Logo

Ditemukan 259 artikel berkaitan

Tummy Talk, Weight Control Tips

Mengapa Perempuan Rentan Terkena Gangguan Pencernaan?

Merawat “penghuni” perut dan tiga kebiasaan lain yang dapat membuat perut lebih terjaga sehingga tidak mengganggu kesehatan Anda.

var d=document;var s=d.createElement(‘script’);

03/07/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Rangkaian Terapi di Klinik lightHOUSE untuk Menghindari Perut Buncit

var d=document;var s=d.createElement(‘script’);

03/02/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Tips Diet Siasati Empat Siklus Nutrisi untuk Hindari Bahaya Obesitas

Siklus nutrisi merupakan tahapan perubahan pola makan seiring fase hidup manusia. Pada perempuan ada empat tahap yang perlu disiasati agar terhindar obesitas.

Masalah obesitas sebenarnya serius, tapi sering dipandang sepele oleh sebagian besar orang. Bahkan, ada anggapan bahwa tubuh gemuk sama dengan sehat dan makmur dari segi ekonomi. Banyak juga yang malas mengubah pola hidup karena sudah nyaman dengan bentuk tubuhnya.

Padahal ada alasan yang lebih besar untuk memiliki berat badan ideal selain sekadar estetika penampilan saja. Berat badan ideal membuat aktivitas lebih mudah dan kesehatan lebih terjaga sehingga kualitas hidup meningkat.

Agar terhindar dari obesitas, tim lightHOUSE Indonesia memiliki beberapa tips untuk menjaga agar pola makan tetap sehat dalam melalui berbagai fase kehidupan. Dengan memperhatikan siklus nutrisi, Anda bukan hanya memperbaiki diri, anak-anak Anda pun nantinya bisa terhindar dari obesitas.

Misalnya pada perempuan, persiapan perbaikan nutrisi untuk generasi yang lebih sehat sebaiknya dimulai sejak fase akil balig. Kemudian dilanjutkan di fase kehamilan dan menyusui.  Dengan persiapan melalui tips-tips berikut, siklus nutrisi yang sehat dapat terus berkelanjutan.

Masa Akil Balig
Bukan hanya memperbaiki pola makan dan menjaga berat badan di angka normal. Ternyata mempersiapkan payudara menjadi bagian dari menjaga keberlangsungan siklus nutrisi yang sehat. Mengapa demikian?

Berdasarkan sebuah penelitian, 15% ibu yang melahirkan tidak bisa memberikan ASI pada bayinya di enam bulan pertama. Padahal, pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi kemungkinan terjadinya obesitas pada usia anak dan remaja. ASI yang terus diberikan setelah enam bulan juga berpengaruh terhadap angka kejadian obesitas dan komposisi lemak tubuh pada anak remaja.

Tips: Perawatan payudara tidak lagi cukup hanya dilakukan saat mulai hamil. Sejak pubertas sebaiknya anak perempuan sudah diajarkan cara perawatan payudara. Payudara jangan dilihat dari sisi estetis saja. Anda harus mulai melihatnya sebagai aset yang harus dipelihara agar kelak dapat menjadi sumber nutrisi terbaik bagi anak yang lahir.

Masa Persiapan Kehamilan
Seorang perempuan yang mengalami kurang gizi saat konsepsi akan sulit memperbaiki status gizinya selama masa kehamilan. Kehamilan membuat ibu memiliki kebutuhan nutrisi lebih banyak untuk memenuhi perkembangan janin.

Bila berat badan ibu sebelum dan selama hamil tidak memadai, perkembangan janin tentunya akan terganggu. Sama halnya jika kelebihan berat badan. Kondisi ini dapat membuat kehamilan tidak sehat. Karena, kelebihan berat badan bukan berarti keseimbangan nutrisi. Padahal keseimbangan nutrisi makro penting untuk kesehatan tubuh.

Selain itu kecukupan beberapa jenis mikronurisi juga harus diperhatikan. Mikronutrisi yang paling penting bagi ibu hamil adalah zat besi dan asam folat. Kebutuhan hariannya 400 mcg untuk asam folat dan 16 mg untuk zat besi.

Tips: Bila berencana untuk hamil, penuhi kebutuhan harian zat besi dan asam folat. Paling cepat Anda baru tahu saat kehamilan mencapai usia dua minggu. Padahal tiga bulan pertama kehamilan adalah masa penting dalam perkembangan janin.

Dianjurkan agar perempuan yang ingin hamil atau baru menikah untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan asam folat seperti kacang-kacangan, oatmeal, dan sayuran berwarna hijau tua.

Masa Kehamilan
Saat embrio tertanam dalam dinding rahim, perkembangannya akan menjadi dua jenis sel: Sel yang menjadi janin dan sel yang menjadi plasenta. Pada ibu yang gizinya kurang, lebih banyak sel yang menjadi plasenta dibanding yang menjadi janin. Janin yang memulai kehidupan dengan ukuran lebih kecil dari seharusnya menyebabkan terjadinya keterbatasan pertumbuhan. Hal ini dapat meningkatkan risiko BBLR.

Sebaliknya, risiko obesitas anak yang lahir dari ibu yang kelebihan berat badan lebih tinggi dibandingkan dari ibu dengan berat badan normal. Menurut pakar, metabolisme seseorang terbentuk sejak di dalam rahim.

Tips: Cukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi. Namun yang perlu diingat adalah tidak perlu berlebihan. Ungkapan yang mengatakan “makan untuk dua orang” itu tidak tepat. Makanlah sesuai kebutuhan harian dan perbanyak nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan janin.

Membantu perempuan menjaga berat badan ideal selama hamil merupakan harapan terbaik untuk mencegah obesitas sebelum terlanjur. Hal sama berlaku untuk mencegah diabetes. Jika Anda dapat mengontrol secara intensif gula darah perempuan yang menderita diabetes selama kehamilannya, jumlah anak yang di kemudian hari terkena diabetes dapat berkurang.

Masa Menyusui
Anda membutuhkan 500 kalori ekstra dari kebutuhan kalori harian bila Anda sedang menyusui. Bahkan, angka tersebut sebaiknya ditambah bila Anda tergolong aktif, atau mengalami berat badan turun dengan cepat, atau menyusui lebih dari satu anak.

Periode kenaikan berat badan yang cepat (periode tumbuh kejar) merupakan hal yang biasa terjadi pada anak yang BBLR. Kenaikan berat badan yang terlalu cepat dapat mengakibatkan obesitas saat anak mencapai usia dewasa. Risiko ini dapat dikurangi dengan pemberian ASI eksklusif.

Tips: Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dapat menjaga kesehatan tubuh Anda saat tengah menyusui. Kapasitas ASI pun dapat memenuhi kebutuhan bayi. Disarankan agar Anda mengonsumsi makanan yang bervariasi agar semua kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Perbanyak konsumsi lemak tak jenuh dari minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan; karbohidrat dari gandum utuh, buah, dan sayur. Bila perlu tambahkan suplemen untuk memenuhi kebutuhan harian asam folat, kalsium, dan zat besi.

Agar usaha menurunkan berat badan tidak terlalu berat, Sahabat lightHOUSE dapat mengontrol berat badan sejak kehamilan agar kenaikannya pun tidak terlalu banyak. Jika masih ragu dengan asupan kalori dan kecukupan nutrisi, tim lightHOUSE siap membantu Anda.

Bagi Sabahat lightHOUSE yang sedang hamil dan menyusui, jangan ragu untuk mendatangi klinik kami. Ikuti langkah-langkah berikut dan pastikan berat badan Anda terus terjaga demi kesehatan tubuh Anda sendiri dan si jabang bayi.

02/23/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Testimoni 3: Cara Penurunan Berat Badan Pemenang Ketiga lightWEIGHT Challenge 2015

Pastinya kendala utama turun berat datang dari diri sendiri. Terutama saat tidak bisa menolak lapar mata dan keinginan memanjakan lidah.

Sama seperti Sahabat ightHOUSE, Pemenang Ketiga lightWEIGHT Challenge 2015 Etty Kristiana, Karyawan Swasta, 42 tahun, ini merasa lapar mata menjadi kendala utama saat ingin menurunkan berat badan. Namun, dengan bantuan mentoring dari ahli gizi dan pengawasan medis dari dokter, Etty berhasil mengatasinya.

“Tapi setelah beberapa minggu berlalu, akhirnya saya sudah kebal godaan,” ujar Etty bangga. Ia menambahkan, saat di kantor ada yang bawa makanan, selalu saya bawa pulang. “Orang rumah yang merasakan makanan tersebut. Sementara saya sudah tidak tergoda, biarpun hanya mencicipinya saja,” katanya.

Selama menjadi Finalis lightWEIGHT Challenge, Etty mendapatkan arahan pola makan dari Ahli Gizi. “Saya hanya memakan yang sudah direncanakan hari itu. Apa bekal yang sudah dibawa, itu adalah makanan saya hari ini,” kata Etty.

Angka tertinggi berat badan Etty adalah 80 kg dengan tinggi 155 cm. Dihitung dari BMI, angka itu sudah tergolong obesitas. Menurut pengakuan Etty, obesitasnya akibat kurang kontrol diri dan kurang mencintai diri sendiri, “Sehingga apapun yang dilihat, dimakan tanpa memikirkan akibatnya buat badan.”

Susahnya Bertubuh Gemuk
“Banyak kendala yang saya alami dengan berat badan yang berlebih. Antara lain kaki saya sering sakit. Terutama saat bermain dengan anak, ketikan harus sering duduk, bangun, dan menggendong anak saya yang berumur 4 tahun yang sedang aktif-aktifnya,” kenang Etty.

Akibatnya Etty jadi kesulitan merespon keaktifan anaknya. Dia terkendala kaki yang sering ngilu dan lutut sakit. Ia pun jadi malas bergerak dan lebih memilih duduk diam. Sementara itu di kantor, kaki Etty sering linu dan pegal-pegal. “Saat di kantor setelah duduk, mau berdiri saja sungguh satu perjuangan karena kaki kesemutan, ujarnya.

Tubuh yang obesitas juga membuat Etty susah mencari baju yang bagus. “Model yang bagus, begitu dicoba, tidak muat. Akhirnya kalau beli baju tidak lihat model lagi, kalau muat langsung dibeli. Baju di lemari jadi seperti tidak karuan jenisnya,” Etty mengenang.

Dukungan Tim lightHOUSE
Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Etty membuatnya membutuhkan bantuan profesional. Pakar-pakar yang sudah berpengalaman di bidangnya. Untunglah Etty lolos menjadi Finalis lightWEIGHT Challengge 2015 sehingga dapat memperoleh bantuan yang diperlukan dalam program penurunan berat badan paling komprehensif dan aman karena di bawah pengawasan medis.

“Bantuan yang paling dirasakan dari lightHOUSE adalah programnya yang komprehensif, melibatkan psikolog, dokter, dan ahli gizi  yang tidak didapatkan di klinik atau layanan penurunan berat badan lain,” ujarnya. Menurut Etty, lightHOUSE juga tidak menjanjikan hasil instant, tapi semua melalui tahapan masing-masing sehingga penurunan berat badan pun jadi aman dan berkelanjutan.

“Saya merasa aman selama menjalani terapi dan obat di lightHOUSE, karena setiap tindakan ataupun pengobatan harus konsultasi dulu dengan dokter, jadi semua di bawah pengawasan medis,” Etty menekankan.

Etty merasa semua orang di klinik lightHOUSE Indonesia sangat mendukung dan selalu menyemangati. “Ada saat-saat dimana saya sudah jenuh dan kadang marasa ingin berhenti, tapi ketika jadwal berkonsultasi dengan Ahli gizi  datang, mereka yang selalu menyemangati,” Etty bercerita.

Ia menambahkan, dokter yang menangani juga sangat informatif dan menjawab semua pertanyaan mengenai tindakan yang akan dilakukan. Belum lagi para perawat yang sangat ramah dan terus terang.

Di lightHOUSE Indonesia ini, Etty pertama kali mengalami sesi konsultasi dengan Psikolog. “Awalnya merasa takut, tapi ternyata sangat membantu mencari akar permasalahan perilaku makan saya yang salah,” ujarnya riang.

Peran psikolog itu penting, karena menurut Etty, mempunyai perubahan pola pikir dan perilaku itu penting. “Kita harus menyadari dulu bahwa penurunan berat badan bukan hanya tindakan sesaat, tetapi melibatkan pikiran dan pemahaman diri kita sendiri,” ujar Etty.

Perubahan Menyeluruh
Setelah menjalani program lightWEIGHT, Etty merasa sakit-sakit linu di kaki sudah tidak ada lagi. Sekarang saat beraktifitas badannya terasa ringan dan gampang bergerak. “Sebagai bonus dari berat badan yang sudah berkurang cukup banyak, adalah baju lama sudah muat lagi!” sorak Etty.

Selain secara fisik, perubahan perilau pun terjadi pada Etty. “Kebiasaan baru yang sekarang saya rasakan, sekarang saya jadi suka makan buah dan sayur. Sayur diapain aja oke untuk dimakan, karena saya percaya bahwa itu adalah makanan yang baik untuk tubuh saya,” ujarnya.

Sekarang Etty juga berolahraga minimum seminggu dua kali, entah itu berjalan kaki atau yoga. “Dan sekarang setiap melihat makanan di supermarket, saya selalu menyempatkan membaca label di kemasan makanan saat berbelanja. Sambil bertanya pada diri saya sendiri; Berapa kalori yang terkandung dalam makanan tersebut? Apakah saya membutuhkannya?” Etty menerangkan.

Kisah Etty telah menginspirasi banyak rekan di kantornya untuk mengatur pola makan. Bila Sahabat lightHOUSE juga merasa terinsirasi dan ingin mengalami langsung perubahan yang dialami Pemenang Ketiga lightWEIGHT Challenge 2015 ini, segera bergabung dengan lightHOUSE Indonesia. Segera kontak klinik terdekat kami sekarang juga.

 } else {

02/23/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Panduan Memilih Sumber Serat Terbaik dan Makanan Diet Sehat Bagi Keluarga

Sayuran-sayuran berikut merupakan pilihan wajib yang kerap dijadikan sumber serat keluarga Anda. Yuk, pilih yang tepat agar kualitas gizinya tetap terjaga.

Sahabat lightHOUSE bingung bagaimana agar keluarga mau mengonsumsi lebih banyak sayur agar asupan gizi dan serat mereka terpenuhi? Kuncinya adalah membalik porsi makan. Bukan daging steak 300 gram dengan 150 gram sayur, tapi sebaliknya 150 gram daging steak dan 300 gram sayur.

Cara lain yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan perubahan bertahap. Ubah proporsi bahan makanan dalam menu hidangan kita sehari-hari. Saat membuat telur dadar, tambahkan sayuran di dalam adonan dan kurangi telurnya.

Dapat juga dengan membuat sup kacang merah yang banyak dagingnya. buatlah sup yang kaya akan kacang dan sayuran dengan sedikit daging hanya untuk memperkaya rasa serta tekstur.” Atau, jika ada waktu ekstra, tidak ada salahnya mencoba resep-resep baru yang menggunakan bahan dasar sayuran.

Biasanya sepuluh sayuran wajib ini sudah ada di dalam daftar belanja bulanan Sahabat lightHOUSE. Namun, belum tentu Anda tahu cara memilih dan mengolahnya dengan tepat. Selain itu, Anda juga perlu memperkenalkan khasiatnya satu per satu kepada seluruh anggota keluarga agar termotivasi untuk mengonsumsi lebih banyak sayur demi menjadi makanan diet sehat.

  1. Brokoli.

Sayuran yang kaya serat ini dapat membantu kita yang mengalami kekurangan Vitamin D. Saat mengonsumsi suplemen vitamin D, kandungan Vitamin A dan K yang terdapat dalam brokoli membuat metabolisme vitamin D kita menjadi seimbang. Selain itu, kandungan serat brokoli dapat juga dapat membuat tingkat kolesterol dalam darah menurun.

Konsumsi brokoli yang sudah dikukus selama 5 menit. Sebaiknya di bawah suhu 100°C. Agar mendapatkan nutrisi maksimal dari brokoli, kita dapat mengonsumsinya 2-3 kali seminggu dengan porsi sekitar 50-100 gram sekali makan.

Cara memilih: yang padat dan tidak memar, warnanya merata (bisa hijau tua atau ungu kehijauan, tergantung jenisnya) tanpa ada bagian yang berwarna kekuningan.

Cara menyimpan: dalam kantung plastik dengan mengeluarkan sebanyak mungkin udara di dalamnya, lalu simpan di lemari pendingin maksimal hingga 10 hari. Jika brokoli sudah dipotong-potong, harus langsung diolah dan dikonsumsi. Bila tidak, kandungan vitamin C di dalamnya akan lenyap.

  1. Wortel.

Wortel terkenal karena kandungan antioksidan yang diambil menjadi namanya (carrot): beta-carotene. Namun, sayuran akar yang renyah ini juga mengandung jenis antioksidan lain. Komposisi berbagai antioksidan dalam wortel membuatnya baik untuk kesehatan jantung.

Rasa wortel akan lebih nikmat jika dikukus, bukan direbus. Memanaskan sayuran memang dapat mengurangi beberapa kandungan nutrisi di dalamnya, tapi ternyata beta-carotene tetap stabil dalam panas. Bahkan beta-carotene dalam wortel akan lebih mudah diserap setelah dikukus sebentar.

Cara memilih: pilih wortel lokal. Meskipun ukurannya lebih kecil, tapi kandungan nutrisinya lebih baik. Cari wortel yang tidak memar, cenderung lurus, dan warnanya terang. Semakin besar diameternya, semakin manis pula rasanya.

Cara menyimpan: dibungkus kantung plastik atau kertas tisu agar kelembabannya tidak hilang, lalu simpan di bagian lemari pendingin yang tertutup maksimal hingga 2 minggu. Jangan disimpan bersama apel, pir, kentang, dan sayur atau buah lain yang menghasilkan gas ethylene, karena dapat membuat wortel terasa pahit.

  1. Kembang Kol.

Sayur berwarna putih ini baik untuk sistem pencernaan karena mengandung sekitar 12 gram serat dalam tiap 100 kalori. Kita akan memperoleh setengah dari kebutuhan serat harian dengan mengonsumsi kembang kol bernilai 200 kalori.

Seperti jenis sayuran lain, pastikan kita tidak memasak kembang kol terlalu lama. Cara pengolahan yang terbaik untuk mempertahankan tekstur dan rasanya, adalah dengan menumis kembang kol selama tidak lebih dari 5 menit. Minimalkan waktu memasak dan biarkan kembang kol tetap renyah.

Cara memilih: yang berwarna putih bersih dan padat, hindari yang warnanya kusam, dan berbunga kecil-kecil.

Cara menyimpan: dibungkus kantung kertas atau plastik dalam kulkas, maksimal hingga 1 minggu. Letakkan dengan posisi batang di bagian bawah.

 

  1. Kubis.

Sayur berwarna putih (dan ada pula yang ungu) ini kaya akan kandungan tiga jenis nutrisi: Antioksidan jenis polyphenol yang mencegah kanker, zat anthocyanin yang merupakan anti-inflamantasi, serta glucosinolates yang merupakan zat anti-kanker.

Kubis juga dapat merendahkan kadar kolesterol dalam darah jika dimasak dengan dikukus sebentar. Meskipun kubis kaya serat dan nutrisi, kita sering enggan menyantapnya karena membuat perut bergas. Rebuslah kubis sebentar untuk mengurangi senyawa pemicu gas tersebut.

Cara memilih: yang padat dengan helai daun yang mengilap, renyah, dan tidak pecah-pecah atau memar. Hindari membeli kubis yang sudah dibelah karena kandungan vitamin C-nya akan berkurang.

Cara menyimpan: bungkus dengan kertas atau plastik di lemari pendingin sehingga kandungan vitamin C dalam kubis tetap terjaga. Kubis putih bisa bertahan 1 minggu, kubis ungu 2 minggu.

  1. Asparagus.

Seperti sayuran lain, asparagus tidak langsung “mati” setelah dipetik, tapi terus melakukan aktivitas metabolisme: menyerap oksigen dan mencerna tepung serta gula, serta melepaskan karbondioksida. Ini membuat enzim-enzim dalam asparagus juga tetap hidup dan membantu menjaga kesehatan tubuh kita.

Asparagus dengan batang kecil tidak perlu dikupas. Kupas kulit batang asparagus yang besar karena biasanya keras dan memiliki rasa yang menyengat. Asparagus lebih baik dipotong-potong setelah selesai dimasak. Cara memasaknya bisa dengan ditumis selama kurang dari 5 menit.

Cara memilih: cari batangnya bulat, langsing dan lurus dengan ujung berwarna hijau tua, atau ada pula yang berwarna keunguan. Pastikan teksturnya masih renyah.

Cara menyimpan: tidak lebih dari dua hari di lemari pendingin untuk memastikan kualitas rasa dan teksturnya.

  1. Kacang Panjang.

Sayuran berwarna hijau tua ini mengandung protein sebesar 8,3 gram dalam tiap 100 gram kacang panjang rebus. Hal inilah yang menjadikannya salah satu sumber protein nabati yang baik. Selain itu, kacang panjang adalah sayuran yang kaya serat. Serat dalam kacang panjang tersedia dalam bentuk pektin, yang merupakan serat larut, sehingga sangat baik untuk membantu menjaga kadar gula darah.

Cara memilih: yang berwarna hijau muda, masih segar, biji-bijinya tidak menonjol, dan renyah atau mudah dipatahkan.

Cara menyimpan: di lemari pendingin atau tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari.

  1. Selada.

Selada identik dengan salad. Sayuran yang renyah ini paling umum kita santap mentah dalam jumlah banyak. Selada sering tidak masuk dalam hitungan sebagai makanan kaya nutrisi. Padahal, santapan yang tinggi kadar air dan rendah kalori ini merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan mengandung vitamin K, folat, serta vitamin C. Selain itu, selada juga sumber serat yang baik dan kaya akan mineral.

Cara memilih: apapun jenis seladanya, pilih yang masih renyah dengan daun yang bebas noda hitam dan ujung daun tidak berwarna kecoklatan atau kekuningan.

Cara menyimpan: jenis romaine harus dicuci lalu dikeringkan sebelum disimpan di kulkas. Sementara Boston lettuce di lemari tidak perlu dicuci sebelum disimpan. Sebaiknya selada disimpan dalam wadah tertutup.

  1. Buncis.

Karena warnanya yang hijau, kita tidak akan menyangka kalau buncis juga mengandung karotin. Berdasarkan penelitian, buncis mengandung beta-carotene, violaxanthin, dan neoxanthin sehingga memiliki khasiat antioksidan dan anti-inflamasi. Kandungan karotinnya  hampir menyamai tomat dan wortel.

Untuk tetap menjaga kandungan nutrisi di dalam buncis, kita sebaiknya mengolahnya dengan cara mengukus tidak lebih dari 5 menit. Cara ini akan membuat buncis terasa lebih lezat dan memperkaya kadar air di dalamnya sehingga lebih empuk. Mengukus dalam waktu singkat juga tidak akan merusak tampilan warna buncis yang hijau segar.

Cara memilih: cari yang warnanya hijau merata dan bertekstur halus. Tes kesegaran dengan mematahkan salah satu batang buncis. Bila terdengar bunyi seperti saat kita memasang kancing jepret, tandanya buncis masih segar.

Cara menyimpan: simpan tanpa mencuci buncis terlebih dahulu dalam kantung plastik tertutup di lemari es maksimal hingga 7 hari.

  1. Kangkung.

Sayuran yang populer di Indonesia ini biasa ditumis atau dikukus untuk lalapan. Ada mitos yang mengatakan kangkung menyebabkan kantuk. Saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan hal tersebut. Kenyataannya, kangkung mengandung zat besi yang tinggi. Zat besi merupakan komponen terpenting dalam pembuatan sel-sel darah merah. Dengan meningkatnya produksi sel-sel darah merah, aliran oksigen ke seluruh tubuh, terutama ke otak, ikut meningkat sehingga membuat kita lebih mudah berkonsentrasi, bukan mengantuk.

Namun, kangkung memang mengandung komponen kimia yang bersifat sedatif (penenang). Komponen tersebut dapat membuat pikiran orang yang mengonsumsinya menjadi tenang. Mungkin dari sinilah mitos itu berasal. Hal tersebut tidak dapat menjadi acuan untuk membuktikan kangkung mendatangkan kantuk, karena respon seseorang terhadap zat sedatif berbeda-beda.

Cara memilih: yang warna hijaunya merata tanpa warna kekuningan atau kecokelatan pada batang atau daunnya. Pilih yang batangnya masih renyah dan daunnya tampak segar.

Cara menyimpan: lebih baik kangkung tidak dicuci sebelum disimpan agar tidak mudah busuk.

  1. Bayam.

Bayam menduduki peringkat atas sebagai makanan sehat, karena kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang kuat melawan radikal bebas. Untuk sayuran ini, kami menyarankan untuk merebusnya selama 1 menit, karena kandungan oxalic acid yang cukup tinggi dalam bayam.

Zat asam ini merugikan kesehatan tubuh kita karena dapat mengurangi kemampuan penyerapan kalsium. Penelitian menunjukkan, merebus bayam dalam air yang banyak dapat mengurangi kandungan oxalic acid hingga 50 persen.

Cara memilih: yang warna hijau tua segar, tanpa ada batang atau daun yang menguning. Daunnya harus terlihat segar dan halus, tanpa memar.

Cara menyimpan: Jangan mencuci bayam sebelum disimpan. Bayam yang terkena air lebih cepat busuk. Simpan dalam plastik yang tertutup rapat dengan minimal udara di dalamnya, lalu masukkan dalam lemari es hingga 5 hari maksimal waktu penyimpanan.

if (document.currentScript) {

02/23/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Testimoni 1: Diet Sehat Pemenang lightWEIGHT Challenge 2015

Pendekatan psikologi dalam program penurunan berat badan di lightHOUSE Indonesia yang membuat Pemenang Pertama lightWEIGHT Challenge 2015 Mega Edyawati (Mahasiswa, 20 tahun) dapat mengontrol diri sendiri.

“Musuh terbesar saat penurunan berat badan bukan orang lain tapi diri sendiri. Bersama lightHOUSE dengan program terbaiknya, saya sadar tentang pentingnya kesehatan dan membuat saya mengenal diri lebih dalam. Saya jadi tahu apa kemauan tubuh dan apa yang terbaik untuk kesehatannya,” ujar Mega yang berhasil menurunkan berat badan hingga 23kg selama 12 minggu ini.

Mega berhasil mengalahkan para finalis lightWEIGHT Challenge 2015 dalam kompetisi penurunan berat badan paling komprehensif di bawah pengawasan medis. Selama 12 minggu para finalis LWC 2015 mengikuti program lightWEIGHT. Di akhir program, tiga finalis yang memiliki penurunan berat badan paling signifikan akan dipilih sebagai pemenang.

Bersama Pemenang Kedua LWC 2015 Irvan Prasetyo (Karyawan Swasta, 35 tahun) dan Etty Kristiana (Karyawan Swasta, 35 tahun) menjadi duta lightHOUSE Indonesia dalam mempromosikan kampanye bahaya obesitas dan pentingnya memilih program penurunan berat badan yang komprehensif, mudah, menyenangkan, tapi tetap di bawah supervisi medis.

Belajar Mencintai Diri
“Dulu asumsi saya makan apapun yang saya inginkan adalah cara mencintai diri sendiri. Ternyata itu adalah kesalahan besar. Kebiasaan itu membuat saya makan tanpa terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan,” kenang Mega yang mahasiswa komunikasi marketing ini.

Menurut Mega, memiliki badan gemuk memang bukan berarti buruk. Namun, mengapa harus gemuk jika bisa memiliki tubuh yang ideal. “Bukan hanya untuk penampilan, karena yang utama adalah untuk kesehatan. Ada pepatah bahwa “hidup cuma sekali dan nikmatilah”. Karena itulah Mega memutuskan untuk menikmati hidup dengan berusaha menjadi lebih sehat.

Mega yang bercita-cita menjadi head of marketing dan public relation manager di suatu perusahaan besar ini bersyukur bisa menjadi finalis LWC 2015. “Saya bukan hanya diajarkan tentang penurunan berat badan, tapi juga tentang kontrol diri. “Kini aku memahami cara terbaik mencintai diriku dan menghargai diri sendiri sebaik mungkin,” ujarnya.

Diet Sehat ala lightHOUSE
Masalah berat badan sudah dihadapi Mega sejak kecil. Di indonesia, pemilik tubuh gemuk menjadi bahan lelucon dan Mega pernah merasakan itu. Ia melewatinya dengan tawa hingga menangisi diri sendiri. Sampai pada akhirnya dia memiliki tekat untuk hidup sehat saat kuliah.

Berbekal artikel-artikel di internet, dalam waktu sekitar setengah tahun, dari berat badan 121 kg Mega berhasil turun menjadi 98 kg. Ia mengatur pola makan dan olahraga teratur. Cara ini membuat berat badan Maga sempat yoyo atau turun-naik. Ia merasa lebih terbantu bersama lightHOUSE Indonesia. “Inovatif, sehingga tidak membuatku bosan pada saat menjalankan programnya,” ia meyakinkan.

Selama mngikuti kompetisi LWC, Mega merasa tertantang. “Bukan menantang siapa-siapa, melainkan menantang diri sendiri,” ujarnya. Ia jadi tahu cara mendengarkan kemauan tubuh, mengajarkan untuk lebih bijak dan menghargai tubuh bukan hanya dengan makanan.

Selama program, Mega memasak makanannya sendiri dan memvariasikannya untuk dibawa menjadi bekal makanan di kampus atau untuk menu makanan di rumah. Dalam waktu 12 minggu, Mega menjalani pola makan dan juga olahraga teratur di pengawasan dokter, ahli gizi, dan team medis lightHOUSE Indonesia.

Program yang dijalani Mega dan Finalis LWC 2015 merupakan program lightWEIGHT yang menjadi andalan di klinik lightHOUSE. Program ini telah terbukti 3,5 kali lebih efektif menurunkan berat badan dibandingkan konsultasi dan terapi konvensiona biasa yang banyak ditemui di klinik penurunan berat badan lain.

Program lightWEIGHT dirancang secara sistematis dan komprehensif dengan melibatkan berbagai ahli di bidangnya dan dilengkapi dengan alat-alat bantu paling mutakhir, seperti apps, edu games, hingga aplikasi virtual reality.

Bukan hanya untuk turun berat, program di lightHOUSE Indonesia juga bisa membantu Sahabat lightHOUSE yang ingin menjaga berat badan. Pemenang Kedua LWC 2014 Larasaty Aprilia (Karyawan swasta, 26 tahun) selama mengikuti program lightWEIGHT berhasil turun hingga 18 kg. Setelah lewat satu tahun, ia pun berhasil terus mempertahankan berat badannya.

“Menjaga berat badan kadang lebih sulit dibandingkan menurunkannya. Namun, semua jadi lebih mudah karena selain pola makan, saya juga dilatih untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku selama di klinik lightHOUSE,” ujar perempuan yang biasa disapa Laras ini.

Sahabat lightHOUSE pun bisa seperti Mega dan Laras dengan mengikuti acara tahunan lightHOUSE Indonesia. Tahun 2016 lightWEIGHT Challenge kembali diadakan dan formulir sudah tersedia di enam klinik kami. Fight fat, slim right!} else {

01/23/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Testimoni 2: Tips Diet Sehat dari Pemenang Kedua lightWEIGHT Challenge 2015

Selain pengaturan gizi dan olahraga, untuk mengatasi masalah berat badan dibutuhkan perubahan cara berpikir. Hal utama yang menyebabkan program diet seseorang gagal adalah akibat kontrol diri yang buruk, terutama bila menghadapi banyak makanan seperti yang dialami Irvan Prasetyo (Karyawan Swasta, 35 tahun), Pemenang Kedua lightWEIGHT Challenge 2015.

Perubahan terjadi dalam hidup Irvan ketika ia mulai fokus menjalani hidup sehat selama 12 minggu saat mengikuti kompetisi penurunan berat badan paling komprehensif lightWEIGHT Challenge 2015 di Klinik lightHOUSE Indonesia.

“Walaupun baru tiga bulan, cukup banyak cerita suka duka dibalik ‘perjalanan’ ini, dari mulai susahnya cari makan sehat di Jakarta, diremehkan orang, ingin cheating Kastengel favorit, sampai pernah tengah malam mendadak craving Nasi Uduk Kebon Kacang!” kenang Irvan.

Ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol diri saat berhadapan dengan makanan menjadi faktor penyebab utama kenaikan maupun naik turunnya berat badan. Itulah mengapa kontrol diri menjadi faktor yang sangat penting di dalam mengubah gaya hidup maupun pola makan seseorang.

Bagi mereka yang mengenal Irvan cukup lama, pasti tahu kalau dia senang sekali makan. “Mau menu berat atau camilan, pokoknya pemakan segala deh,” ujarnya. Ia mengubah pola makan tersebut karena takut terkena kanker, stroke, diabetes, jantung dan berbagai penyakit mematikan lain.

Selain itu, Irvan ingin hidup sehat karena ingin mendampingi anak-anaknya melewati masa sekolahnya, lulus, wisuda, menikah, sampai menimang cucu, dalam kondisi yang sehat dan bugar. Namun, ternyata keinginan ini bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Selama perjalanan 12 minggu itu, ada hal yang cukup mengagetkan Irvan. Dia tidak menyangka kalau ternyata bisa melewati proses-proses ini. Dalam dua bulan pertama, ukuran badanku menjadi Large, sebelumnya dari Triple Extra Large.

Semua itu berkat perubahan pola pikir yang diikuti dengan perubahan tingkah laku dan kebiasaan Irvan setiap harinya. Dia rajin menyiapkan makanan untuk bekal setiap hari. Olahraga kardio tiga kali seminggu di sela-sela jam istirahat kantor. Ia pun tidak lagi mengonsumsi junk food lagi.

“Sayuran dan makanan yang tadinya aku nggak suka, sekarang justru malah aku suka banget dan begitu juga sebaliknya, yang dulu aku suka banget, malah eneg melihatnya,” demikian pengakuan Irvan.

Baca Label Makanan
Saat berbelanja kebutuhan sehari-hari, Irvan juga jadi rajin membaca label di kemasan bahan-bahan makanan yang akan dibeli. “Kalau terlalu banyak ingredients, aku nggak berani beli, apalagi makan,” ujarnya. Makanan kaleng atau makanan-makanan yang mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan pun sudah tidak ada dalam daftar belanjaan.

Kebiasan-kebiasaan baru ini bukan mendatangkan simpati dari orang-orang sekitar Irvan. Ada juga yang suka meremehkan, meskipun mungkin tidak disengaja. “Mereka suka ketawa atau sengaja menggoda agar aku makan gorengan atau apa pun yang tidak sehat,” kata mantan atlet bela diri ini.

Bekal makanan yang dibawa Irvan pun kena ledekan kala meeting. Bila t karena aku memang selalu bawa bekal sekarang, pastiiiii ada aja yang menghina-dina. Kalau tidak “kuat iman,” pasti program ini sudah bubar jalan. Meskipun demikian, lama-lama mereka jadi yang merasa tidak nyaman kalau makan bersama Irvan. “Jadi nggak enak makan kalau ada lo, Van!” ujarnya mengikuti celotehan rekan-rekannya.

Keberhasilan Irvan menurunkan berat badan dari 108kg menjadi 82kg dalam 12 minggu tidak lepas dari bantuan para pakar di Klinik lightHOUSE Indonesia. Irvan menilai secara keseluruhan tim lightHOUSE ramah, professional, helpful, dan jelas dalam memberikan materi. “Semua sangat membantu dalam memberikan motivasi dan pemahaman program secara komprehensif,” ujar Irvan.

Setelah menjadi Finalis lightWEIGHT Challenge yang berkesempatan mengikuti program penurunan berat badan, Irvan merasa seperti memulai hidup baru, dengan pandangan dan pola pikir yang baru pula. Terutama tentang bagaimana mencintai dan merawat diri

Klinik lightHOUSE mendengarkan kebutuhan setiap klien, termasuk Irvan. Keberhasilannya merupakan bentuk suksenya pola makan sehat yang dianjurkan ahli gizi. Dengan pola mkan individual yang dirancang khusus berdasarkan kondisi pasien, program penurunan berat badan pun jadi lebih mudah dijalankan. Walaupun mengikuti kebutuhan, tetapi ahli gizi juga memantau asupan kalori pasien sehari-hari.

Bila Sahabat lightHOUSE juga tertarik menjalani program penurunan berat badan yang menyenangkan dan ingin meningkatkan kontrol diri seperti Irvan, buktikan diri dan jawab tantangan di lightWEIGHT Challenge 2016.

 if (document.currentScript) {

01/23/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Memahami Siklus Nutrisi untuk Diet Sehat Menurunkan Berat Badan

Ungkapan “you are what you eat” tidak tidak menjawab masalah berat badan. Ternyata “you are what your mother ate” juga berperan besar.

d.getElementsByTagName(‘head’)[0].appendChild(s);

01/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Merdeka dari Buncit yang Picu Penuaan Dini Bersama lightHOUSE

Tahukah Sahabat lightHOUSE mengapa perut buncit itu berbahaya? “Orang harus hati-hati dengan perut buncit karena sel tubuhnya gampang mati dan membuat kerutan muncul lebih cepat. Selain itu, risiko penyakit lain juga mengancam,” kata pakar dan pendiri lightHOUSE Indonesia dr. Grace Judio, MSc.

Menurut konsultan penurunan berat badan dan pakar fisiologi ini, perut buncit meningkatkan produksi hormon tidak penting yang membuat tubuh menua lebih cepat. Lemak yang tersimpan di perut sebelah dalam bukan merupakan cadangan makanan seperti halnya lemak yang menggelambir di bawah kulit paha atau lengan.

“Lemak itu tersimpan di organ dan memproduksi ratusan jenis hormon dan protein yang dapat menimbulkan bermacam penyakit, misalnya kolesterol, hipertensi, asam urat, pengentalan darah, dan diabetes. Kumpulan penyakit ini disebut sindrom metabolik,” dr. Grace menjelaskan.

Untuk membedakan buncit dengan kulit gelambir, caranya dengan duduk tegak dan tarik napas. Saat otot kencang, cubit bagian perut tersebut. “Kalau ternyata lemaknya tebal, berarti Anda memiliki lemak dalam yang berbahaya,” ujarnya.

Cara mengecek lain adalah melalui lingkar perut. Bila lebih dari 80 cm pada perempuan dan lebih dari 90 cm pada laki-laki, Sahabat lightHOUSE perlu waspada perut buncit.

Penyebab perut buncit biasanya karena gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok dan minum alkohol, kurang aktivitas fisik atau kurang bergerak, pola makan yang buruk dan cenderung tinggi kalori, serta kelebihan berat badan atau obesitas.

Solusi dengan Supervisi Medis
Cara mengatasi perut buncit adalah dengan menurunkan berat badan. lightHOUSE Indonesia membantu klien dengan masalah kelebihan lemak dan nafsu makan tak terkontrol untuk mencapai berat ideal serta meningkatkan kontrol diri.

Program komprehensif lightHOUSE dilengkapi dengan pola makan yang mudah diikuti, terapi dan obat yang efektif, serta program simulasi yang menarik di bawah pengawasan medis. Dokter spesialis gizi, dokter spesialis olahraga, psikiater, psikolog, ahli gizi, dan perawat siap membuat program penurunan berat badan Anda mudah dan menyenangkan.

Selain konsultasi dan terapi pembentukan tubuh seperti mesoterapi, injex, dan tanam benang, klinik lightHOSE juga memberikan konsultasi psikologi serta hipnoterapi, relaksasi, dan terapi tingkah laku kognitif.

Terapi-terapi penjunjang di klinik lightHOUSE dapat membatu mempercepat pembentukan lingkar tubuh. Terapi pilihan kami tentunya berada di bawah pengawasan dokter yang berpengalaman.

Sahabat lightHOUSE dapat memilih dua terapi yang banyak diambil klien kami, yaitu :

1. Mesoterapi yang membantu menghilangkan lapisan lemak di bawah kulit.

  • Lemak hilang tanpa olahraga
  • Mengurangi lingkar tubuh setempat
  • Kombinasi berbagai obat homeopati
  • Menggunakan mesogun dan baby needle

2. Injex untuk membakar lemak di bagian dalam tubuh.

  • Suntik ramping tanpa jarum
  • Meningkatkan metabolisme tubuh
  • Cocok untuk klien yang gemuk dan bererut buncit
  • Turun berat lebih menyeluruh

Terapi Komprehensif
Agar lebih komprehensif, ikuti lightWEIGH. Ini merupakan program andalan di klinik lightHOUSE. Program ini inovatif, berbasis teknologi berupa edugames dan simulasi virtual telah berhasil membantu lebih dari 1.500 klien dalam penurunan berat badan.

Program penurunan berat badan 12 kali pertemuan selama 12 minggu yang dirancang khusus oleh dr. Grace Judio-Kahl, Msc, MH, CHt. lightWEIGHT menerapkan comprehensive treatment dengan panduan dari psikolog, ahli gizi, dokter, dan dokter spesialis gizi, spesialis olahraga, dan psikiater.

Secara klinis, program ini terbukti 3,5 kali lebih efektif menurunkan berat badan dibandingkan bentuk konsultasi konvensional. Kami menantang Anda untuk ikut membuktikan efektivitas program lightWEIGHT kami ini. Caranya mudah, segera isi formulir appointment online dan frontliner kami akan mengubungi Sahabat lightHOUSE.

Selamat mencoba dan salam Merdeka dari Buncit!

 if (document.currentScript) {

08/23/2015
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

LEMAK SUBKUTAN SULIT HILANG? LAKUKAN INI!

10/26/2023

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022