Logo

#Eating Disorder koleksi artikel, ditemukan 2 artikel

Tummy Talk

Selalu Muntah Setelah Makan, Apakah itu Tanda Bulimia Nervosa?

Pada umumnya, penderita bulimia nervosa lebih sulit untuk dikenali daripada penderita anorexia nervosa karena penderitanya cenderung memiliki berat badan dan bentuk tubuh yang terlihat normal.

Karakteristik Bulimia Nervosa

Kebanyakan penderita bulimia nervosa terjebak dalam lingkaran “binge and purge,” yaitu makan dalam jumlah besar dengan sangat cepat dan mengeluarkannya kembali dari tubuh. Perilaku tersebut dipicu oleh munculnya perasaan tidak memiliki kendali atas situasi yang terjadi di dalam hidupnya atau sebagai reaksi dari perasaan depresi, bosan, self-blame, atau diet ketat. Makanan yang biasanya dikonsumsi saat binge antara lain: makanan yang manis, berkalori tinggi, berlemak, atau tidak sehat.

Ironisnya, purge bukanlah metode yang efektif untuk menurunkan atau menjaga berat badan seseorang. Hal ini dikarenakan penurunan berat badan yang terjadi setelah mengeluarkan makanan dari tubuh, baik dengan cara memuntahkan kembali atau menyalahgunakan obat pencahar, merupakan akibat dari terbuangnya cairan tubuh, bukan lemak. Purge merupakan perilaku yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, bahkan dapt berujung pada kematian.

Tanda-tanda Bulimia Nervosa:

  • Menyembunyikan makanan atau makan secara diam-diam, biasanya saat larut malam atau pagi buta, ketika tidak ada orang lain yang melihat.
  • Pikirannya terus menerus tertuju pada makanan, diet, berat badan dan bentuk tubuh.
  • Sering merasa depresi atau mood swing.
  • Merasa jijik, bersalah, marah atau membenci diri sendiri, khususnya ketika merasa kehilangan kendali atas situasi yang terjadi di dalam hidupnya.
  • Sering melakukan olahraga secara berlebihan dan merasa cemas atau marah ketika tidak bisa melakukannya.
  • Merasa takut tidak bisa berhenti makan atau takut mengalami kenaikan berat badan.
  • Tidak menyukai adanya sensasi perut terisi makanan dan ingin segera menyingkirkannya.
  • Cemas ketika harus menghadapi situasi sosial, sehingga cenderung menghindari interaksi dengan orang lain dan menarik diri dari lingkungan.
  • Penderitanya juga dapat bergantung pada obat-obatan yang berfungsi untuk mengontrol nafsu makan ataupun berat badan.

Pemicu Perilaku Binge

JIka Anda penderita bulimia nervosa, maka poin-poin di bawah ini akan sesuai dengan diri Anda:

  • Takut mengalami kenaikan berat badan
  • Selalu berpikir berat badan akan bertambah
  • Selalu menimbang berat badan
  • Sering berkaca di depan cermin
  • Melakukan diet ketat dan/atau olahraga secara berlebihan
  • Selalu memikirkan makanan
  • Selalu makan ketika merasa lapar untuk memuaskan diri
  • Mencari cara agar mudah melakukan binge ataupun purge
  • Menyalahkan diri sendiri
  • Sering manjatuhkan/merendahkan mental diri sendiri
  • Merasa bosan
  • Sering merasa sebagai orang yang gagal, tidak berharga, tidak dicintai, atau berpikir hal apapun yang dapat membuat dirinya merasa merasa buruk.
  • Merasa tidak tahan dengan berbagai emosi yang dirasakan
  • Suka mengingat-ingat emosi yang negatif atau pengalaman di masa lalu yang menyakitkan
  • Merasa senang atau bersemangat, bahkan emosi positif yang meluap-luap juga dapat menjadi pemicu perilaku makan berlebihan.

Hubungan Sosial

  • Merasa cemas menghadapi acara pertemuan sosial
  • Menghindari datang ke acara pertemuan sosial
  • Mengalami konflik dengan seseorang terkait dengan kebiasaan makannya
  • Mudah tersinggung dengan ucapan orang lain, yang mengomentari persepsi dirinya
  • Merasa khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan mengenai dirinya, di mana pikiran tersebut belum tentu benar atau belum tentu terjadi
  • Suka membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain

Pada awalnya, binge and purge mungkin terasa nyaman untuk dilakukan, namun perasaan tidak nyaman pasti akan segera menyusul, dan mendorong seseorang untuk terjebak semakin dalam ke lingkaran setan. Berikut adalah beberapa efek jangka pendek yang dapat dirasakan oleh penderita bulimia nervosa:

  • Binge dapat memberikan pengalihan sementara terhadap tekanan, stres, dan kecemasan
  • Memuaskan rasa lapar dengan makan sebanyak-banyaknya dan menimbulkan rasa lega karena merasa perut kosong setelah memuntahkannya

Dampak negatif yang mucul:

  • Merasakan ketidaknyamanan pada fisik, seperti: sakit perut, sakit kepala, merasa bengkak, mual, sakit tenggorokan, gigi rusak, dll.
  • Mengalami kekurangan gizi
  • Mengalami kerusakan fungsi tubuh
  • Mengalami tekanan dan stres, walaupun dapat hilang untuk sementara, namun dapat datang kembali dengan intensitas yang lebih besar.
  • Merasa malu, bersalah, jijik, dan membenci diri sendiri
  • Merasa pasrah, putus asa, dan depresi
  • Situasi yang mengakibatkan diri merasa tertekan sebenarnya masih ada dan dapat muncul kembali
  • Penderita semakin merasa terisolasi dan kesepian karena menghindari situasi sosial
  • Binge itu biayanya mahal
  • Penderita harus membersihkan “kekacauan” yang ia buat, baik saat melakukan binge maupun purge.

Masalah Fisik dan Medis

  • Cairan dan elektrolit tubuh hilang melalui muntah dan penyalahgunaan obat pencahar. Hal ini dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi dan bahkan gagal ginjal. Selain itu risiko kemunculan batu ginjal juga besar. Elektrolit sangat dibutuhkan bagi tubuh untuk membantu otot dalam bekerja. Salah satu tanda Anda kekurangan elektrolit adalah merasa lemah atau otot-otot merasa lelah. Kekurangan elektrolit juga dapat memicu jantung untuk berdetak tidak normal.
  • Memuntahkan makanan berulang kali dapat berujung pada masalah yang berhubungan dengan gigi. Muntah mengandung zat asam dan dapat mengikis gigi dan gusi secara permanen. Gigi menjadi kuning, gompel dan berlubang.
  • Makan dan kemudian memuntahkannya dengan sering dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan yang terdapat di mulut, tenggorokan, dan perut. Salah satu contohnya, kelenjar ludah dapat membesar yang membuat wajah terlihat bengkak.
  • Perut menjadi meregang semakin lebar karena makan dalam jumlah yang besar, khususnya pada penderita anorexia yang terkadang melakukan binge, hal demikian dapat menimbulkan rasa sakit pada bagian perut.
  • Penyalahgunaan obat pencahar justru dapat menyebabkan sembelit dan mempersempit usus. Jika cara ini digunakan dalam jangka waktu yang panjang, maka dapat menimbulkan ketergantungan obat untuk melakukan buang air besar.
  • Penggunaan deuretik dapat meningkatkan jumlah air seni, dan penggunaan yang berlebihan dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan cairan biokimia, dan bahkan jika dikombinasikan dengan metode pembersihan lain dapat menyebabkan kematian.
  • Perempuan yang menderita bulimia nervosa memiliki siklus haid yang tidak teratur, dan bahkan dapat berhenti sama sekali, sekalipun berat badannya normal.
06/16/2018
Selengkapnya
Tummy Talk

Bagaimana Mengenali Ciri-ciri Penderita Gangguan Makan

Gangguan makan adalah kondisi psikologis yang membuat mereka yang menderitanya mengalami makan berlebihan, kelaparan sukarela, atau keduanya. Gangguan makan yang paling terkenal mungkin anoreksia nervosa, bulimia anoreksia, dan Binge Eating Disorder.

Mereka yang terkena gangguan makan seringkali terlihat memilih makan makanan tertentu, biasanya rendah lemak dan kalori, melakukan ritual tertentu sebelum makan, seperti memotong makanan jadi kecil-kecil atau meludahkan makanan setelah mengunyah.

Gangguan makan seringkali menyerang mereka yang terobsesi untuk memiliki berat badan ideal. Terpengaruh tayangan iklan, memiliki tubuh ramping bagai super model adalah impian mayoritas orang saat ini. Padahal, tubuh langsing bukan jaminan bahwa fisik kita sehat dan kuat. Selain itu tak sedikit pula di antara kita yang menjalani pola hidup tidak sehat dan minim bergerak sehingga sulit mencapai berat badan ideal.

Tidak hanya pada orang dewasa, gangguan makan juga sering menyerang anak-anak. Kurangnya perhatian orang tua dalam mengatur pola makan membuat makan anak tidak beraturan. Agar anak terhindar dari gangguan makan, Anda sebagai orang tua harus lebih aktif dalam memerhatikan pola makan anak. Berikan pemahaman kepada anak betapa pentingnya makan sayur-sayuran, hindari fast food, tidur tepat waktu dan minum air putih sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Bahaya Kontrol Diri Buruk, Penyebab Diet Sering Gagal

Gangguan makan seringkali menyebabkan kondisi badan yang kurus dan berat badan yang berada di bawah normal. Hal ini tentunya disebabkan oleh sifat takut gemuk dan terus-menerus ingin menjadi lebih kurus lagi, citra tubuh yang terdistrosi, ketakutan ketika mengalami kenaikan berat badan dan pola makan yang tidak pada umumnya. Gejala ini terjadi pada mereka yang mengalami gangguan makan jenis Anorexia Nervosa. Mereka yang menderita anorexia berpikir mereka kelebihan berat badan meskipun mereka sebenarnya tidak berada dalam kisaran normal berat badan.

Tidak hanya mereka yang menderita Anorexia Nervosa, pada penderita gangguan makan jenis Bulimia Nervosa juga mengalami bentuk fisik tubuh yang sama. Mereka yang menderita bulimia sering merasa mereka tidak dapat mengendalikan nafsu makan dengan baik. Kebiasaan makan dengan porsi besar ini kemudian dihentikan dengan jenis perilaku penderita bulimia, di mana mereka percaya harus mengeluarkan makanan yang telah mereka makan. Hal ini sering disebut dengan fase pembersihan dan meliputi memuntahkan kembali makanan, olahraga yang berlebihan, puasa, atau penggunaan obat penurun lemak tubuh, tidak seperti penderita anorexia nervosa, penderita bulimia dapat mengalami penurunan berat badan secara drastis, jauh dari kisaran berat badan normal. Penderita bulimia takut jika mengalami kenaikan berat badan, keinginan kuat untuk menurunkan berat badan, dan merasa sangat tidak puas dengan bentuk tubuh dan ukuran badan.

Cek apakah Anda menderita angguan makan

Tapi tahukah Anda, tidak selamanya gangguan makan menyebabkan kondisi badan yang kurus. Gangguan makan dengan jenis Binge eating disorder malah sebaliknya, gangguan makan jenis ini justru membuat ukuran tubuh yang membesar atau kegemukan.

Baca Juga: Waspada: Gangguan Makan Ternyata Termasuk Gangguan Mental

Binge eating disorder ditandai dengan makan dalam jumlah yang banyak dan merasa tidak punya kekuatan untuk berhenti makan. Orang yang melakukan binge eating biasanya makan terus dalam waktu dua jam, tapi ada juga yang makan seharian. Mereka makan walaupun tidak lapar dan terus makan sampai benar-benar kenyang. Mereka makan dengan cepat sampai tidak bisa merasakan apa yang mereka makan. Orang yang menderita binge eating biasanya sedang berjuang dengan perasaan bersalah, jijik, dan depresi. Mereka khawatir mengenai pola makan mereka akan memengaruhi tubuh. Mereka ingin sekali berhenti makan tapi mereka tidak bisa.

Jika seseorang dinyatakan positif menderita gangguan makan, maka risiko serangan berbagai jenis penyakit, mulai dari anemia (kekurangan sel darah merah), gangguan pencernaan, osteoporosis (tulang keropos), gigi lekas tanggal, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga penyakit gagal jantung atau bahkan kerusakan otak tidak dapat dihindari.

Kabar baiknya, gangguan makan bisa diatasi dengan melibatkan dukungan dari psikolog, ahli nutrisi, serta keluarga dekat. Jika masalah psikis yang menjadi sumber munculnya gangguan makan bisa diatasi dengan baik, maka selanjutnya giliran pakar nutrisi turun tangan untuk membantu menerapkan pola makan sehat. Terakhir yang tidak kalah penting adalah dukungan dari keluarga dan orang terdekat untuk membantu menguatkan motivasi. Dengan komitmen yang kuat, maka kesembuhan yang diinginkan akan cepat tercapai.

Baca Juga: Cara Memilih Camilan yang Tepat Agar Anak Terhindar dari Obesitas

06/16/2016
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

LEMAK SUBKUTAN SULIT HILANG? LAKUKAN INI!

10/26/2023

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022