.46 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.07.51 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.07.56 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.08.42 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.08.55 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.09.24 WhatsApp Image 2016-09-17 at 16.09.25

09/18/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Efek Samping Diet Mayo Menurut dr. Grace Judio

Apakah ada efek samping dari Diet Mayo menurut dr. Grace Judio?

Diet mayo yang beredar saat ini merupakan fad diet berjangka waktu 12-14 hari dengan konsumsi makanan rendah karbohidrat (bahkan ada yang tanpa karbohidrat) dan rendah kalori. Beberapa melarang konsumsi garam, ada pula yang hanya membatasi. Diet mayo ini tidak ada kaitannya dengan Mayo Clinic di Amerika Serikat yang juga mengeluarkan diet dengan konsep pengaturan pola makan sehat berimbang dan perubahan pola hidup.

Kenali Jenis Diet Mayo

Kedua jenis diet mayo ini memiliki efek samping. Diet mayo “palsu” yang banyak beredar tentunya memiliki efek samping yang lebih merugikan kesehatan dibanding diet mayo yang sebenarnya. “Tidak mengonsumsi karbohidrat bisa berujung pada konstipasi,” ujar dr. Grace Judio-Kahl, MSc. dari klinik lightHOUSE. Ia menyarankan minimal konsumsi karbohidrat tinggi serat satu kali sehari. Contoh karbohidrat tinggi serat yaitu oat, nasi merah atau hitam, dan kentang rebus berkulit.

Diet mayo yang sedang populer ini juga membatasi asupan kalori 500-800 per hari. Sementara rata-rata kebutuhan kalori orang per hari adalah 1500-1800 per hari. Penurunan asupan kalori yang ekstrim seperti ini tentunya dapat memengaruhi kesehatan tubuh, apalagi jika dilakukan tanpa pengawasan dokter atau ahli gizi.

Baca Juga: Diet Tanpa Pantang, Pelajari Cara Mudah Kurangi Porsi Makan

“Diet rendah kalori yang ekstrim biasanya sulit untuk diterapkan dalam jangka waktu panjang. Jika diet ini sudah tidak dilakukan lagi, bukan tidak mungkin berat badan akan kembali naik dan bisa saja ke angka yang lebih besar dari sebelumnya,” dr. Grace menjelaskan.

Cocok untuk Si Penurut

“Diet mayo yang populer itu cocok untuk orang yang dapat didikte dan penurut. Lupakan diet mayo jika suka modifikasi. Orang yang seperti ini lebih baik berusaha tahu intisari dari program diet itu, kenapa diet ini manjur. Sehingga dia kemudian bisa modifikasi sendiri dengan saran dari ahli,” ujar pendiri klinik lightHOUSE ini.

Bila Anda tipe suka didikte, sebaiknya hati-hati karena diet mayo hanya sekitar dua minggu lamanya. “Setelah itu mau melakukan pola makan seperti apa? Takutnya setelah selesai berat badan malah naik terus,” dr. Grace mengingatkan.

Baca Juga: Lima Aturan Makan Agar Tidak Bikin Tubuh Makin Gemuk

Sementara, diet mayo yang asli juga bukan berarti lebih baik. Setiap orang menurut dr. Grace memiliki karakter yang dapat memengaruhi kesuksesan mereka dalam menjalankan program penurunan berat badan. “Apakah diet mayo yang asli lebih terjamin dalam menurunkan berat badan? Belum tentu. Segala jenis diet berisiko berat badan naik setelah selesai program,” kata dr. Grace.

Itulah mengapa dibutuhkan konsultasi dengan para ahli, terutama yang mengerti tentang pola makan yang dapat menyesuaikan dengan gaya hidup dan kepribadian seseorang. Segera konsultasikan diri anda pada tim ahli dari Klinik lightHOUSE untuk mendapatkan program diet yang tepat untuk Anda. Tinggal datangi salah satu dari 5 cabang klinik yang kami miliki, dan kami siap membantu Anda.

08/29/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Menurunkan Berat Badan Dengan Terapi CBT dan Bedah Bariatrik, Apakah Aman?

Hampir setiap tahun ada jenis diet baru yang mengklaim lebih efektif, lebih aman, lebih sehat. Namun, setiap tahun pula angka obesitas dan orang yang kelebihan berat badan terus bertambah. Padahal diet dan cara-cara penurunan berat badan tersebut sederhana. Publikasi dan sosialisasinya juga cukup luas melalui buku, artikel kesehatan, dan dari mulut ke mulut.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana jika diet saja belum cukup untuk menurunkan berat badan? Sehingga orang-orang mulai memikirkan cara lain untuk menurunkan berat badan seperti menggunakan metode Terapi Cognitive Behaviour Therapy (CBT) dan Bedah Bariatrik. Dua jenis terapi ini terbukti efektif menurunkan berat badan bila disertai penerapan pola makan yang benar.

Terapi Cognitive Behaviour Therapy (CBT)

Konsultan penurun berat badan, peneliti tingkah laku dan pemerhati gaya hidup dari klinik lightHOUSE, dr. Grace Judio-Kahl, M.Sc, M.H, CHt. mengatakan “cara penurunan berat badan umumnya adalah dengan pengaturan pola makan dan olahraga”. Ia menambahkan, rata-rata klinik penurunan berat badan di Indonesia menitikberatkan pada terapi obat dan tindakan penunjang lain seperti akupunktur, suntik, mesoterapi, dan sebagainya yang sifatnya kosmetik, bukan medis.

Baca Juga: Berat Badan Melonjak Saat PMS? Begini Cara Menjaganya!

dr. Grace memaparkan hasil penelitian klinis tentang efektivitas terapi CBT. Penelitian yang dilakukan mulai 9 April s.d 27 Oktober 2012 ini melibatkan sekitar 60 orang. Sebanyak 30 orang mendapatkan program CBTKombi dan 33 orang dengan program konvensional konsultasi. Para peserta menjalani kedua jenis terapi tersebut minimal 3 bulan dan memiliki BMI minimal 25. Responden kedua grup tersebut homogen dari segi usia, status sosial dan BMI.

Hasil penelitian menunjukkan, kelompok CBTKombi mengalami penurunan berat badan 3,5 kali lebih banyak dibandingkan dengan kelompok konvensional dan signifikan dari uji statistik (6,33 vs. 1,82kg, p < 0,001). Jumlah pasien yang mengalami penurunan berat badan 3,5 kali lebih banyak dan yang turun lebih dari 10% mencapai dua kali lebih banyak daripada kelompok konvensional, serta lebih sedikit pasien yang turun kurang dari 5%. Selain itu, pada kelompok CBTKombi, pasien yang lepas obat penurun berat badan setelah program sebanyak 42,4%. Sementara pada kelompok konvensional 83,4% masih menggantungkan diri pada obat.

Pasien yang lapar mata atau compulsive overeating disorder (COD), sering diet dan gagal atau binge eating disorder (BED), dan yang makan karena stres atau emotional eating disorder (EED), mengalami perbaikan signifikan pada kelompok CBT Kombi. Sementara pada kelompok konvensional kondisinya malah memburuk.

Menurut dr. Grace, secara keseluruhan CBT lebih efektif membantu penurunan berat badan karena lebih komprehensif. Kelemahan program ini adalah pasien harus meluangkan waktu lebih banyak. Kemungkinan pasien konvensional tidak mengalami perbaikan karena mereka belum siap berubah dan mengharapkan tindakan instan. Pada pasien semacam ini dibutuh tindakan yang lebih invasif atau dosis obat yang tinggi.

Baca Juga: Susah Menurunkan Berat Badan? Perhatikan Hal-hal Ini

Bedah Bariatrik

Bedah bariatrik atau bariatric surgery adalah operasi untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas morbid (obesitas yang menyebabkan penyakit) di mana metode lain seperti diet, olahraga, dan pengobatan tidak efektif. Tindakan ini dapat membantu pasien sulit yang masuk golongan obesitas berat atau yang harus menurunkan berat badan hingga berpuluh kg. Untuk memperbaiki kondisi kesehatannya, diperlukan operasi bariatrik atau operasi penurunan berat badan. Operasi ini berbeda dengan operasi yang sifatnya kosmetik seperti sedot lemak atau tummy tuck yang fungsinya terbatas untuk tujuan kosmetik pengecilan lingkar-lingkar badan dan bukan untuk menurunkan berat badan.

Prosedur ini masih sangat jarang dilakukan oleh dokter bedah di Indonesia dan masih menuai kontroversi. Meskipun, di negara-negara berpenduduk dengan ukuran tubuh besar, seperti Amerika, sudah sering dilakukan. Konsultan bedah senior di Divisi Bedah Metabolik dari Tan Tock Seng Hospital, Singapura, Dr. Aaryan N. Koura, MD menjelaskan bagaimana sebenarnya bedah bariatrik yang aman.

Ada beberapa jenis bedah bariatrik, yang paling ringan adalah operasi pemasukan balon. “Caranya dengan memasukan balon menggunakan alat edoskopi ke dalam lambung. kemudian balon akan dikembangkan sehingga memberi sensasi kenyang. Prosedur ini dapat membantu pasien mengurangi asupan makanan. Namun, hasilnya tidak permanen dan kemungkinan berat badan kembali naik lebih tinggi,” ujar Dr. Koura. Ia menambahkan, prosedur ini tidak disetujui oleh FDA di Amerika Serikat. Karena risikonya tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.

Operasi yang lebih invasif yaitu gastric banding atau Vertical Sleeve Gastrectomy dan Roux-en-Y Gastric Bypass. Keduanya merupakan prosedur yang diajurkan karena lebih permanen dan efektif mengurangi berat badan. Operasi dilakukan dengan tehnik laparaskopi sehingga tergolong operasi kecil dengan masa pemulihan yang singkat. Perbedaan keduanya antara lain: Vertical Sleeve Gastrectomy, secara permanen mengurangi 60-80% ukuran lambung sehingga sensasi rasa lapar berkurang akibat produksi hormon Ghrelin yang juga berkurang. “Saya banyak menyarankan operasi ini karena aman, efektif, dan tidak membutuhkan pengawasan pascaoperasi yang intensif,” Dr. Koura menerangkan.

Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Setelah Lebaran

Sementara itu, Roux-en-Y Gastric Bypass adalah memotong lambung dan menyambungnya dengan usus. Efek samping yang mungkin terjadi dari kedua prosedur tersebut antara lain mual, muntah, kemungkinan devisiensi vitamin. Pada Gastric Bypass ada kemungkinan terjadi pendarahan. “Tindakan Gastric Bypass sangat disarankan bagi penderita diabetes yang kesulitan mengontrol pola makan. Pada sebagian besar pasien ditemukan tingkat gula darah menurun signifikan pascaoperasi,” ia menjelaskan.

“Efek samping harus diwaspadai adalah berat badan kembali naik,” kata Dr. Koura. Ia menyarankan tindakan operasi semacam ini harus tetap diimbangi dengan perubahan pola makan. “Karena, bila dipaksa makan dalam jumlah banyak, lambung pasien dapat kembali membesar,” ujarnya. Demikian pula bila tidak ada perubahan perilaku. “Karena itulah terapi seperti CBT Kombi diperlukan sebagai pendamping,” dr. Grace menambahkan.

Program LightWEIGHT

Untuk memaksimalkan operasi bariatrik guna menurunkan berat badan, dibutuhkan penanganan dari berbagai spesialis, baik sebelum ataupun seusai operasi. LightHOUSE Indonesia lewat program lightWEIGHT turut ambil bagian dalam memaksimalkan operasi bariatrik. LightWEIGHT merupakan suatu program kombinasi terapi kognitif perilaku atau cognitive behavior therapy (CBT) dengan kombinasi neurohipnoterapi. Tujuan program ini adalah untuk mengubah perilaku dan memotivasi pasien agar mampu menjalankan pola hidup dan pola makan yang lebih sehat aik sebelum ataupun seusai operasi.

08/25/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Ingin Sukses Turunkan Berat Badan Saat Puasa? Begini Caranya

Momen ibadah puasa seringkali dimanfaatkan sebagian orang sebagai ajang untuk menjalankan program diet terselubung. Selain mendapatkan manfaat rohani dari ibadah puasa yang dijalankan, juga mendapatkan manfaat jasmani dari bobot tubuh yang ideal. Sebagian orang berhasil menurunkan berat badan saat ibadah puasa, namun kebanyakan gagal bahkan berat badan malah naik karena pola makan yang tidak terkontrol. Setelah melakukan puasa sehari penuh, momen buka puasa seringkali dijadikan ajang balas dendam untuk menyantap berbagai makanan. Hal inilah yang justru membuat berat badan Anda malah naik ketika sedang menjalankan ibadah puasa.

Jika dilakukan dengan tepat dan benar, tentu moment puasa merupakan saat yang sangat tepat bagi Anda yang sedang dalam program menurunkan berat badan. Melakukan program diet saat berpuasa juga tidak menimbulkan gangguan kesehatan jika memang sesuai aturan dan anjuran yang ada. Kunci utama dari suksesnya diet saat ibadah puasa adalah dari pemilihan metode yang tepat, jumlah, jadwal dan jenis pola makan.

Ingin Sukses Turunkan Berat Badan Saat Puasa? Begini Caranya

Ada tiga tips utama bagi Anda yang ingin sukses menurunkan berat badan lewat momen Ibadah Puasa. Apa saja tips tersebut? silahkan simak ulasannya di bawah ini.

Baca Juga: Menjaga Berat Badan Ideal Selama Puasa Hingga Selesai Idul Fitri

Pertama, Kurangi jumlah makanan yang masuk dalam tubuh. Dengan mengurangi jumlah makan Anda sekitar seperempat porsi dari biasanya, Anda tentu sudah menguransi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Jadi sebaiknya jangan jadikan waktu berbuka puasa sebagai ajang balas dendam untuk memuaskan rasa lapar yang Anda tahan seharian. Akan lebih baik jika Anda berbuka puasa secukupnya, berhenti makan jika perut Anda sudah terasa cukup kenyang.

Kedua, Perhatikan jadwal makan Anda. Jika hari-hari biasa Anda makan 3x sehari, maka saat puasa ada baiknnya porsi makan siang dibagi ke porsi sahur dan berbuka. Jika biasanya makan pagi, siang dan malam, maka saat puasa jadwal makan Anda dipecah 50 persen ke makan sahur dan 50 persen ke makan saat berbuka. Porsi makan yang dipindahkan ini tentu setelah dikurangi seperempat porsi dari biasanya.

Ketiga, Memperhatikan jenis makanan. Makanan yang sehat adalah kunci utama dari suksesnya diet seseorang. Tentu akan percuma jika Anda rutin berolahraga, makan teratur namun jenis makanan yang Anda konsumsi mengandung banyak lemak. Jenis makanan yang harus Anda hindari saat berbuka puasa adalah makanan yang mengandung banyak gula, tepung, minyak. Hindari berbagai jenis makanan yang dimasak dengan cara digoreng karena semua jenis minyak bila digoreng akan menjadi rusak, sehingga berakibat pada risiko penyumbatan pembuluh darah. Akan jauh lebih membantu juga jika setiap kali Anda berbuka puasa dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

Baca Juga: Memilih Sajian yang Sehat Untuk Berbuka Puasa

Nah itulah 3 buah tips yang dapat Anda terapkan untuk dapat menurunkan berat badan saat menjalankan ibadah puasa. Jangan lupa untuk selalu mengontrol diri Anda karena berhasil atau gagalnya program penurunan berat badan yang Anda jalankan tergantung dari diri Anda sendiri! 🙂

06/22/2016
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

LEMAK SUBKUTAN SULIT HILANG? LAKUKAN INI!

10/26/2023

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022