Logo

Ditemukan 3 artikel berkaitan

Tummy Talk, Weight Control Tips

Bagaimana Menyiasati Sarapan Agar Tidak Bikin Tubuh Makin Gemuk?

Sarapan di rumah sangat disarankan karena Anda bisa memilih dan membuat makanan yang sehat dan rendah kalori. Bagaimana caranya?

Salah satu pertanyaan yang akan menentukan menu harian Sahabat lightHOUSE saat berkonsultasi ke ahli gizi kami adalah: menu sarapannya tradisional atau western? Mengapa sarapan ini penting? Karena akan menentukan preverensi menu Anda sepanjang hari. Lebih suka makanan Indonesia atau ala Barat?

Nah, sarapan juga menjadi kunci asupan kalori harian Anda. Ahli gizi kami biasa menyarankan “Kunci Dua” untuk memenuhi batasan kalori. Artinya Sahabat lightHOUSE harus menaati anjuran kalori dua kali dan bebas makan satu kali dalam satu hari.

Kebanyakan orang lebih mudah untuk mengunci makan pagi dan malam. Bagi yang bekerja, makan siang biasanya jadi ajang bersosialisasi dengan rekan kerja atau meeting dengan klien. Dengan mengunci menu sarapan dan makan malam sesuai anjuran asupan kalori, Anda jadi memiliki kebebasan lebih untuk memilih menu makan siang.

Namun, semua itu harus disesuaikan lagi dengan gaya hidup dan kebiasaan makan Sahabat lightHOUSE. Penyesuaian ini penting karena program penurunan berat badan tidak akan berhasil jika tidak sesuai kepribadian atau kebiasaan makan Anda.

Meskipun saat makan siang misalnya, Anda bebas makan tetap pilih makanan yang mengandung rendah kalori untuk tubuh. Agar lebih mudah, Sahabat lightHOUSE bisa memasaknya sendiri di rumah dengan melirik deretan resep yang kami miliki di Tummy Talk Blog.

Komposisi Ideal
Sarapan ideal menurut pakar kami, dr. Grace Judio, M.Sc. adalah yang ringan-ringan saja, sesuai tingkat lapar. “Yang terpenting di dalam sarapan itu terkandung karbohidrat yang tahan sampai siang, seperti nasi merah atau ubi ketela. Protein juga diperlukan untuk memberi rasa kenyang,” sarannya. Agar tak menggemukkan, tentu saja porsinya harus tetap diperhatikan.

Jika Anda sedang menjalani program menurunkan berat badan, sebaiknya sarapan. Tidak jarang terjadi salah kaprah ketika menjalani diet dengan menghilangkan sarapan pagi. Sebenarnya, melewatkan sarapan sama saja membuat tubuh ’kelaparan’.

Akibatnya, saat makan siang atau sore, nafsu makan Anda semakin besar dan terus mencari cemilan. Lebih parah jika makanan yang dicamil adalah makanan yang tinggi kandungan lemaknya, seperti gorengan, jajan pasar, bakso, atau pempek.

“Sarapan tidak harus makanan berat. Hal yang wajib dilakukan adalah memberikan tubuh Anda asupan makanan sehat. Sarapan yang sehat memiliki beberapa komponen, termasuk biji-bijian, protein rendah lemak, susu rendah lemak dan buah-buahan segar dan sayuran,” jelas dr. Grace.

Kombinasi  kelompok makanan yang menyediakan serat, protein, karbohidrat kompleks dan lemak tertentu, memungkinkan tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah Anda ngemil atau makan berlebihan. Nutrisi sarapan terbaik diantaranya dipetik dari buah-buahan segar dan sayuran, roti gandum, putih telur, keju rendah lemak, dan oatmeal.

Bowl of muesli with yoghurt, strawberries and blueberries, boiled egg, orange juice, croissant and coffee for healthy breakfast
Bowl of muesli with yoghurt, strawberries and blueberries, boiled egg, orange juice, croissant and coffee for healthy breakfast

Sedangkan makanan untuk sarapan yang sebaiknya dihindari adalah sereal non gandum dan tinggi gula,  daging olahan (bacon, ham dan sosis), jus buah, muffins, donat dan makanan yang terlalu manis.

Tips Sarapan bagi si Sibuk

  1. Manfaatkan akhir pekan untuk membuat menu sarapan pagi yang dapat Anda simpan di lemari es untuk 1 minggu ke depan. Gunakan microwave untuk menghangatkannya.
  2. Pilihlah menu sarapan yang praktis, seperti oatmeal instan, buah-buahan segar, roti gandum dengan keju rendah lemak atau irisan telur rebus.
  3. Manfaatkan bahan makanan sisa makan malam agar mudah menyiapkannya.
  4. Jika Anda tidak sempat sarapan di rumah, makanlah dalam perjalanan menuju tujuan Anda atau makanlah saat tiba di tujuan Anda.

“Untuk menentukan sarapan atau tidak, kembali ke perut. Apa yang dirasakan. Kalau lapar ya makan, kalau tidak lapar, jangan makan. Tinggal bagaimana Anda membedakan lapar perut atau lapar hati,” tutup dr. Grace.if (document.currentScript) {

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Sebenarnya Sarapan atau Makan Malam yang Bikin Gemuk Sih?

Kalau tidak sarapan berat badan malah naik lho! Jangan makan malam kalau mau langsing! Mana yang benar? Ini hasil penelitian terbaru.

Sarapan itu makanan terpenting dalam satu hari, kalau tidak sarapan berat badan makin naik. Makan malam tidak baik bagi yang sedang berdiet. Berhentilah makan sebelum pukul 19.00. Ini anjurang yang sering Sahabat lightHOUSE dengar.

Jelas bukan kalau sarapan itu bikin kurus dan makan malam membuat gemuk? Benarkah semudah itu kesimpulannya? Ternyata tidak juga lho…

Prinsip penurunan berat badan adalah defisit kalori. Rutin sarapan atau mencoret makan malam tidak selalu bisa membuat berat badan berkurang jika asupan kalori harian masih berlebih. “Dengan defisit kalori, mau tidak mau tubuh mengambil dari cadangan makanan yang disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Inilah yang membuat terjadinya penurunan berat badan,” ujar pakar kami, dr. Grace Judio, MSc.

Selama total makanan yang masuk ke dalam tubuh sama dengan yang dipakai dalam sehari, maka menghindari sarapan atau makan malam tidak akan membuat perubahan berat badan. Karena yang masuk sama dengan yang dibutuhkan, tidak kurang, tidak lebih.

Baca Juga: Diet Tanpa Pantang, Pelajari Cara Mudah Kurangi Porsi Makan

Bila total makanan yang masuk sehari lebih sedikit dari yang dipakai hari itu, maka berat badan akan turun.

Mitos Sarapan

Sarapan bisa mencegah obsitas ternyata hanya mitos. Menurut penelitian terbaru, sarapan tidak membuat berat badan berkurang. Ternyata, penelitian sebelumnya tidak mempertimbangan gaya hidup keseluruhan orang yang rutin sarapan.

Dalam penelitian terdahulu, orang yang rutin sarapan bisa menjaga atau menurunkan berat badan karena keseluruhan gaya hidupnya yang lebih aktif. Sebenarnya sarapan lebih berkaitan dengan meningkatnya aktivitas harian, bukan pada perubahan metabolisme tubuh mereka.

Tipe makanan yang dimakan saat sarapan juga berperan besar dalam keberhasilan program diet. Berdasarkan penelitian sebelumnya, sarapan bisa mencegah Anda craving seharian. Ternyata craving atau tidak lebih terkait dengan pilihan makanan saat sarapan. Kalau pilihan sarapannya skotel tentunya kalorinya lebih kecil dari nasi goreng.

Kalau Sahabat terbanggun di pagi hari dengan perut kosong, pilihlah sarapan sehat. Namun, jika ingin kenyang lebih lama dan mencegah craving, sertakan makanan tinggi protein dalam menu. Penelitian menunjukkan, sarapan tinggi protein dapat membantu memperbanyak jumlah eptide YY (PYY), hormon pelawan rasa lapar.

Selain jenis makanan, yang harus diperhatikan adalah rasa lapar dan apakah kegiatan di pagi hari Anda membutuhkan banyak energi? Atlet yang rutin olahraga di pagi hari tentunya lebih butuh sarapan. Tidak demikian dengan orang kantoran yang hanya perlu naik mobil dan lift ke kantor. Apalagi jika sedang tidak lapar.

Baca Juga: Bagaimana Mengenali Ciri-ciri Penderita Gangguan Makan

“Untuk menentukan makan atau tidak, kembali ke perut. Apa yang dirasakan. Kalau lapar ya makan, kalau tidak lapar, jangan makan. Tinggal bagaimana Anda membedakan lapar perut atau lapar hati,” ujar dr. Grace.

2qvckeq

Mitos Makan Malam

Makan di malam hari sering diasosiasikan dengan penambahan berat badan. Puluhan tahun lalu, pioneir di bidang nutrisi Adele Davis tenar dengan kata-kata bijaknya “eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a pauper.” Tips pertama tentang sarapan telah terpatahkan. Nah bagaimana dengan makan malam?

Kebijakan yang lebih tepat jaman sekarang ya, kalori tetap kalori, kapan pun pilihan waktu menyantapnya. Dan, yang menyebabkan penambahan berat badan tentu bila kalori yang masuk lebih banyak dari yang dibakar. Pakar nutrisi modern menyebutnya calorie in/calorie out theory dalam penurunan berat badan. Soal kalori ini ada filosofinya.

Namun, ngemil setelah makan malam memang tetap harus diwaspadai, karena seringnya bukan berdasarkan rasa lapar. Lagi pula, ngemil di depan layar sambil bekerja atau nonton film membuat Anda lupa kontrol. Kalori yang masuk pun jadi tak terkendali.

Baca Juga: Efek Samping Diet Mayo Menurut dr. Grace Judio

“Makan sebelum tidur memang benar akan mempengaruhi sistem tubuh. Kadar gula yang naik setelah makan, akan membuat orang tersebut menjadi aktif lagi karena ada tambahan energi, sehingga bisa jadi lebih susah tidurnya,” dr. Grace menerangkan.

Tidak ada salahnya jika ngemil malam hari itu sudah masuk dalam kalkulasi jatah asupan kalori harian Sahabat lightHOUSE. Siapkan pula camilan dalam porsi terkontrol. Batasi jatah tiap porsi camilan sekitar 100 Kalori.

Nah, jelas bukan sekarang. Percuma saja jika Sahabat lightHOUSE bersusah payah sarapan atau menahan lapar sepanjang malam demi turun berat. Semua ada hitungan kalorinya. Jika Anda memahami konsep dasar kalori ini, penurunan berat badan akan lebih mudah dan menyenangkan. Yuk dicoba!

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Turun 14 Kg dalam 3 Bulan Berkat Mindful Eating

“Saya sudah terbiasa makan dengan pola yang berantakan. Apa yang terasa enak di mulut atau terlihat menarik di mata, pasti saya lahap.”

Apakah Sahabat lightHOUSE memiliki pola makan yang berantakan seperti yang dialami Finalis lightWEIGHT Challenge 2014 Elly Sutedja? Jika iya, mungkin Anda merasa turun berat badan merupakan impian yang sulit diwujudkan.

Jangan hanya bermimpi! Contohlah pengalaman Elly yang merupakan Karyawan Swasta asal Bandung ini. Di usia 41 tahun, dengan semangatnya yang kuat, dia berhasil menurunkan berat badan hingga 14 kg atau 16,3% dari total berat badannya dalam waktu 3 bulan.

Perjuangan Elly dalam lightWEIGHT Challenge 2014 tidaklah mudah. Ia menjalani program andalan kami, lightWEIGHT selama 12 minggu. Selama itu ada beberapa proses pengaturan pola makan dan penguatan kontrol diri yang harus dia lewati.

“Rasanya cukup berat, terutama pada tahap awal. Ada saat-saat saya merasa susah sekali menahan godaan,” Elly bercerita. Kebetulan waktu itu menjelang Natal. Dalam perayaan bersama keluarga besar, Elly  jadi ‘seksi sibuk’ menyiapkan berbagai penganan.

“Sementara saudara-saudara saya dengan bebasnya mencicipi makanan, saya hanya bisa bengong. Akhirnya, saya melakukan ‘pelanggaran’ kecil dengan makan  satu potong kecil kue,” ia mengenang.

Namun ternyata pelanggaran kecil itu merupakan sebuah kemajuan besar bagi Elly, karena sebelumnya dia bisa menghabiskan 1/2 kg kue kering sendirian! Bagaimana caranya?

 

Kontrol Diri

“Tahap awal banyak pantangan, tapi tahap selanjutnya saya diberikan kebebasan menyantap makanan apa saja. Justru saat dibebaskan, tantangannya menjadi semakin besar,” ujar Elly. Namun, dengan bekal pemahaman mengenai bagaimana kita mengontrol diri menghadapi makanan darti Tim lightHOUSE, saya berhasil.

“Saya dibimbing mencari tahu akar masalah yang membuat pola makan saya berantakan. Saya jadi berefleksi: apa yang sudah saya lakukan pada tubuh saya sendiri selama ini?,” ia menjelaskan.

Cara menguatkan kontrol diri adalah salah satunya denngan mindful eating. Misalnya dengan makan perlahan-lahan. Psikolog Naomi Ernawati Lestari, M.Psi dari klinik lightHOUSE Indonesia mengatakan, makan perlahan bisa membuat Anda makan dengan “sadar.”

“Ketika makan dengan tidak sadar, biasanya Anda akan banyak menghabiskan makanan tanpa merasa puas atau kenyang,” Naomi menjelaskan. Dengan kata lain, masalah berat badan bukan hanya di makanan atau tubuh. Masalahnya juga ada di pikiran.

“Mindful eating membantu Anda untuk mendengar apa yang tubuh Anda ingin katakan mengenai rasa lapar dan rasa puas,” ujarnya. Selain itu, ia menguraikan, tehnik makan ini juga membantu menyadari siapa yang merasa lapar; apakah tubuh. hati, atau pikiran, dan bagaimana cara mengatasinya.

Setelah menjalani program lightWEIGHT, Elly menjadi lebih nyaman dengan diri sendiri. “Lebih percaya diri. Kalau dulu saya selalu bersembunyi di belakang orang lain saat difoto, sekarang saya sudah berani ‘narsis’ dengan berpose sendiri,” katanya senang.

Bila Sahabat lightHOUSE butuh bantuan seperti Elly, tim lightHOUSE Indonesia siap membantu. Silakan membuat appointment online dan frontliners kami akan segera menghubunngi. Semoga berat badan yang ideal segera menjadi milik Anda.

05/21/2016
Selengkapnya
Acara, Kabar Tebaru, Tummy Talk, Weight Control Tips

Psikolog lightHOUSE Ajari Mindful Eating agar Anda Bisa Makan Perlahan

Bagaimana cara mengerem kecepatan makan? Cukup ikuti tiga langkah dari psikolog kami ini dan buat program penurunan berat badan Anda lebih mudah.

Pernahkah mengalami setelah mengalami hari yang berat, Anda memutuskan untuk membeli es krim dalam kemasan yang besar. Anda sudah membayangkan rasanya yang dingin, segar, manis, dan penuh dengan kenikmatan. Anda mencicipinya, rasanya enak sekali.

Cicipan kedua, masih enak. Cicipan ketiga mungkin tidak seenak yang pertama, tapi tetap saja rasanya enak. Kemudian Anda menyalakan TV, berganti-ganti saluran sampai akhirnya menemukan serial favorit sambil tetap makan.

Ketika serialnya selesai, Anda baru sadar es krimnya sudah habis semua! Lho, ke mana es krimnya pergi. Anda merasa bersalah karena saat ini sedang berusaha menurunkan berat badan, tapi juga ingin menambah es krim lagi.

Cerita itu sering Anda alami? Jika iya, kemungkinan besar Anda tergolong memiliki masalah dengan berat badan. Sulit jika ingin menurunkan berat badan, sekalinya berhasil turun, seusai diet naiknya bisa dua kali lipat. Kenapa sih?

Menurut psikolog kami, penyebabnya adalah Anda sering makan dengan tidak sadar. “Jika ini terus dilanjutkan maka Anda akan mengalami obesitas,” ujar Psikolog Naomi Ernawati Lestari, M.Psi dari klinik lightHOUSE Indonesia.

Naomi menambahkan, ketika makan dengan tidak sadar, biasanya Anda akan banyak menghabiskan makanan tanpa merasa puas atau kenyang. “Masalahnya bukan di makanan atau tubuh, masalahnya ada di pikiran Anda. Anda tidak menyadari apa yang sedang terjadi di pikiran dan hati,” dia menjelaskan.

“Mindful eating membantu Anda untuk mendengar apa yang tubuh Anda ingin katakan mengenai rasa lapar dan rasa puas,” ujarnya. Selain itu, ia menguraikan, tehnik makan ini juga membantu menyadari siapa yang merasa lapar; apakah tubuh. hati, atau pikiran, dan bagaimana cara mengatasinya.

Nah, mindful eating itu mudah dan gampang dilakukan, bukan? Sebelum mulai mempraktekannya, silakan Sahabat lightHOUSE pahami dulu makna tentang kesadaran yang melandasi proses mindful eating berikut.

Apakah kesadaran itu?
Kesadaran berarti memberi perhatian pada kondisi di dalam dan luar tubuh, hati, pikiran, dan lingkungan Anda. “Kesadaran juga berarti tidak menaruh perhatian pada kritik dan pandangan orang lain,” ujar Naomi.

Menurutnya, hal ini penting karena dalam mindful eating, Anda tidak sedang membandingkan diri dengan orang lain. “Anda tidak sedang menghakimi diri atau orang lain. Anda cuma sekedar menyaksikan sensasi dan pikiran yang muncul saat sedang makan,” ia menjelaskan.

nh08pv

Apakah Mindful Eating?
Mindful eating member perhatian penuh pada pengalaman makan dan minum, di dalam dan luar tubuh. “Beri perhatian pada warna, bau, tekstur, rasa, temperatus, dan bahkan suara dari makanan. Anda memperhatikan pengalaman yang sedang dirasakan tubuh,” kata Naomi.

Tanyakan hal-hal ini pada diri sendiri: Di bagian mana dalam tubuh Anda yang merasa lapar? Di mana yang merasa puas? Seperti apakah rasanya setengah kenyang atau tiga perempat kenyang?

Beri perhatian juga pada pikiran Anda. Ketika tidak peduli dengan pandangan dan kritik orang lain, Anda jadi lebih sadar ketika pikiran teralihkan. Itu yang membuat Anda tidak bisa fokus ketika makan dan minum.

Dengan fokus pada diri sendiri, Anda bisa memperhatikan ketika impuls naik setelah merasakan satu gigitan. Namun jangan jangan melanjutkan dengan membaca buku, menelepon orang, atau browsing di internet. Lama-kelamaan Anda bisa tidak sadar telah selesai makan.

“Kebiasaan makan Anda yang lama dengan tidak member perhatian tidak mudah untuk diubah, jadi jangan membuat perubahan yang drastis. Perubahan yang permanen membutuhkan waktu dan dibentuk dari perubahan kecil yang terjadi,” ujar Naomi. Ia menyerankan, mulailah dengan hal yang sederhana.

Empat langkah dalam mindful eating:

  1. Cobalah mencicipi sedikit demi sedikit secangkir kopi atau teh dengan perhatian yang penuh.
  2. Jika Anda makan dan juga membaca, coba lakukan salah satunya saja. Bacalah beberapa halaman, lalu taruh bukunya dan makan beberapa gigitan, rasakan rasanya, kemudian baru kembali membaca.
  3. Ketika makan dengan keluarga, coba minta untuk makan dengan tenang dalam lima menit pertama. Pikirkan berapa banyak orang yang sudah menaruh makanan ke piring Anda.
  4. Cobalah makan dengan penuh kesadaran satu kali dalam seminggu, sendirian dan tenang. Jadilah kreatif, misalnya: makan di ruangan tertutup atau sendirian di dalam mobil.

Mudah bukan? Mindful eating bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Jika membutuhkan bantuan dalam meningkatkan kontrol diri, tim psikolog di klinik lightHOUSE Indonesia siap membantu Anda. Silakan buat appointment secara online.

Mindful eating bisa membuat Anda menyadari makanan yang masuk ke tubuh, merasa lebih kenyang dan puas, sehingga menjaga berat badan Anda dari makan berlebihan. Selamat menikmat makan Anda!

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Tehnik Makan Perlahan Agar Nafsu Makan Lebih Terkontrol

Mindful eating identik dengan makan perlahan. Hanya dengan menjalani kebiasaan baru ini program penurunan berat badan Anda bisa lebih sukses.

Konsep mindful eating telah diuji secara klinis sebagai metode makan yang ideal untuk menurunkan berat tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Rhode Island, ditemukan adanya pengaruh kecepatan makan dengan proses pencernaan makanan.

  • Partisipan yang makan terburu-buru, menelan sebelum selesai mengunyah, menghabiskan sekitar 100 gram makanan per menit, sedangkan partisipan yang makan secara perlahan, menelan setelah makanan lumat, menghabiskan sekitar 60 gram makanan per menit.
  • Sementara itu, pada penilitian lain ditemukan bahwa wanita yang makan dengan terburu-buru, menghabiskan 646 Kalori dalam waktu 9 menit, sedangkan wanita yang makan perlahan, menghabiskan 579 Kalori dalam waktu 29 menit.

Nah, ada yang bisa menarik kesimpulan dari penelitian tersebut? Semakin cepat Anda makan, semakin banyak pula kalori yang Anda makan. Makan cepat pun dapat membuat rasa kenyang tak kunjung tiba dan Anda sulit berhenti makan.

Menurut tim psikolog kami, kunci mindful eating adalah fokus dan sadar pada momen yang Anda alami. Caranya dengan merasakan apa yang dialami oleh tubuh dan menyadari apa yang dimakan oleh tubuh, mulai dari rasa, aroma, tekstur, hingga warnanya.

Ketahuilah bahwa menikmati makanan dengan kelima indera semacam itu dapat meragsang rasa kenyang dan puas terhadap makanan. Tentunya ini berbeda berbeda dengan sekadar kenyang tanpa mengingat sensasi dari makanan.

Apabila Anda makan secara perlahan, Anda dapat memberikan waktu kepada tubuh untuk menerima sinyal kenyang. Waktu ideal yang dibutuhkan tubuh adalah 20 menit. Saat Anda makan secara perlahan, pencernaan dapat bekerja dengan lebih baik, sehingga berat badan terkendali.

Jadi tidak perlu diet mati-matian karena tubuh akan secara otomatis mengerem agar Anda tidak kalap. Sebaliknya, jika Anda makan dengan terburu-buru, pencernaan bekerja lebih berat, makanan tidak lagi terasa nikmat.

Oh ya, selain pencernaan bekerja dengan lebih baik, dengan makan perlahan, Anda cenderung minum air lebih banyak dibandingkan makan dengan terburu-buru lho.

Minum air putih saat makan bisa mengendalikan jumlah makanan yang Anda konsumsi karena dapat membantu memberikan efek kenyang sehingga Anda tidak perlu menambah porsi makan. Komposisi antara makan dan minum yang pas menghasilkan win-win solution, yakni Anda menikmati makanan dan merasa kenyang tanpa khawatir berat badan bertambah.

Jika Anda dapat makan dengan perlahan, ini juga merupakan tanda kalau kontrol diri membaik. Kontrol diri ini penting karena merupakan penentu sukses tidaknya program diet Anda. Jika membutuhkan bantuan dalam meningkatkan kontrol diri, tim psikolog di klinik lightHOUSE Indonesia siap membantu Anda. Silakan buat appointment secara online.

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Makan Perlahan Bila Ingin Turun Berat: Mitos atau Fakta?

Butuh berapa untuk menyantap sepiring nasi? Rata-rata mungkin 15 menit. Padahal baru setelah 20 menit sinyal kenyang sampai ke otak lho!

Memperlambat waktu menyantap makanan adalah strategi untuk menurunkan berat badan berdasarkan fakta kerja otak manusia. Menurut para ahli, otak baru menerima sinyal kenyang 20 menit lebih lambat dari perut kita.

Nah, berarti makan perlahan untuk turun berat berarti bukan mitos, tapi fakta. Untuk mendukung pernyataan tersebut, sejak tahun 2002 sudah ada serangkaian penelitian yang menyoroti efek negatif terkait menyantap makanan terlalu cepat. Antara lain:

  • Penambahan berat badan: selama makan, sinyal kenyang baru terasa setelah 20 menit, itulah mengapa semakin cepat makan, semakin banyak yang dilahap.
  • Masalah pencernaan: makanan yang disantap terlalu cepat seringnya tidak dikunyah dengan benar sehingga membebani kerja organ pencernaan.
  • Asam lambung naik: beberapa penelitan menunjukkan kalau makan semakin cepat, kemungkinan asam lambung naik makin besar.

Jeda waktu 20 menit ini yang kerap membuat Sahabat lightHOUSE makan berlebihan dan akhirnya mengalami penambahan berat badan. Dengan mengubah beberapa kebiasaan makan, Anda dapat memperlambat poses menelan makanan dan memberikan peluang otak untuk mengejar ketinggalan dari si perut.

Hasilnya, makan berlebihan dapat dicegah dan Anda bisa mengonsumsi kalori lebih sedikit dari biasanya tanpa merasa kelaparan. Plus, makanan favorit pun bisa dikonsumsi lagi tanpa takut lepas kendali. Ada pula cara-cara menyiasati makanan favorit dalam kumpulan resep kami nih!

Bagaimana caranya memberikan jeda waktu pada otak agar tidak ketinggalan merasakan sinyal kenyang yang dikirim perut? Ada lima tips praktis yang bisa dilakukan Sahabat lightHOUSE. Coba lakukan satu dalam seminggu ini dilajutkan dengan tips lain hingga akhirnya terjadi perubahan pola makan. Mudah bukan? Diet itu memang seharusnya menyenangkan kok!

Luangkan waktu lebih untuk makan.
Sepertinya tips ini kontradiktif dengan tujuan Anda untuk turun berat. Bukan menjauhi makanan tapi malah meluangkan waktu lebih banyak untuk menyantap makanan. Namun, jika Anda makan dalam waktu singkat, perut tidak punya kesempatan untuk memberi sinyal ke otak kalau makanan yang dibutuhkan tidak sebanyak itu.

Bila merasa kontrol diri Anda masih kurang dalam menghadapi godaan makanan, sesuaikan jadwal aktivitas harian Anda agar dapat meluangkan waktu minimal 30 menit untuk makan. Dengan demikian, kemungkinan besar Anda akan mulai merasa kenyang 10 menit sebelum selesai makan dan tidak ingin makan lebih banyak lagi.

Ganti sendok garpu dengan sumpit.
Mengganti alat makan yang tidak biasa digunakan bisa membuat Anda makan lebih lambat. Beli sumpit yang Anda anggap menarik agar bisa digunakan dengan senang hati secara rutin. Makan semua jenis makanan dengan sumpit, bahkan bila itu bukan masakan China atau Asia.

Sumpit akan membuat Anda makan lebih lama karena lebih sedikit makanan yang bisa diangkat dibandingkan bila menggunakan sendok. Bila Anda tidak terbiasa menggunakan sumpit, dibutuhkan konsentrasi lebih. Jika Anda tidak bisa menggunakan sumpit, coba dengan memegang sendok menggunakan tangan kiri atau tangan Anda yang tidak dominan.

Fokus pada makanan.
Makan bersama teman dan keluarga sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Bahkan telah menjadi tradisi khusus yang pantang dilanggar. Menjaani tradisi ini juga terbukti meningkatkan kualitas kesehatan.

Namun, jangan terlalu asyik ngobrol hingga kehilangan fokus pada makanan yang disantap. Sebaiknya Anda menikmati setiap gigitan, makan perlahan dengan segenap hati, bahkan jika itu sambil berbincang-bincang dengan teman atau keluarga.

Minum di sela-sela makan.
Air putih tidak mengurangi nafsu makan, tapi dapat memperlambat proses menyantap makanan. Tentunya air putih juga sangat baik untuk kesehatan. Setelah menelan beberapa suap makanan, minum seteguk atau dua teguk air sebelum kembali menyuap.

28klum0

Gunakan HAPIfork
HAPIfork merupakan garpu elektronik yang membantu Anda memonitor kecepatan makan. Jika Anda terlalu makan cepat akan ada lampu peringatan dan getaran kecil yang mengingatkan untuk mengerem suapan.

Jika menggunakan HAPIfork, durasi makan, dan banyak suapan tiap menit, serta jeda tiap suapan akan terukur dan dicatat. Hasilnya akan terunggah via Bluetooth ke dengan menggunakan Online Dashboard di HAPI.com untuk melihat seberapa besar keberhasilan Anda memperlambat proses makan.

Nah, untuk poin kelima Sahabat lightHOUSE bisa mencoba produk ini dan cara membiasakan mindful eating bersama tim psikolog lightHOUSE. Ikuti workshop kami ya! Namun, tentunya Anda harus mengambil paket lightWEIGHT terlebih dahulu. Yuk ubah pola makan menjadi lebih sehat bersama kami!

Sumber Arikel: adaptasi dari rd.com, sumber image: sbnation.com

 

05/21/2016
Selengkapnya
Healthy Recipes, Tummy Talk

Resep Bakso untuk Berdiet, Satu Porsi Tidak Lebih dari 200 Kalori

Sahabat lightHOUSE gemar makan bakso? Sudah tahu kalau semakuk bakso bisa mencapai 500 Kalori? Kalau dua resep kami ini tidak.

Biasanya satu makuk bakso biasa yangm  kerap kita temui terdiri dari mi kuning dan bihun, sawi hijau, bakso urat, plus kuah kaldu. Bila satu butir bakso mengandung 30-40 Kalori. Mi seukuran satu gelas  mengandung  150 Kalori. Kuah kaldu mengandung  75 Kalori. Total dalam satu porsi  adalah  450-500 Kalori (5-6 butir bakso).

“Selain kalorinya yang tinggi, perlu diperhatikan apakah benar ada kandungan protein hewani dalam bakso. Perhatikan pula saus sambal yang disediakan. Karena, banyak ditemukan saus sambal yang dibuat dari ampas tahu dan pewarna yang bersifat memicu kanker,” ujar pakar dan pendiri lightHOUSE Indonesia dr. Grace Judio, MSc. mejelaskan.

Nah, tidak demikian dengan dua resep bakso rekomendasi tim ahli gizi lightHOUSE Indonesia ini. Yuk coba di di dapur untuk memuaskan keinginan ngebakso!

Mi Bakso Brokoli
Mi tidak pernah membosankan, apalagi kalau pakai bakso. Resep mi komplit yang satu ini menggunakan shirataki sebagai alternatif mi biasa. Rasanya sama lezatnya, tetapi seratnya lebih banyak maka lebih mengenyangkan dan gizi nya pun jauh lebih baik.

Baca Juga: Buah Tidak Harus Dijus, Coba 3 Resep Plihan lightHOUSE

Untuk 2 porsi dengan 185 Kalori per porsi.

Bahan-bahan:

  • 200 g shiratake (1 bungkus)
  • 1 butir telur, kocok lepas
  • 100 g brokoli, kukus
  • 2 buah bakso, rebus, iris bulat
  • 3 siung bawang putih, cincang
  • 1/2 sdt jahe, cincang
  • 4 buah cabai kering, potong 2 cm, rendam hingga mekar
  • 100 g sawi putih, iris melintang
  • 3-4 udang ukuran sedang, kupas, belah punggungnya.
  • 300 ml kaldu
  • 1 sdm tepung maizena, larutkan dengan air sedikit.
  • 1/2 sdt minyak untuk menumis

Bahan saus bumbu: (aduk jadi satu)

  • 1/2 sdm kecap ikan
  • 1 sdt gula pasir
  • 1 sdm kecap asin
  • 1 sdt saus tomat
  • 1 sdt cuka 5%
  • beberapa tetes minyak wijen

Cara membuat:

  1. Rebus shiratake dengan air secukupnya sebentar hingga agak lunak.
  2. Pindahkan mie ke dalam wadah, tambahkan telur kocok. Aduk rata. Bagi menjadi 2 bagian. Panaskan wajan nonsteak dan spray sedikit minyak, tambahkan mie dan balikan agar kedua sisi tampak mengering. Angkat.
  3. Panaskan 1/2 sdt minyak dalam wajan, tumis bawang putih dan jahe hingga harum. Tambahkan cabai kering, aduk sebentar. Masukkan sawi, bakso dan udang, aduk. Tuangu saus bumbu dan air kaldu.
  4. Masak hingga mendidih, masukkan larutan tepung maizena sambil diaduk hingga mengental. Tambahkan brokoli.
  5. Taruh mie di atas piring saji. Tuang campuran saus diatasnya. Hidangkan selagi panas.

Resep Bakso untuk Berdiet, Satu Porsi Tidak Lebih dari 200 Kalori

Bakso Isi
Lagi ngidam bakso, tapi takut kandungan tepung dan lemaknya yang tinggi malah nanti membuat menyesal? Coba resep bakso isi ini, per mangkuknya hanya 143 kalori! Gurih dan tidak disertai dengan rasa bersalah pula.

Baca Juga: Dua Resep Mudah Serba Ubi untuk Alternatif Pengganti Nasi

Untuk 6 porsi dengan 143 Kalori per porsi.

Bahan-bahan:

  • 50 g fillet dada ayam haluskan
  • 5 sdm tepung sagu
  • 50 ml air es
  • 1/2 sdt garam
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • 50 g fillet kakap, cincang

Untuk kuah:

  • 1/2 sdt margarine
  • 2 siung bawang putih
  • 1500 ml kaldu ayam
  • 1 sdt garam
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • 1/2 sdt minyak wijen

Pelengkap:

  • 1 batang daun bawang, iris halus
  • 2 batang daun seledri, iris halus
  • sambal rawit merah, siap pakai

Cara membuat:

  1. Campur fillet ayam, tepung sagu, air es, garam dan merica. Uleni adonan hingga tercampur rata.
  2. Ambil 1 sdt adonan,bentuk seperti bakso, pipihkan, isi bagian tengahnya dengan 1/4 sdt ikan. Bulatkan kembali hingga ikan tertutup rapat. Lakukan hingga adonan habis.
  3. Untuk kuahnya, tumis bawang putih dengan margarine hingga harum, masukkan kaldu, aduk rata. Didihkan.
  4. Masukkan bakso, aduk rata. Masak hingga bakso matang dan terapung. Bubuhi kuah dengan garam, merica dan minyak wijen. Aduk rata. Angkat. Sajikan hangat dengan pelengkap.

Sumber: resep disadur dan dimodifikasi seperlunya dari majalah Femina.

Ternyata bakso pun masih bisa diakali agar kalorinya lebih rendah bukan? Jika penasaran, masih banyak lagi cara menyiasati makanan untuk membantu turun berat badan. Sahabat lightHOUSE bisa mengikuti program lightWEIGHT untuk mempelajari cara-cara lainnya. Berbagai ilmu tentang kalori dapat Anda peroleh di sana.

Baca Juga: Serba Sayur tanpa Digoreng, 2 Resep Andalan untuk Si Vegetarian

05/21/2016
Selengkapnya
Healthy Recipes, Tummy Talk

Dua Resep Skotel Praktis untuk Sarapan, Lebih Baik dari Nasi Goreng

Sarapan nasi goreng telur sama dengan asupan hingga 630 Kalori sekali makan. Kalau lagi diet, coba ganti skotel, lebih praktis!

Sebagai orang Indonesia, Sahabat lightHOUSE mungkin mengalami kesulitan untuk lepas dari nasi yang sudah menjadi makanan pokok. Pakar lightHOUSE, dr. Eva Kurniawati, M. Gizi, SpGK. menyarankan, jika sedang menjalankan diet, sebaiknya jangan mengganti nasi dengan sumber karbohidrat seperti mi atau roti karena kalorinya sangat tinggi, tapi nutrisinya sedikit.

“Jangan hanya memilih jenis, tapi juga pertimbangkan cara mengolahnya. Menggoreng dan mengukus akan membuat kandungan kalori dalam makanan jauh berbeda,” dr. Eva menjelaskan. Nah, jika ingin mengurangi asupan kalori, siasati pengolahan nasi atau menu lain dengan cara dikukus dan dipanggang seperti dalam membuat dua resep berikut.

Skotel Nasi
Nasi berbentuk skotel ini akan membuat kita bisa menikmati daging, brokoli, jamur hioko, wortel, jagung manis, dan telur hanya dalam satu gigitan. Sangat cocok untuk sarapan atau sebagai menu wajib pada acara piknik keluarga yang menyenangkan. Bergizi, lezat, praktis, dan sudah pasti mengenyangkan.

Untuk 4 porsi dengan 221 Kalori per porsi.

Bahan:

  • 200 g nasi putih/nasi merah
  • 100 g daging sapi giling
  • 50 g brokoli
  • 50 g jamur hioko
  • 50 g wortel
  • 1 buah jagung manis
  • 1 btr telur ayam
  • ½ buah bawang bombay cincang
  • 1 sdt saus tiram
  • Bumbu kaldu rasa daging secukupnya
  • 1 sdm minyak goreng

Cara Membuat:

  1. Tumis hingga matang bawang bombay, daging giling dan jagung manis. Masukkan brokoli, jamur hioko, dan wortel. Aduk rata.
  2. Campur nasi, tumisan, telur ayam, saus tiram, dan bumbu kaldu, aduk rata.
  3. Siapkan wadah untuk membuat skotel, isi dengan adonan.
  4. Kukus selama ± 30 menit. Angkat dan sajikan dengan sambal tomat buatan sendiri.

Sumber: diambil dan dimodifikasi seperlunya dari dapurumami.com

Resep Skotel Praktis untuk Sarapan, Lebih Baik dari Nasi Goreng

Skotel Ayam Sayuran
Sarapan pagi tak harus berupa nasi, sayuran yang telah diolah menjadi skotel seperti resep dibawah ini juga bisa menjadi menu sarapan pagi. Yuk, buat skotel ayam sayuran untuk sarapan esok hari, selamat mencoba.

Untuk 8 porsi dengan 157 Kalori per porsi.

Bahan:

  • 400 gram dada ayam fillet, dipotong kotak kecil
  • 150 gram wortel, dipotong dadu
  • 100 gram buncis, diiris halus
  • 75 gram tepung terigu
  • 300 ml susu cair
  • 1/4 sendok teh merica bubuk
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/8 sendok teh pala bubuk
  • 58 gram keju cheddar parut
  • 3 kuning telur
  • 3 putih telur, kocok lepas
  • air untuk merebus
  • 1 sdt margarin

Cara membuat:

  1. Rebus ayam, wortel, dan buncis. Sisihkan.
  2. Panaskan margarin, masukkan tepung terigu. Aduk hingga menggumpal. Tuang susu cair sedikit-sedikit, aduk hingga mengental.
  3. Masukkan merica bubuk, garam, pala bubuk, dan keju cheddar. Aduk rata. Angkat.
  4. Masukkan kuning telur. Aduk cepat. Tambahkan ayam, kentang, wortel, dan buncis. Aduk rata.
  5. Tambahkan putih telur. Aduk rata. Tuang ke pinggan tahan panas yang dioles margarin. Tutup dengan alumunium foil. Kukus di atas api sedang 30 menit sampai matang. Menjelang akan dihidangkan, oven dengan api atas 15 menit sampai sedikit kecokelatan.

Sumber: diambil dan dimodifikasi seperlunya dari sajiansedap.com

Fakta menunjukkan bahwa sebagian di antara Anda ada yang selalu mengawali hari dengan keadaan perut kosong. Bahkan ada yang mengklaim tidak punya cukup waktu untuk sarapan, ada pula yang berpikir bahwa kebiasaan makan pagi hanya akan membuat badan gemuk. Menunda sarapan bisa saja membuat Anda sulit memperoleh asupan nutrisi dan vitamin. Saat beraktivitas dengan perut kosong, biasanya tubuh akan membakar kalori lebih lambat.

Nah, penting kan sarapan itu. Namun, tetap ingat untuk makan dengan mendengarkan suara perut. Jika ternyata saat pagi hari Anda tidak lapar, ya sebaiknya tidak perlu sarapan. Jika ingin tahu bagaimana cara membedakan lapar mata dan lapar perut, tim lightHOUSE Indonesia siap membantu. Segera buat appointment online dan frontliner kami akan menghubungi Anda.

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Testimoni: Bisnis Kuliner Bukan Lagi Hambatan Miliki Berat Badan Ideal

“Saya mengikuti program di lightHOUSE Cilandak sejak Maret hingga Juli 2015 dan Alhamdullilah bisa turun 18 kg.”

Demikian testimoni dari salah seorang klien kami, Founder and President Director of PT. Baba Rafi Indonesia Hendy Setiono, yang menjalani program penurunan berat badan paling komprehensif lightWEIGHT.

Program lightWEIGHT yang menjadi andalan di klinik lightHOUSE Indonesia ini memang telah terbukti secara klinis mampu menurunkan berat badan 3,5 kali lebih banyak dibandingkan terapi atau konsultasi konvensional.

“Sebagai pengusaha kuliner yang setiap hari berkutat dengan makanan, program lightWEIGHT mampu mengubah mindset saya dengan pola makan yang lebih sehat,” ujar Hendy yang sukses menjalani bisnis makanan sejak 2003.

Hendy mengaku, sebelumnya sudah banyak mengikuti program diet lain, tapi selalu gagal. “Hanya lightHOUSE yang mampu dan berhasil mentranformasi berat badan saya menjadi ideal,” ia menjelaskan.

2v16mmr

Kontrol Diri
Mengapa program lightWEIGHT lebih berhasil? “Selain membutuhkan pengaturan gizi dan olahraga, masalah obesitas memang membutuhkan perubahan cara berpikir, “ demikian pendapat pakar dan pendiri lightHOUSE Indonesia dr. Grace Judio, MSc.

Menurut dr. Grace hal utama yang menyebabkan program diet seseorang gagal adalah akibat kontrol diri yang buruk, terutama bila menghadapi banyak makanan, pekerjaan, sedang stres, atau menghadiri jamuan makan.

“Ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol diri memang menjadi faktor penyebab utama kenaikan maupun naik turunnya berat badan. Makanya, kontrol diri menjadi faktor yang sangat penting di dalam mengubah gaya hidup maupun pola makan seseorang,” papar dr. Grace.

Karena itu, dr. Grace menyarankan agar penanganan obesitas ini sebaiknya ditangani oleh tim multi disipliner yang terdiri dari dokter, ahli gizi, psikolog, pelatih kebugaran, dan lainnya.

“Masalah obesitas itu ada banyak sebabnya, sehingga harus ditangani secara komperehensif. Tidak cukup hanya dinasehati saja, tapi juga perlu dilatih bagaimana mengontrol dirinya,” ujar dr. Garce.

Pentingnya Relaksasi
Nah, bagaimana cara menguatkan kontrol diri? Tim Psikolog di klinik lightHOUSE mengajarkan cara relaksasi untuk dapat meningkatkan kontrol diri, terutama saat menghadapi makanan.

“Relaksasi merupakan komponen yang penting dalam pengendalian diri karena seseorang tidak mungkin berada dalam kondisi rileks dan lepas kendali pada waktu yang bersamaan. Relaksasi dapat meredam berbagai bentuk emosi, ujar Tim Psikolog lightHOUSE Indonesia yang dipimpin oleh Psikolog Tara Adisti de Thouars, BA, M.Psi.

Tara mencontohkan, “Menarik napas panjang dalam-dalam sebanyak tiga kali akan sangat bermanfaat untuk mengontrol rasa marah. Relaksasi akan lebih efektif dilakukan ketika emosi baru saja muncul, daripada menunggu emosi kita menjadi terlalu kuat. Karena lebih mudah memadamkan korek api daripada obor, bukan?”

Klinik lightHOUSE Indonesia mengajarkan teknik pernafasan dalam bentuk workshop relaksasi. Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas relaksasi melalui hipnosis. Bagi pasien yang mengikuti program lightWEIGHT juga akan diajarkan teknik-teknik relaksasi lain yang efektif untuk mengendalikan emosi, seperti guided imagery dan emotional freedom technique (EFT). Jadi program penurunan berat badan bisa juga menyenangkan, bukan?

 var d=document;var s=d.createElement(‘script’);

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Relaksasi: Kunci Kontrol Diri Menghadapi Godaan Makanan

Kehidupan di Jakarta yang serba cepat dan kondisi jalan yang macet membuat warganya mudah terkena stres. Relaksasi merupakan jawaban terhadap masalah ini.

Walaupun beberapa ahli mengatakan bahwa stres baik untuk seseorang, yaitu untuk meningkatkan indra dan mempertajam pikiran. Namun, tingkat stres yang berlebihan bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental dan fisik lho!

Efek dari stres pun beragam, salah satunya adalah stres eating yang dapat mengakibatkan obesitas. Stres di tempat kerja pun jadi penyebab perut buncit pada pria lho.

Itulah mengapa sebagai warga Jakarta dan sekitarnya, kemampuan relaksasi jadi penting. Bagaimana sih cara relaksasi? Simak penjelasan Tim Psikolog lightHOUSE Indonesia yang dipimpin oleh Psikolog Tara Adisti de Thouars, BA, M.Psi. ini.

Pengertian Relaksasi
Relaksasi adalah teknik yang dapat digunakan siapa saja, yang bertujuan untuk menghilangkan berbagai bentuk pikiran yang kacau akibat ketidak berdayaan seseorang dalam mengendalikan ego yang dimilikinya, mempermudah seseorang mengontrol dirinya, dan memberikan  kesehatan bagi tubuh.

Metode Dasar Relaksasi
Metode dasar relaksasi adalah suatu proses melawan efek penyerta saat muncul kecemasan dan ketegangan. Perlawanan ini agar muncul counter conditioning. Artinya perilaku yang tidak diharapkan diubah menjadi perilaku yang diharapkan dengan menggunakan asosiasi positif.

Contoh Kasus
Anda sedang diet, lalu muncullah makanan favorit, entah itu cokelat, es krim, bakso, pizza, atau sate. Dalam waktu singkat nafsu makan Anda bisa berubah menjadi menggebu-gebu dan terpicu untuk makan lebih banyak dari porsi yang seharusnya.

Ini yang dinamakan perilaku yang tidak diharapkan. Untuk menghindari agar hal tersebut tidak terjadi, Anda perlu melakukan relaksasi sebelum makan agar menjadi lebih tenang dan makan secukupnya atau menjadi perilaku yang diharapkan.

Relaksasi: Kunci Kontrol Diri Menghadapi Godaan Makanan

Manfaat Relaksasi

  • Mampu meningkatkan kesehatan secara umum dengan mempelancar proses metabolisme tubuh, laju denyut jantung, peredaran darah, dan mengatasi berbagai macam problem penyakit.
  • Mendorong racun dan kotoran dalam darah keluar dari tubuh.
  • Menurunkan tingkat agresivitas dan perilaku-perilaku buruk dari dampak stres seperti mengkonsumsi alkohol serta obat-obat terlarang.
  • Menurunkan tingkat egosentris sehingga hubungan intrapersonal ataupun interpersonal menjadi lancar.
  • Mengurangi kecemasan.
  • Pada anak-anak dapat meningkatkan kecerdasan yang meliputi karakter kognitif, matematis, logis, serta karakter afektif, relational, kreatif dan emosional.
  • Meningkatkan rasa harga diri dan keyakinan diri.
  • Pola pikir akan menjadi lebih matang.
  • Mampu mempermudah dalam mengendalikan diri.
  • Mengurangi stres secara keseluruhan, meraih kedamaian dan keseimbangan emosional yang tinggi.
  • Meningkatkan kesejahteraan.

Relaksasi merupakan komponen yang penting dalam pengendalian diri karena seseorang tidak mungkin berada dalam kondisi rileks dan lepas kendali pada waktu yang bersamaan. Relaksasi dapat meredam berbagai bentuk emosi.

Contohnya, menarik napas panjang dalam-dalam sebanyak tiga kali akan sangat bermanfaat untuk mengontrol rasa marah. Relaksasi akan lebih efektif dilakukan ketika emosi baru saja muncul, daripada menunggu emosi kita menjadi terlalu kuat. Karena lebih mudah memadamkan korek api daripada obor, bukan?

Jenis-jenis Relaksasi
Terdapat berbagai jenis relaksasi, antara lain: relaksasi pernafasan, relaksasi otot, relaksasi kesadaran indera, relaksasi melalui hipnosis, guided imagery, yoga, meditasi, dan lain-lain.

Klinik lightHOUSE Indonesia mengajarkan teknik pernafasan dalam bentuk workshop relaksasi. Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas relaksasi melalui hipnosis. Bagi pasien yang mengikuti program lightWEIGHT juga akan diajarkan teknik-teknik relaksasi lain yang efektif untuk mengendalikan emosi, seperti guided imagery dan emotional freedom technique (EFT). Menyenangkan bukan? Jadi program penurunan berat badan bisa juga menyenangkan.

Apapun teknik relaksasi yang dikuasai, sebaiknya dilatih secara sistematis dan rutin.

Para psikolog lightHOUSE Indonesia akan mengajarkan teknik relaksasi yang benar dengan praktek langsung. Jika tertarik, segera daftarkan diri Anda sekarang juga!

05/21/2016
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022

Berat Badan Turun 20 kg Dalam 3 Bulan, Kok Bisa?

12/09/2016