Logo

Ditemukan 0 artikel berkaitan

Acara, Tummy Talk

Diskusi Tentang Obesitas Remaja

Pandangan terhadap makanan dan tubuh akan terbentuk secara tidak sadar melalui interaksi dengan orang sekitar, terutama orangtua.

Hal tersebut tergambar dalam buku terbaru dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt. dan psikolog Tara Adisty de Thouars, BA, Mpsi. yang berjudul Cara Fun & Smart Diet Remaja.

Buku terbitan Lentera Hati ini memuat pembahasan menyuluruh mengenai diet pada remaja dari sisi medis dan psikologis. Kedua penulis berharap dapat mengedukasi remaja agar memiliki pemahaman akan makanan yang benar sehingga bisa menjalani pola makan yang sehat dan tidak terkena obesitas. Buku yang terdiri dari 152 halaman ini sarat dengan ilustrasi, contoh kasus, dan halaman-halaman yang bisa diisi untuk renungan dan evaluasi para remaja.

2dj6q7t

“Remaja yang sedang melalui tahapan pembentukan identitas diri akan mudah terpengaruh oleh komentar dan kritikan dari orang lain. Ini termasuk komentar mengenai tubuh, penampilan dan berat badan sehingga kaitannya akan menganggu citra diri mereka,” ujar Tara. Psikolog yang banyak menangani pasien dengan gangguan makan di klini lightHOUSE ini menambahkan, orang tua punya peranan yang sangat besar dalam membentuk citra diri remaja yang positif dan membantu mereka melewati masa remaja mereka dengan sehat dan percaya diri.

“Ajari remaja untuk menyayangi tubuh dengan menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan sehat sesuai sinyal tubuh. Di lain sisi, jika mencapai berat badan yang normal merupakan bentuk kecintaan pada tubuh, maka remaja tidak akan menempuh cara yang menyakiti diri sendiri dengan diet yang berlebihan,” ujar Tara dalam acara peluncuran buku Cara Fun & Smart Diet Remaja yang dilangsungkan di klinik lightHOUSE Kebayoran, Jakarta Selatan pada Rabu sore, 18 Maret 2015.

Peran Orangtua

Namun, mengeduksi remaja pun tidak cukup karena pola makan dan pola hidup yang sehat dimulai dari rumah dan biasanya atas inisiatif orangtua. Itulah mengapa orangtua perlu dilibatkan untuk mengatasi obesitas pada remaja.

Menurut pengamatan dr. Grace yang juga peneliti tingkah laku, orangtua sering memberi contoh yang salah. “Pada saat akhir pekan memberikan hiburan dengan makan di pusat-pusat perbelanjaan. Semua dibeli sehingga anak terbiasa lapar mata,” dia menjelaskan. Bila anak yang beranjak remaja mulai kelebihan berat badan, orangtua baru panik dan ingin anaknya kurus dengan selalu mengkritik. “Ini memberikan pesan yang rancu pada anak, karena orangtua ingin anaknya turun berat badan tapi juga ketakutan bila anaknya kurang makan,” ujar dr. Grace yang juga merupakan pendiri klinik penurunan berat badan.

Solusinya adalah dengan memberikan edukasi pula pada orangtua. “Orang yang tahu pola makan yang benar akan dapat mengajari anak-anaknya memilih makanan sehat. Bukan dengan diet berlebihan yang membatasi asupan atau selalu menyediakan santapan tanpa gizi yang baik,” dr. Grace menekankan. Remaja yang menjalani diet ketat cenderung memiliki kekhawatiran berlebih terhadap makanan dan berat badan hingga akhirnya mengalami gangguan makan.

Bagi pasien remaja yang memiliki masalah dengan berat badan dan gangguan makan, klinik lightHOUSE memiliki program lightTEEN, MOM & DAD yang ditujukan bagi anak remaja dan orangtuanya. Paket ini termasuk konsultasi dengan ahli gizi dan dokter yang sudah terlatih, serta workshop yang melibatkan psikolog.

o8yoo9

04/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Umur Bukan Penghalang untuk Tetap Sehat

Lihat acara Talkshow Looking Good at Any Age yang diadakan Kanebo Indonesia dan Majalah Pesona..

Sahabat lightHOUSE pasti ingin tetap sehat dan cantik meskipun usia terus bertambah bukan?  Sayangnya banyak pengaruh dari luar diri yang membuat kecantikan memudar. Misalnya sinar matahari, kurang tidur, banyak konsumsi gula.

Cara mengurang pengaruh luar demi menjaga kesehatan dan kecantikan inilah yang dibahas dalam acara talkshow Looking Good at Any Age yang diadakan Kanebo Indonesia dan Majalah Pesona pada Jumat sore, 17 April 2015 kemarin. Dalam acara tersebut hadir pendiri klinik lightHOUSE dr. Grace Judio, MSc. yang menjadi salah satu pembicara.

“Kurang tidur dapat membuat kolagen berkurang. Padahal, kolagen dapat membuat kulit kita kenyal dan sehat,” demikian salah satu tips dari dr. Grace. Menurutnya, semua produk kecantikan berfungsi untuk mengontrol kerja kulit bukan mengubah kulit.

“Konsumsi suplemen vitamin C cukup 250 ml hingga 500 ml seminggu dua kali. Dosis ini untuk tubuh yang dalam kondisi sehat. Beberapa kondisi khusus membutuhkan dosis yang lebih tinggi,” dr. Grace menerangkan.

Jika ingin tahu lebih banyak mengenai tips-tips seputar pola makan sehat, Sahabat lightHOUSE bisa langsung membuka Tummy Talk Blog.

04/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Kunjungan Ford dan Good Housekeeping di Klinik lightHOUSE

Intip acara lightHOUSE Sabtu sore kemarin yuk..

Sabtu sore, 31 Januari 2015 kemarin klinik lightHOUSE cabang Kebayoran Baru, kedatangan tamu-tamu cantik. Mereka adalah pembaca majalah Good Housekeeping Indonesia yang mengunjungi klinik dengan mobil-mobil keren dari Ford. Para perempuan cantik ini rata-rata memiliki resolusi tahun baru yang sama: turun berat badan.

Dalam acara yang merupakan kerjasama antara majalah Good Housekeeping & Ford Indonesia ini, para pembaca mendapatkan edukasi tentang nutrisi dan berat badan dari dr. Grace Judio, MSc. Sebagai pendiri klinik lightHOUSE yang juga merupakan pakar bariatrik dan konsultan penurunan berat badan, dr. Grace menjelaskan tentang Five Rules yang dapat menyukseskan resolusi turun berat.

Kami nantikan kunjungan pembaca Good Housekeeping selanjutnya di klinik lightHOUSE.

02/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Pilih Cara Turun Berat yang Sehat

Program LightWEIGHT terstruktur dan disampaikan oleh ahli. Memilih makanan, menghitung kalori, dining-out. Treatment-nya

01/29/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Percaya Diri Bertemu Teman Lama

Pendampingan intensif lightWEIGHT sangat membantu saya

document.currentScript.parentNode.insertBefore(s, document.currentScript);

01/29/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Berat Saya Tidak Tiga Digit Lagi

lightWEIGHT mudah,menyenangkan dan logis dari tim ahli dan profesional. Semua membawa perubahan hidup yang sangat besar

01/29/2015
Selengkapnya
Acara, Tummy Talk

Peluncuran Buku Fun & Smart Diet untuk Remaja Bersama Penerbit Buah Hati

Mau tahu keseruan acara Pesta Buku Bandung 2015? Yuk intip dulu..

Sabtu sore, 31 Januari 2015 kemarin klinik lightHOUSE meramaikan acara Pesta Buku Bandung 2015 di Landmark Braga. Dalam acara tersebut Psikolog Tara Adhisti de Thouars, B.A, M.Psi. dari klinik lightHOUSE mempromosikan bukunya Fun & Smart Diet untuk Remaja. Buku terbitan Buah Hati ini ditulisnya bersama dr. Grace Judio, MSc., pendiri klinik lightHOUSE yang juga merupakan pakar bariatrik dan konsultan penurunan berat badan.

Buku ini memberikan penjelasan yang sangat lugas dan mudah dimengerti tentang cara diet yang menyenangkan dan cerdas untuk remaja yang memiliki masalah dengan berat badan. Mengapa perlu ada buku khusus untuk remaja tentang diet? Bukankah buku panduan diet sudah banyak? Ternyata beda lo. Sebenarnya remaja itu tidak boleh berdiet. Jika dari remaja sudah diet, risiko nantinya terkena gangguan makan akan menjadi semakin besar.

Agar tidak terkena gangguan makan, yuk baca buku Fun & Smart Diet untuk Remaja. Segera datangi toko buku terdekat untuk mendapatkannya!

01/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Terlatih untuk Mengontrol Diri

Finalis

Jennifer Kosasih (Wiraswasta, 26)
Turun 16kg atau 16,2% dari total berat badan (99,6 → 83,5)

 Saya  termasuk tipe orang yang tidak bisa diam. Ada saja yang dikerjakan, tapi masalah berat badan membuat saya susah bergerak. Saya sering dihinggapi rasa jenuh dan malas. Berat badan juga menjadi kendala utama mencapai impian bekerja di bidang fashion. Inilah yang membuat saya termotivasi mengikuti program lightWEIGHT Challenge 2014.

Di fase pertama program ini, peserta hanya diperbolehkan mengonsumsi protein dan sayuran. Saya yang sangat suka buah-buahan merasa kesulitan . Rasanya gampang marah-marah dan mudah terpancing emosi. Namun, saya akhirnya bisa menjalani dua minggu fase pertama itu dengan sukses.

Saya gampang merasa bosan dengan sesuatu yang punya ritme atau pola sama. Karena itu, motivasi saya sempat menurun di tengah-tengah menjalani program lightWEIGHT Challenge 2014. Saya lupa, apa tujuan awal saya mengikuti program ini.

Untungnya, program lightWEIGHT menyediakan sejumlah ahli yang  siap membantu para peserta dengan segala permasalahannya. Saat saya berkonsultasi dengan ahli gizi, ia menyemangati saya lagi. Ketika saya naik ke atas timbangan dan melihat angka yang belum berubah banyak, ia mengingatkan lagi tujuan jangka pendek dan jangka panjang saya.

Inilah yang begitu berbeda dengan program penurunan berat badan lain. Di program lain, saya hanya diwajibkan mengikuti instruksi atau memakai produk pelangsing tubuh. Sedangkan di lightWEIGHT Challenge, saya dilatih untuk mengontrol diri sendiri. Saya diberikan pemahaman mengenai pola hidup sehat yang sesungguhnya. Saya dimotivasi menjadi orang yang lebih sehat, bukan sekadar menjadi orang yang lebih langsing.

Lewat program ini saya memperoleh banyak ilmu seputar gaya hidup sehat. Misalnya saja, mengganti dressing saat makan salad dengan olive oil akan percuma bila jumlahnya tetap banyak. Kalorinya akan tetap besar. Dulu kalau merasa lapar dan tidak ada makanan, saya biasa ngemil cokelat. Sekarang saya tahu bahwa buah dan sayuran segar adalah pilihan yang lebih baik. Makanlah bila lapar, bukan karena bosan atau ‘lapar mata’.

Setelah menjalani lightWEIGHT saya merasa jadi lebih fit. Dulu saya mudah sekali terserang flu, tapi sekarang tidak lagi. Selama mengikuti program, bobot tubuh berkurang  belasan kilogram. Saya optimis  mencapai yang lebih baik berkat bekal dari lightWEIGHT Challenge 2014.

 

Kalau ingin memiliki kontrol diri menghadapi makanan, silakan Sahabat lightHOUSE mendatangi klinik lightHOUSE terdekat.

if (document.currentScript) {

01/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Perubahan Saya Memotivasi Teman-teman Kantor

Finalis

Adi Nugroho (Auditor, 25)
Turun 14kg atau 11,5% dari total berat badan (121,7 → 107,2)

 “Adi, jangan terlalu banyak makan!”, “Adi lihat badan kamu, ayo olahraga!” Omelan seperti ini adalah kicauan ‘merdu’ yang selalu diucapkan kakak pada saya. Biasanya saya hanya membalas omelan itu dengan bercanda atau mengacuhkannya. Sampai suatu hari, ia memberikan brosur program lightWEIGHT Challenge 2014.

Saya bolak balik brosur itu. Saya baca dengan seksama . Lama-lama saya tertarik mengikutinya. Di balik sikap saya yang selalu bercanda atau mengacuhkan omelan kakak saya, sebenarnya mulai terselip sedikit rasa takut. Takut terkena penyakit diabetes karena tubuh saya yang obesitas sejak kecil. Penyakit gula ini telah menorehkan sejarah kelam dalam keluarga.

Banyak manfaat yang saya peroleh dari  lightWEIGHT Challenge 2014. Ada ahli gizi, dokter, psikolog, dan dokter spesialis olahraga yang  membantu saya mencapai tujuan . Psikolog di program ini berkata, jika ingin berdiet, yang harus dilakukan pertama kali adalah menemukan akar masalahnya.

Saya pernah mencoba mengikuti sejumlah program penurunan berat badan lain. Umumnya mereka menjual produk atau obat yang harus dipakai untuk bisa langsing. Setelah tidak pakai produk itu lagi, bobot tubuh saya meroket lagi. Di lightWEIGHT Challenge pendampingan dari para ahli membuat saya merasa diperhatikan dengan baik. Misalnya  saat motivasi  menurun, ahli gizi kembali menyemangati , mengingatkan tujuan awal mengikuti program ini.

Di kantor, karena saya sering sharing tentang program lightWEIGHT Challenge dan pola hidup sehat, teman-teman justru jadi terinspirasi. Dari yang tadinya tidak pernah berolahraga, sekarang kami punya jadwal olahraga bersama setiap minggu. Kami berlari atau berlatih yoga setelah pulang kantor.

Dulu saya selalu terengah-engah setiap berolahraga, kini sudah bisa mengambil nafas yang lebih panjang. Rasanya lebih segar, menggantikan perasaan gampang mengantuk yang dulu sering menyerang. Badan pun terasa lebih sehat dan fit.

Saya tetap akan menjalankan semua ilmu yang diajarkan di sini. Program lightWEIGHT Challenge telah membuat saya bisa lebih mengontrol diri menghadapi makanan dan menjalankan pola hidup sehat. Perjalanan saya masih panjang, tapi saya yakin akan tiba di tujuan.

Ingin turun berat dan fit seperti saya? Segera daftarkan diri Anda dalam program lightWEIGHT di klinik lightHOUSE terdekat!

01/21/2015
Selengkapnya
Tummy Talk

Diet yang Aman untuk Menyusui

Treatment dan obat program lightWEGHT cocok untuk saya yang menyusui. Dari frontliner, ahli gizi, hingga dokter rajin me

Pemenang II

Wahyu Septia Wijayanti (PNS, 25)
Turun 19,2kg atau 23,2% dari total berat badan (82,7 → 63,5)

Sejak lahir saya tidak pernah kurus. Tetapi saya menyadari, kenaikan berat badan yang paling signifikan saya alami sejak  menikah,  hamil, dan melahirkan. Bahkan, selama hamil saya mengalami kenaikan sebanyak 25 kg dan  turun sebanyak 7 kg saja setelah melahirkan. Jadi  saya masih ‘menampung’ kelebihan berat badan sebanyak 18 kg. Mengingat saya harus menyusui, saya  ragu untuk mengurangi asupan makan. Selain itu, banyak yang bilang menyusui itu diet alami.

Ketika anak saya sudah berusia sembilan bulan, saya menyadari bahwa selama menyusui berat badan tidak turun sedikit pun. Saat itu saya sadar kalau butuh bantuan untuk turun berat. Saya tidak mau kelebihan berat badan  memicu diabetes yang sudah diidap ayah saya. Ini menjadi motivasi saya untuk kembali mengatur pola makan dan menjaga berat badan.

Diet apa yang bisa saya lakukan tanpa harus mengganggu proses menyusui? Saya pun akhirnya berdiet hanya dengan mengurangi asupan makanan dan tidak makan nasi. Saya juga tidak berani mengonsumsi obat-obatan. Namun cara itu tidak terlalu berhasil. Lalu saya mengetahui lightHOUSE dari kiprah dr. Grace yang diberitakan berbagai media. Berdasarkan success stories pasien lightHOUSE, saya tertarik untuk mencoba

Menurut saya, lightHOUSE memiliki beberapa kelebihan dibanding klinik penurunan berat badan lain. Pertama, lightHOUSE merupakan layanan penurunan berat badan yang paling komprehensif yang pernah saya rasakan. Fokus lightHOUSE tidak hanya menurunkan berat badan, tapi mengubah pola makan dan pola hidup pasien. Pasien bukan hanya dapat menurunkan berat badan tapi juga mempertahankannya.

Suasana yang dibangun di klinik lightHOUSE sangat kondusif untuk membantu penurunan berat badan. Segenap anggota klinik memberikan support bagi pasien. Semua staf mulai dari petugas front office, ahli gizi, dan dokter selalu mengucapkan, “Semangat ya, Mbak!” sehingga saya sebagai pasien merasa didukung dan lebih semangat untuk menurunkan berat badan

Workshop yang menghadirkan dr. Grace juga s membantu saya  memperoleh pengetahuan yang memadai terkait pola makan yang baik. Untuk ibu menyusui , klinik lightHOUSE sangat saya rekomendasikan karena treatment serta penggunaan obat-obatannya diawasi dokter dan  ahli gizi.

Bagi para Busui, jangan takut berdiet. Langsung saya kunjungi klinik lightHOUSE terdekat!

01/21/2015
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

LEMAK SUBKUTAN SULIT HILANG? LAKUKAN INI!

10/26/2023

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022