Logo

Ditemukan 259 artikel berkaitan

Weight Control Tips

Penyakit Jantung Mike Mohede, Apakah Berhubungan Dengan Bobot Tubuhnya?

Hari minggu tanggal 31 Juli kemarin dunia musik tanah air berduka atas wafatnya Mike Mohede, salah satu penyanyi Indonesia yang memiliki suara emas. Mike dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung. Amin Yudhayani, Ibunda Mike mengungkapkan bahwa beberapa bulan terakhir Mike begitu menjaga berat tubuhnya.  Mengikuti program diet, minum multivitamin, dan melakukan berbagai hal untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Mike juga dikabarkan sangat rutin berolahraga akhir-akhir ini, semua itu dilakukan untuk demi membuatnya tetap sehat. Namun maut berkata lain, serangan jantung justru membuat Mike berhenti melantunkan suara emasnya di Bumi.

Apakah hidup sehat dan berolah raga menjamin bebas serangan jantung? Menurut dan pendiri klinik lightHOUSE Indonesia, dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, olahraga membuat jantung terlatih untuk memompa darah, sekaligus membuat pembuluh darah elastis, jadi bisa mengembang mengecil (kontraksi-dilatasi) sesuai dengan olahraga yang dilakukan. Bukan cuma otot saja yang dilatih. Tapi pembuluh darah juga dilatih. Ini menghindari hipertensi yg disebabkan karena pembuluh darah kaku. Aliran darah juga akan lancar mengalir ke semua organ tubuh.

Sebagai pakar bariatrik, yaitu cabang ilmu kedokteran yang menangani penyebab, pencegahan, dan pengobatan obesitas secara menyeluruh, meliputi pengaturan pola makan, olahraga, perubahan gaya hidup dengan pendekatan terapi perilaku, dr. Grace menambahkan, tidak ada jaminan pasti untuk penyakit jantung. Makan dijaga apakah jaminan? Makan ngaco apakah jaminan sakit jantung?

Sick fat disease

“Timbunan lemak memiliki banyak fungsi, misalnya menghangatkan tubuh, cadangan makanan, membantu memproduksi hormon, meregulasi nafsu makan dan metabolisme tubuh. Namun, kadang lemak perut sebelah dalam terjangkiti sick fat disease atau adiposopathy yang akhirnya sel lemak tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya” tambah dr. Grace.

Sel lemak sebelah dalam malah memproduksi hormon dan protein yang membuat pembuluh darah jadi kaku, tubuh jadi resisten terhadap gula darah, kolesterol tak terkontrol dalam darah, tidak dapat memproses asam urat dengan baik, dan sebagainya. Ini membuat tidak selamanya orang gemuk bisa saja tampak sehat, dan yang tidak gemuk bisa saja terkena adiposopathy. Adiposopathy ini belum diketahui penyebabnya.

Lalu apakah orang yang berdiet memiliki jaminan sehat? “Tergantung. Berdiet juga bukan jaminan bebas serangan jantung karena serangan jantung dipengaruhi pola hidup yang biasanya disebabkan oleh timbunan plak dalam pembuluh darah,” ia menjelaskan. Namun, tambah dr. Grace, setidaknya sudah ada usaha yang dilakukan untuk menghindari penyakit mematikan seperti yang diderita Mike Mohede.

Menurut dr. Grace, pembuluh darah kita tiap hari sibuk dilalui oleh sel darah, nutrisi dan, zat-zat lain. Seperti pipa air, pembuluh darah ini butuh maintenance karena setiap hari pasti ada kerusakan. “Kerusakan pada pembuluh darah terjadi terutama si manusia makan banyak gula atau tepung. Bila dilihat oleh mikroskop bentuknya tajam seperti kerikil yang membuat banyak baret di pembuluh darah” tambahnya.

Plak yang menyumbat

Lebih lanjut ia menggambarkan, baret ini akan ditambal oleh tubuh dengan bahan utama seperti trombosit dan kolesterol. Kolesterol ini dibawa oleh HDL dan LDL. LDL membawa kolesterol dari hati ke bagian yg butuh ditambal yang terkadang saking banyaknya sampai membentuk gundukan. Sedangkan HDL membawa kolesterol dari bagian yang ditambal ke hati sehingga membuat tambalan jadi mulus, dan bebas gundukan.

“Makan banyak daging merah berlemak, jerohan, santan, mentega akan membuat LDL tambah banyak, sehingga resiko gundukan lebih tinggi. Yang ditakutkan adalah gundukan ini akhirnya lepas, terbawa arus dan menyumbat pembuluh darah kecil,” ujar dr. Grace. Misalnya, pembuluh darah yg menempel pada jantung (pembuluh koroner) dan otak.

Gundukan ini disebut plak. Menurutnya, plak ini tidak bisa hilang begitu saja meskipun sudah mulai hidup sehat. “Maka dari itu kita harus melakukan olahraga karena olahraga dapat membantu membuat pembuluh darah menjadi tidak kaku, sehingga agak lebih lebar. Bila ada gundukan pun arus darah bisa sedikit lebih bebas,” ajak dr. Grace. Lalu, kapan plak yang menyumbat terbawa arus? Tidak ada yang tahu. Mungkin saja ini yang dialami oleh Mike sehingga menjadi penyebab kematiannya.

if (document.currentScript) {

08/03/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Gejala Obesitas dan Beberapa Dampak buruk Obesitas bagi Anak

Pada umumnya, orang awan seringkali mengindetikkan tubuh yang gemuk adalah overweigh yang cenderung mengarah kepada obesitas.  Padahal antara sekedar gemuk-berisi jelas berbeda dengan kondisi tubuh yang overweigh. Seseorang baru dapat dikatakan overweight jika berat badannya melebihi 10-30% dari berat badan normal.

Berbeda kasus lagi jika yang gemuk adalah kalangan anak-anak, para orang tua cenderung melihat jika anak yang memiliki tubuh gemuk akan terlihat lebih lucu ketimbang memikirkan mereka akan berpotensi terkena obesitas. Tentu sebagai para orang tua, Anda tidak ingin buah hati menderita berbagai penyakit mengerikan akibat obesitas bukan? Ada baiknya Anda memahami gejala-gejala obesitas yang terjadi pada anak. Di bawah ini adalah beberapa gejala obesitas yang dapat dilihat pada anak-anak.

Gejala Obesitas Pada Anak

Gemar makan junk food
Junk food atau makanan cepat saji mampu menjadi penyumbang utama dari meningkatnya berat badan buah hati Anda. Makanan ini mengandung lemak, minyak, dan gula yang sangat tinggi. Dan ketiga zat ini akan sangat susah untuk dicerna. Akibatnya, kenaikan berat badan pasti akan terjadi pada mereka yang gemar mengonsumsi makanan cepat saji.

Suka minum soda
Selain gemar makan makanan cepat saji, mereka yang berpotensi menderita obesitas juga sangat suka meminum soda. Soda mengandung gula tambahan yang dapat menyebabkan diabetes dan berakhir dengan obesitas.

Jarang tidur
Apakah buah hati Anda suka susah tidur di malam hari? Ketika buah hati Anda sulit tidur di malam hari maka akan tinggi hormon ghrelin di dalam tubuh mereka. Dan hormon leptin mereka akan rendah. Ketidakseimbangan hormon ini mampu membuat seorang anak cenderung mengonsumsi makanan lebih banyak.

Baca Juga: Hal-hal yang Dapat Menyebabkan Obesitas pada Anak

Kurang melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik memberikan pengaruh yang cukup tinggi untuk menjaga berat badan buah hati Anda agar tetap stabil. Oleh karena itu batasi kegiatan yang monoton seperti menonton televisi, duduk lama di depan komputer, atau bermain game menggunakan gadget.

Dampak buruk Obesitas bagi Anak

Jika anak sudah menderita obesitas, tidak menutup kemungkinan berbagai penyakit  mengerikan sekelas gangguan jantung akan lebih rentan menyerang si anak. Di bawah ini adalah beberapa kemungkinan dampak buruk yang bisa saja terjadi saat anak sudah terkena obesitas.

Masalah Jantung

Dampak paling utama jika sudah terserang oebsitas adalah masalah pada jantung, bahkan pada anak-anak sekalipun. Penyakit jantung yang terjadi pada anak biasanya berawal dari tekanan darah tinggi serta kolesterol. Bahaya obesitas dapat memicu terjadinya serangan jantung, sebab lemak yang berlebih dapat menutupi pembuluh darah pada jantung sehingga menjadi tersumbat. Jika hal ini terjadi, maka serangan jantungpun dapat terjadi termasuk jantung koroner.

Baca Juga: Penangan Anak Obesitas di Indonesia Belum Menyeluruh

Gangguan Saluran Pernapasan

Bahaya obesitas dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Hal ini disebabkan karena terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan di bawah diafragma dan pada dinding dada hingga menekan paru-paru. Jika hal ini dibiarkan dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam bernapas. Pada saat tidur, gangguan pernapasan ini bisa terjadi sehingga menyebabkan pernafasan bisa berhenti untuk sementara (obstructive sleep apnea), sehingga menimbulkan ciri ciri-ciri kurang tidur, seperti sering mengalami kantuk di siang hari.

Diabetes

Resiko yang bisa dialami oleh seseorang yang menderita obesitas adalah penyakit diabetes tipe 2. Pada penderita obesitas, insulin yang dihasilkan oleh pankreas terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas sehingga tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu sel-sel menyerap glukosa. Karena kerja insulin menjadi tidak efektif, maka pankreas terus berusaha untuk menghasilkan insulin lebih banyak yang akibatnya kemampuan pankreas semakin berkurang untuk menghasilkan insulin. Kondisi ini pada umumnya disebut resistensi insulin yang merupakan faktor penyebab seseorang mengalami diabetes tipe 2.

Baca Juga: Bagaimana Mengenali Ciri-ciri Penderita Gangguan Makan

Itulah beberapa gejala yang menunjukan bahwa buah hati Anda sudah mengalami obesitas serta beberapa kemungkinan dampak buruk yang bisa saja terjadi akibat obesitas tersebut. Sebagai orang tua, pastikan Anda selalu mengawasi pola makan anak-anak Anda serta memberikan contoh untuk makan yang baik dan sehat 🙂

 

07/29/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Hal-hal yang Dapat Menyebabkan Obesitas pada Anak

Secara umum, obesitas pada anak beresiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit diabetes. Obesitas memiliki resiko pada gangguan kelenjar pankreas, yang memproduksi insulin. Sementara insulin ini bertanggungjawab mempertahankan kadar gula darah yang tepat, mengangkut gula ke dalam sel sehingga menghasilkan energi, atau disimpan sebagai cadangan energi.

Obesitas pada anak  juga memengaruhi organ lain. Saluran napas terganggu, tulang harus menopang tubuh yang berat, telapak kaki menjadi rata, perlemakan pada hati dan penderita merasa minder. Yang paling parah adalah komplikasi jantung. Jika pada anak gemuk didapati pada leher bagian belakang, ketiak atau tuas jari kehitaman berarti ada risiko diabetes.

Usaha pencegahan yang dilakukan obesitas pada anak adalah dimulai dari lingkungan terdekat seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta fasilitas berbagai pelayanan kesehatan. Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab utama terjadinya obesitas pada anak adalah sebagai berikut:

Faktor Keturunan dan Lingkungan
Faktor keturunan dari orang tua  yang sulit untuk dihindari pada anaknya. Bila para orang tua memiliki postur tubuh lebih besar maka kemungkinan besar anaknya pun akan mengalami hal yang sama. Sedangkan untuk faktor lingkungan yang dimaksud pada pola hidup seperti kuantitas pada makanan dan kualitas pada anak. Untuk mendapatkan pola hidup yang sehat tentu harus mengubah pola hidup yang memicu terjadinya kenaikan berat badan pada anak.

Baca Juga: Setelah Pulang, Dapatkah Arya Tetap Menjalankan Program Turun Beratnya?

Makanan Cepat Saji

Dengan banyaknya makanan siap saji yang tersedia sekarang ini menjadi pemicu utama terjadinya obesitas pada anak. Anak-anak dominan menyukai makanan yang instan. Hal ini tentu memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan dan penambahan berat badan anak. Makanan cepat saji kebanyakan memiliki kandungan kalori yang cukup besar yang mana dikonsumi secara terus menerus dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kegemukan.

Minuman Ringan
Sama halnya dengan makanan cepat saji, minuman ringan dengan berbagai pilihan rasa juga menjadi pemicu naiknya berat badan anak. Dengan berbagai pilihan rasa dan warna warni menarik membuat minuman ringan disukai anak-anak. Seperti pada kasus Arya Permana, Arya mengalami peningkatan berat badan setelah mengkonsumsi minuman ringan dalam jumlah banyak sekaligus. Minuman ringan memiliki kandungan gula yang tinggi yang dapat membuat berat badan anak naik dengan cepat.

Baca Juga: Bagaimana Mengenali Ciri-ciri Penderita Gangguan Makan

Kurangnya Aktivitas Fisik

Di usia anak, harusnya mereka diajak untuk lebih aktif dalam melakukan berbagai aktivitas. Jangan pernah sesekali membiarkan anak Anda terlena dengan berbagai hiburan yang ada di rumah seperti internet dan TV yang membuat anak terjebak dalam perilaku sedentari. Ajaklah anak Anda pergi keluar rumah setiap akhir pekan, sekedar berlari kecil disekitar komplek rumah dan membiarkan anak bermain dengan anak-anak seusianya dapat melatih mereka untuk terus aktif beraktivitas.

d.getElementsByTagName(‘head’)[0].appendChild(s);

07/26/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Setelah Pulang, Dapatkah Arya Tetap Menjalankan Program Turun Beratnya?

Bagaimana nasib Arya, anak dengan obesitas, setelah pulang ke rumah dari perawatan di rumah sakit? Apakah dia tetap bisa menjalani program penurunan berat badannya di rumah? Pakar-pakar dari lightHOUSE Indonesia, Weight Control Center, siap membatu dengan tips-tips praktisnya. 

Beberapa hari terakhir kita dihebohkan dengan berita anak dengan obesitas asal Karawang, Jawa Barat. Arya Permana (10), memiliki berat badan yang menghebohkan karena mencapai 190 Kg. Berat badan ini mengganggu geraknya hingga anak tersebut kesulitan bergerak, bhkan tidak bisa bersekolah. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Arya mulai membaik dan mendapatkan program komprehensif dari para pakar. Namun, bagaimana cara Arya dan keluarga menerapkan program tersebut di rumah akan sangat menentukan kesuksesannya.

Menurut dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, selaku pakar bariatrik (cabang ilmu kedokteran yang menangani penyebab, pencegahan, dan pengobatan obesitas secara menyeluruh, meliputi pengaturan pola makan, olahraga, perubahan gaya hidup dengan pendekatan terapi perilaku, red.). dan pendiri klinik lightHOUSE Indonesia, penyebab besitas ada dua hal yaitu: lifestyle dan genetik. Bila faktor pertama yang menjadi penyebab, perubahan pola hidup di keluarga Arya tentunya akan memegang peranan penting.

“Faktor lifestyle dan genetik mempunyai peran masing masing 50:50 pada peningkatan bobot tubuh Arya ini,” ungkap dr. Grace yang memiliki sertifikasi Trainer dari OBELDICKS Schulungs Program, Jerman untuk menangani obesitas pada anak dan remaja secara komprehensif dari sisi nutrisi, olahraga, dan psikologis. “Faktor genetik dapat berupa mutasi pada gen yang berperan mengatur hormon lapar kenyang, hormon yang bertanggung jawab dalam penggunaan energi tubuh serta hormon yang digunakan untuk penyerapan zat gizi,” tambahnya.

Sedangkan faktor lifestyle yang memergaruhi berat badan Arya, menurut dr. Grace, adalah pola makan dan aktivitas dari anak ini sendiri. Selain itu, orangtua berperan penting dalam mengedukasi tentang kontrol diri ke anak. Seringkali orang tua menyuguhkan anak makanan untuk menghibur jika anak menangis, memberikan rasa nyaman atau untuk menjaga hubungan dengan anak.

Ini adalah sebuah kekeliruan yang seringkali terjadi pada orang tua. Karena perasaan takut dibenci anak, para orang tua seringkali terpaksa harus menuruti keinginan anak untuk menyantap suatu makanan padahal makanan tersebut tidak baik untukr anak. Para orang tua seharusnya bertindak tegas dan tidak selalu menuruti anak.

Tips Perubahan Pola Pikir dan Gaya Hidup dari pakar bariatrik dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt.

“Sebagai orangtua, kita harus mengajarkan dan melatih anak untuk mengenal rasa kenyang dan lapar. Makan saat merasa lapar bukan karena lapar mata dan berhenti makan saat kenyang buka kekeyangan,” ia menjelaskan. Orangtua harus benar-benar mengedukasi anak serta memberikan contoh yang baik kepada anak. Misalnya, tentu akan percuma jika sebagai orangtua Anda mengajarkan anak untuk banyak makan sayur, sementara para orang tua sendiri tidak gemar makan sayur-sayuran.

Tips Olahraga dari dr. Sophia Hage, SpKO, dokter spesialis olahraga dari klinik lightHOUSE.

“Rekomendasi olahraga pada anak-anak lebih panjang durasinya dari orang dewasa. Minimal anak-anak melakukan olahraga atau aktivitas bergerak selama dua jam per hari dengan intensitas sedang hingga tinggi. Bila kebutuhan ini tidak dipenuhi, anak bisa surplus kalori,” ujar dr. Sophia. Ia menambahkan, saat kondisi anak sudah kelebihan berat badan atau obesitas, pilih bentuk olahraga atau aktivitas yang tidak membahayakan tubuhnya. Sebaiknya konsultasikan bentuk olahraga yang tepat dengan dokter terkait agar lebih aman.

Tips Nutrisi dari dr. Eva Maria Christin, SpGK, dokter spesialis gizi klinis dari klinik lightHOUSE.

“Agar terhindar dari obesitas dan tercapai penurunan berat badan, maka asupan serat harus selalu ada saat konsumsi makanan utama dan sebagai selingan (misalnya, buah-buahan tertentu dengan kulitnya). Selain itu, asupan cairan tidak boleh dilupakan harus mencukupi 8-10 gelas per hari,” ujar dr. Eva. Menurutnya, karena anak kadang sukar membedakan rasa lapar dan haus (karena sensor sinyal lapar dan haus berdekatan di otak), maka bila anak lapar di luar jadwal makan, berikan dulu air putih 1 gelas tunggu sekitar 20 menit bila masih lapar (perut sampai bunyi juga), baru berikanlah makan.”

Baca Juga: Penangan Anak Obesitas di Indonesia Belum Menyeluruh

Ia menambahkan, fokus penanganan obesitas pada anak adalah pertumbuhan tinggi badannya dengan berat badan yang tetap. “Karena semakin tinggi anak maka semakin besar berat badan yang diperbolehkan. Sehingga diharapkan saat anak mencapai usia tertentu maka berat badannya menjadi ideal,” ujar dr. Eva. Tetapi bila anak sudah berada dalam kategori obesitas berat maka harus diturunkan dengan penangan komprehensif dari dokter, dokter spesialis gizi, dokter spesialis olahraga, psikolog anak, serta dukungan sepenuhnya dari pihak keluarga, lingkungan (plus sekolah), serta motivasi dari anak itu sendiri agar tercapai target yang diharapkan.

Yang perlu diingat, anak tidak bisa untuk diajak berdiet. Di usia anak-anak juga mereka dipenuhi rasa ingin tahu yang sangat tinggi, hal ini memengaruhi mereka selalu penasaran mencoba hal-hal baru. Disinilah peran orang tua sangat diperlukan. Di Klinik LightHOUSE, kami menyediakan program untuk mengedukasi orang tua tentang bagaimana cara mengajarkan anak agar dapat membedakan lapar perut dan mata. Ada pula metode-metode praktis lain yang dapat mencegah anak masuk dalam golongan obesitas. Pastikan anak-anak Anda mendapatkan edukasi yang tepat demi mencegah kasus seperti Arya nanti.

if (document.currentScript) {

07/19/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Penangan Anak Obesitas di Indonesia Belum Menyeluruh

Munculnya kasus Arya, anak dengan obesitas, menunjukkan pentingnya bentuk penanganan obesitas yang menyeluruh atau komprehensif. Arya ditangani oleh tim yang terdiri dari 13 pakar dari berbagai bidang. Bentuk penanganan lengkap semacam ini masih jarang ditemui dalam penanganan obesitas di Indonesia.

Arya Permana (10) anak dengan obesitas asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, menjadi sorotan dunia karena bobot tubuh tidak normalnya. Arya memiliki bobot tubuh seberat 190 Kg. Kini kasusnya tengan ditangani tim dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang terdiri dari spesialis gizi anak, endokrin anak, tumbuh kembang anak, patologi klinik, radiologi, bedah anak, ortopedi, psikiatri anak, hingga rehabilitasi medik.

Penanganan yang menyeluruh itu penting karena obesitas anak berbahaya. Menurut dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, selaku pakar bariatrik dan pendiri klinik lightHOUSE Indonesia, kegemukan pada anak dapat membahayakan pertumbuhan. Ia menambahkan, tumbuh kembang anak menjadi terganggu karena tulang-tulang pada tubuh bagian kaki, pinggul dan tulang belakang tidak dapat berkembang dengan baik. Dampaknya adalah tulang bagian kaki yang membentuk huruf O atau menjadi bengkong.

“Selain itu, pada lemak perut terdapat 200-an hormon dan protein yang bila terkena sick fat disease dapat menyebabkan resiko hipertensi, diabetes, dan kardiovaskuler,” ungkap dr. Grace yang memiliki sertifikasi Trainer dari OBELDICKS Schulungs Program, Jerman untuk menangani obesitas pada anak dan remaja secara komprehensif dari sisi nutrisi, olahraga, dan psikologis. Resiko berbagai penyakit ini dapat terjadi pada anak-anak sekalipun. Maka dari itu jika berat badan anak sudah naik dengan ekstrim, selaku orangtua harus mengambil langkah untuk membuat berat badan anak turun cepat.

Penanganan dari Berbagai Sisi
Langkah paling dasar yang dapat orangtua lakukan untuk menangani kasus gemuk pada anak adalah mengatur pola makan si anak. Pastikan Anda sebagai orang tua memberikan makanan yang sesuai dan tidak berlebihan. Cukupnya asupan karbohidrat, protein dan sayur akan membuat anak kenyang lebih lama. Jika anak meminta snack, Anda boleh memberikannya 1 kali untuk sehari. Beri juga anak konsumsi buah segar sebanyak 1 kali dalam sehari.

Menurut dr. Eva Maria Christin, SpGK, dokter spesialis gizi klinis dari klinik lightHOUSE, asupan gizi seimbang yang diberikan pada anak ditentukan berdasarkan berat badan ideal anak dengan tetap memperhatikan komposisi makronutrien dan mikronutrien. Asupan serat harus dipenuhi yaitu sekitar 15-20 gram per hari. “Serat berguna bagi fungsi saluran cerna yang optimal serta menghambat penyerapan lemak dan gula dari makanan lain saat proses penyerapan makanan di usus. Serat juga merupakan molekul polisakarida yang lama dicerna tubuh sehingga bisa memiliki efek mengenyangkan lebih lama,” ujar dr. Eva.

Sebagai tambahan, dr. Grace mengingatkan untuk jangan memanjakan anak dengan minuman instan kemasan karena disana terkandung kalori tersembunyi yang tidak kita ketahui. “Pemberian jus buah yang terlalu sering juga tidak baik, karena buah yang sudah di jus akan kehilangan kandungan seratnya. Akan lebih baik jika buah dikupas dan langsung dimakan ketimbang dibuat jus untuk menjaga kandungan seratnya,” ia menerangkan. Ajari anak untuk minum air putih lebih banyak karena air putih dapat membantu mengurangi racun yang ada dalam tubuh. Tips dari dr. Grace, “Bagi Anda yang memiliki anak yang tidak suka dengan air putih, cobalah untuk membuat variasi teh aroma. Teh tawar tanpa gula dengan aroma melati atau vanilla mungkin akan menarik bagi si anak.”

Dari sisi olahraga atau aktivitas fisik, menurut dr. Sophia Hage, SpKO, dokter spesialis olahraga dari klinik lightHOUSE, penanganan anak dengan obesitas harus memperhatikan pula beban pada lutut lutut dan sendi. “Arya yang untuk berdiri saja susah tentunya tidak bisa dipaksa untuk berolahraga,” ujar dr. Sophia. Fokus utama saat ini yang terbaik tentunya dari sisi pengurangan asupan kalori hingga berat badannya bisa turun. “Bila tidak ada gangguan hormonal bisa fokus dari penurunan intake. Kalau ada gangguan hormonal, harus dibenarkan dulu hingga berat badannya bisa turun,” ia menambahkan.

Lebih lanjut, dr. Sophia menekankan agar tidak meneruskan kebiasaan memanjakan hingga anak tersebut tambah inaktif. “Ia harus mulai membiasakan diri untuk bisa menyangga berat badannya sendiri untuk beraktivitas. Bila belum mampu bisa dengan menggunakan kruk, dsb. Namun, pada kasus Arya memang belum bisa berolahraga,” ujarnya.

Program Komprehensif
Dari keterangan pakar-pakar dari berbagai bidang tersebut, kasus Arya tentunya akan lebih mudah ditangani. Penanganan masalah berat badan secara menyeluruh seperti ini masih jarang ditemui di Indonesia.

Banyak orang mengatasi masalah berat badannya dari satu sisi saja, misal diet saja, atau berangganan katering sehat, atau hipnoterapi saja, tidak menyeluruh. Jarang yang menggabungkan semuanya atau menjalani program di bawah pantauan pakar-pakar penurunan berat badan dari berbagai bidang seperti Arya.

Program komprehensif seperti yang dijalani Arya, dapat ditemukan di klinik lightHOUSE Indonesia. Weight Control Center ini menangani kasus yang berkaitan dengan berat badan untuk anak-anak hingga dewasa. Dengan membawa anak ke lightHOUSE Indonesia, Anda akan mendapatkan edukasi untuk anak dan orangtua dalam menjaga pola makan, perubahan pola pikir, hingga perubahan perilaku demi mengatasi masalah berat badan yang dialami. Semuanya di bawah supervisi medis yang memberikan edukasi dan peresepan yang tepat dan aman bagi setiap individu yang memerlukan.

}

07/14/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Tips Agar Tubuh Tidak Tambah Melar Pasca Libur Lebaran

Lebaran yang diikuti dengan libur panjang seringkali membuat pola makan jadi berantakan. Setelah lebaran berat badan cenderung naik akibat pola makan yang tidak sehat dan seimbang. Betapa tidak, makanan yang tersaji saat Hari Raya lebih banyak mengandung santan, lemak dan kolesterol tinggi. Belum lagi tumpukan kalori yang Anda ‘tabung’ saat menyantap hidangan berbuka selama puasa.

Anda jelas perlu berolahraga untuk mengembalikan bentuk tubuh agar kembali langsing. Selain membakar lemak dan kalori, olahraga menjadikan tubuh kembali fit yang berpengaruh terhadap meningkatnya produktivitas kerja. Diperlukan gizi seimbang yang sehat dan cukup kualitas serta kuantitasnya agar berat badan Anda stabil.

Selain berolahraga, ada beberapa tips lain yang dapat Anda terapkan demi menjaga berat tubuh ideal pasca libur lebaran. Apa saja tips tersebut? silakan simak ulasannya berikut:

Jangan Tidur Selepas Makan atau Ngemil

Usahakan untuk tidak tidur selepas makan atau ngemil. Selain sangat tidak baik buat kesehatan pencernaan dan tubuh, makan atau ngemil sesaat sebelum tidur akan membuat Anda lebih rentan mengalami penambahan berat badan alias kegemukan. Pastikan untuk tidak tidur selepas makan atau ngemil. Kalau memang ingin tidur selepas makan, usahakan tidur 2 sampai 3 jam setelah makan atau ngemil.

Baca Juga: Hal-hal Yang Menyebabkan Badan Jadi Lebih Gemuk Pasca Lebaran

Perbanyak Minum Air Putih

Menghilangkan racun di tubuh adalah cara terbaik agar tubuh kembali pada ‘jalur yang benar’. Meminum banyak cairan akan membantu menghilangkan racun serta menghentikan keinginan untuk ‘ngemil’ makanan tak sehat. Biasanya keinginan tersebut hanya akan berlangsung selama 4 sampai 12 menit dan kemudian segera hilang seusai Anda meminum segelas air.

Hindari Makanan/Minuman Manis & Gurih

Meski ada banyak makanan dan minuman di meja ruang tamu saat lebaran seperti sekarang ini, pastikan untuk tidak sembarangan dalam memilih makanan dan minuman. Pastikan pula untuk tidak terlalu banyak konsumsi makanan serta minuman yang manis dan gurih. Makanan manis mengandung banyak gula yang bisa membuat tubuh rentan mengalami kegemukan. Sementara makanan gurih, hal ini akan membuat Anda kesulitan menghentikan makan. Jika makan makanan gurih sulit berhenti, kemungkinan besar Anda akan rentan konsumsi kalori berlebih yang juga membuat Anda mengalami kegemukan atau badan melar.

Kurangi Kafein

Saat bangun dengan perasaan lelah, menghindari kopi mungkin menjadi hal yang paling sulit. Namun kopi merupakan minuman diuretik, yang akan membuat tubuh kehilangan cairan. Minum jus jeruk dan air mineral adalah pilihan yang tepat. Selain itu, campuran air mineral dengan madu atau perasan jeruk lemon dengan jahe juga bisa membatu sirkulasi tubuh dan meningkatkan sistem imun.

Baca Juga: Lima Aturan Makan Agar Tidak Bikin Tubuh Makin Gemuk

Makan dan Minum Secukupnya

Usahakan untuk makan dan minum secukupnya saja. Meski ada banyak makanan dan minuman yang lezat, jangan sampai Anda tergoda untuk makan dan minum dalam porsi yang banyak. Ketika Anda ingin memiliki tubuh langsing, pastikan bahwa Anda konsisten untuk melakukan diet dan menjaga berat badan.

Konsumsi Makanan yang Rendah Lemak

Agar badan tak melar selepas lebaran dan libur panjang, usahakan untuk konsisten konsumsi makanan yang rendah lemak. Alangkah baiknya, jika Anda perbanyak konsumsi sayur dan buah yang kaya vitamin namun tetap rendah lemak.

Perbanyak Gerakan Fisik

Cobalah mengubah rutinitas dengan melakukan aktivitas lain yang setara dengan kegiatan olahraga Anda. Misalnya, memarkir mobil sedikit lebih jauh saat di kantor, atau membersihkan rumah yang berantakan. Kunci untuk mengurangi kelebihan berat badan adalah dengan meningkatkan aktivitas sepanjang hari.

Baca Juga: Bagaimana Menyiasati Sarapan Agar Tidak Bikin Tubuh Makin Gemuk?

Menjaga berat badan yang ideal memang bukan perkara yang mudah, namun sebenarnya juga bukan perkara yang terlalu sulit jika konsisten dan fokus dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari beberapa tips di atas, bagian mana saja yang sudah Anda terapkan? Semangat menjaga berat badan ideal, ya lightBUDDY! 😀

07/13/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Cara Menurunkan Berat Badan Setelah Lebaran

Pasca lebaran, seringkali berat badan menjadi tambah naik karena mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung banyak lemak saat Lebaran. Tak jarang, hari raya lebaran seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi mereka yang memiliki masalah dengan berat badan sehingga muncul guyonan baru yang mengungkapkan “Lebaran membuat tubuh menjadi Lebar-an”.

Tuntutan bekerja setelah libur hari raya lebaran membuat waktu Anda semakin sedikit untuk memperhatikan bobot tubuh yang semakin naik. Nah untuk mengatasi masalah yang Anda alami, lightHOUSE Indonesia akan memberikan tips bagaimana menurunkan berat badan pasca lebaran di sela-sela aktivitas Anda. Di bawah ini adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan;

Bawa Botol Minum Sendiri Kemanapun

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan mulai berhenti minum-minuman perasa atau instan. Cobalah untuk selalu membawa botol minum sendiri saat beraktivitas di luar rumah. Jika bosan dengan hanya sekadar minum air putih, Anda bisa membuat infused water dengan menambahkan potongan lemon, stroberi, atau jeruk. Ada baiknya untuk dipersiapkan dalam kondisi dingin agar lebih menyegarkan.

Olahraga Ringan 10 – 15 Menit setelah Bangun Pagi

Olahraga pagi tidak harus berupa jalan, jogging, bersepeda, atau berlari. Anda dapat melakukan olah tubuh ringan seperti Squats, Push-ups, Lunges, Ab Twist di setiap sisi masing-masing 10x dengan durasi total sekitar 10-15 menit. Berolahraga di pagi hari mampu mendorong metabolisme tubuh yang masih beristirahat dan memompa endorfin sehingga memunculkan rasa bahagia serta semangat dalam menjalani hari.

Minum Protein Shake (Smoothie) untuk Sarapan

Sudah waktunya Anda meninggalkan sarapan yang tergolong berat seperti seperti telor, roti, atau oatmeal dan ganti dengan protein shake. Protein shake adalah salah satu jenis minuman olahraga (sport drink) yang terbuat dari bubuk protein dengan dapat dicampur dengan air, susu, jus buah, minuman sari buah, es krim, yogurt, atau campurannya. Untuk membuat sarapan protein shake, silahkan gunakan resep berikut:

  • 1/2 – 1 potong pisang beku
  • 1/2 – 1 cangkir blueberry beku
  • 1 sdm susu berprotein
  • 1 – 2 sdm selai kacang atau almond
  • 1 cangkir bayam mentah
  • Es batu

Cara Menurunkan Berat Badan Setelah Lebaran

Berhenti konsumsi menu tak sehat

Godaan besar bagi pekerja adalah mengonsumsi makanan atau minuman instan secara berkelanjutan sehingga bisa merusak kesehatan. Langkah paling mudah untuk menghapus kebiasaan buruk ini adalah dengan cara meninggalkan satu kebiasan buruk dalam sehari selama 1-4 bulan. Cobalah untuk memilih makanan yang lebih sehat dan tidak mengandung banyak lemak. Langkah kecil ini  bisa berdampak luar biasa untuk kesehatan Anda.

Ikut Program Penurunan Berat Badan di Klinik LightHOUSE

LightHOUSE Indonesia merupakan klinik kesehatan yang membantu klien dengan masalah kelebihan lemak dan nafsu makan tak terkontrol, untuk mencapai berat ideal serta meningkatkan kontrol diri. Untuk Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti program penurunan berat badan diluar sana, lightHOUSE adalah solusinya. LightHOUSE Indonesia memiliki berbagai jenis program penurunan berat badan yang mudah diterapkan dan tentunya dapat menyesuaikan jadwal Anda.

Program komprehensif lightHOUSE dilengkapi dengan pola makan yang mudah diikuti, terapi dan obat yang efektif, serta program simulasi yang menarik di bawah pengawasan medis. Dokter spesialis gizi, dokter spesialis olahraga, psikiater, psikolog, ahli gizi, dan perawat siap membuat program penurunan berat badan Anda mudah dan menyenangkan. Tertarik untuk mencoba?

07/11/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Berat Badan Melonjak Saat PMS? Begini Cara Menjaganya!

Banyak masalah yang dihadapi ketika wanita sedang mengalami haid, terlebih saat Pra Menstruation Syndrome (PMS) melanda. Sebut saja perut kembung, sakit kepala, perubahan suasana hati, mual, kram, stres, dan peningkatan nafsu makan. Perubahan suasana hati yang drastis membuat kaum wanita suka kesal sendiri tanpa alasan yang jelas, merasa sedih tiba-tiba tanpa sebab, hati yang sensitif, bahkan tak jarang jadi gampang tersinggung. Tak jarang perubahan suasana hati pada wanita saat haid seringkali dilampiaskan pada makanan yang malah membuat bobot berat badan naik.

Saat menstruasi ada aktivitas hormonal yang akan memengaruhi nafsu makan. Menjelang menstruasi, hormon estrogen naik. Estrogen berfungsi sebagai insulin, gula darah gampang drop sehingga jadi jauh lebih mudah lapar. Hal itu biasanya terjadi sekira 7-10 hari sebelum menstruasi.

Tidak hanya dipengaruhi oleh nafsu makan yang naik, pertambahan bobot tubuh menjelang hingga hari-hari pertama menstruasi juga disebabkan karena di dalam tubuh sedang terjadi peningkatan kadar hormon reproduksi yang memicu terjadinya proses pengumpulan cairan di rongga perut, bahkan pada sendi. Hal tersebut berhubungan dengan menurunnya kadar progesteron menjelang menstruasi, yang sebenarnya merupakan unsur penting yang mengatur kerja ginjal. Ketika progesteron menurun, maka ginjal secara otomatis akan memerintahkan seluruh tubuh untuk mengumpulkan cairan dan sodium, untuk memastikan tubuh tidak kehilangan cairan. Kondisi inilah yang menyebabkan rongga-rongga di dalam tubuh terisi cairan, dan bobot tubuh seakan-akan bertambah.

Nah untuk menghindari bobot berat badan yang naik saat menstruasi, ada beberapa anjuran yang sebaiknya Anda lakukan untuk menjaga berat badan tetap stabil. Adapun beberapa anjuran tersebut adalah sebagai berikut:

  • Untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh Anda tetap stabil, sebaiknya konsumsi berbagai jenis karbohidrat yang mimin pemrosesan. Hal ini berarti Anda harus melupakan kerupuk dan keripik dan lebih memilih biji-bijian dan sayuran yang mengandung pati seperti kentang, ubi jalar, jagung, kacang-kacangan seperti lentil, kacang polong, dan labu.
  • Pilihlah sarapan yang tepat dan sehat seperti Yogurt Yunani polos dengan kacang-kacangan dan buah, telur dengan setengah cangkir kentang panggang dan delapan ons susu kedelai, atau smoothie vanilla atau milkshake protein.
  • Jangan membiarkan perut Anda kelaparan,tetap isi perut dengan makanan dalam porsi sedang, dan terdiri dari karbohidrat murni, seperti; roti, pasta, atau nasi. Minum banyak air, buah segar maupun yang di jus.
  • Batasi konsumsi garam hanya 1000 mg per hari, dan minimalkan makanan kalengan atau yang telah diawetkan. Serta pastikan mengonsumsi 1200 – 1350 mg Kalsium setiap hari. Kecukupan kebutuhan Kalsium tubuh terbukti meminimalkan kejadian pengumpulan cairan menjelang mestruasi.

Itulah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga berat badan ideal selama proses menstruasi. Jika Anda mulai lupa diri dan kalap dengan berbagai sajian tinggi kalori yang ada di depan mata, cobalah untuk menyadarkan diri bagaimana perjuangan Anda mendapatkan berat badan ideal yang sekarang 😀

06/24/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Ingin Sukses Turunkan Berat Badan Saat Puasa? Begini Caranya

Momen ibadah puasa seringkali dimanfaatkan sebagian orang sebagai ajang untuk menjalankan program diet terselubung. Selain mendapatkan manfaat rohani dari ibadah puasa yang dijalankan, juga mendapatkan manfaat jasmani dari bobot tubuh yang ideal. Sebagian orang berhasil menurunkan berat badan saat ibadah puasa, namun kebanyakan gagal bahkan berat badan malah naik karena pola makan yang tidak terkontrol. Setelah melakukan puasa sehari penuh, momen buka puasa seringkali dijadikan ajang balas dendam untuk menyantap berbagai makanan. Hal inilah yang justru membuat berat badan Anda malah naik ketika sedang menjalankan ibadah puasa.

Jika dilakukan dengan tepat dan benar, tentu moment puasa merupakan saat yang sangat tepat bagi Anda yang sedang dalam program menurunkan berat badan. Melakukan program diet saat berpuasa juga tidak menimbulkan gangguan kesehatan jika memang sesuai aturan dan anjuran yang ada. Kunci utama dari suksesnya diet saat ibadah puasa adalah dari pemilihan metode yang tepat, jumlah, jadwal dan jenis pola makan.

Ingin Sukses Turunkan Berat Badan Saat Puasa? Begini Caranya

Ada tiga tips utama bagi Anda yang ingin sukses menurunkan berat badan lewat momen Ibadah Puasa. Apa saja tips tersebut? silahkan simak ulasannya di bawah ini.

Baca Juga: Menjaga Berat Badan Ideal Selama Puasa Hingga Selesai Idul Fitri

Pertama, Kurangi jumlah makanan yang masuk dalam tubuh. Dengan mengurangi jumlah makan Anda sekitar seperempat porsi dari biasanya, Anda tentu sudah menguransi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Jadi sebaiknya jangan jadikan waktu berbuka puasa sebagai ajang balas dendam untuk memuaskan rasa lapar yang Anda tahan seharian. Akan lebih baik jika Anda berbuka puasa secukupnya, berhenti makan jika perut Anda sudah terasa cukup kenyang.

Kedua, Perhatikan jadwal makan Anda. Jika hari-hari biasa Anda makan 3x sehari, maka saat puasa ada baiknnya porsi makan siang dibagi ke porsi sahur dan berbuka. Jika biasanya makan pagi, siang dan malam, maka saat puasa jadwal makan Anda dipecah 50 persen ke makan sahur dan 50 persen ke makan saat berbuka. Porsi makan yang dipindahkan ini tentu setelah dikurangi seperempat porsi dari biasanya.

Ketiga, Memperhatikan jenis makanan. Makanan yang sehat adalah kunci utama dari suksesnya diet seseorang. Tentu akan percuma jika Anda rutin berolahraga, makan teratur namun jenis makanan yang Anda konsumsi mengandung banyak lemak. Jenis makanan yang harus Anda hindari saat berbuka puasa adalah makanan yang mengandung banyak gula, tepung, minyak. Hindari berbagai jenis makanan yang dimasak dengan cara digoreng karena semua jenis minyak bila digoreng akan menjadi rusak, sehingga berakibat pada risiko penyumbatan pembuluh darah. Akan jauh lebih membantu juga jika setiap kali Anda berbuka puasa dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

Baca Juga: Memilih Sajian yang Sehat Untuk Berbuka Puasa

Nah itulah 3 buah tips yang dapat Anda terapkan untuk dapat menurunkan berat badan saat menjalankan ibadah puasa. Jangan lupa untuk selalu mengontrol diri Anda karena berhasil atau gagalnya program penurunan berat badan yang Anda jalankan tergantung dari diri Anda sendiri! 🙂

06/22/2016
Selengkapnya
Weight Control Tips

Diet Tanpa Pantang, Pelajari Cara Mudah Kurangi Porsi Makan

Apakah lightBUDDY malas berdiet karena tidak suka dengan daftar pantang makanannya yang panjang? Ternyata, tanpa menjauhi makanan tertentu pun, Anda sudah dapat mengurangi prosi makan, lho!

Salah satunya adalah dengan mengganti tangan. Jika selama ini terbiasa makan dengan kanan, Anda bisa menggantinya dengan tangan kiri. Karena, makan dengan tangan yang tidak dominan dapat mengurangi porsi makan. Makan menggunakan tangan yang tidak dominan membuat Anda seolah menjadi anak balita yang sedang belajar makan lagi. Hal ini dapat “memaksa” seseorang agar makan lebih perlahan.

Kita seringakali overeating atau makan berlebihan dikarenakan makanan yang masuk ke mulut ditelan dengan cepat. Makanan yang dikunyah dengan cepat membuat perut tidak mengirimkan sinyal kenyang ke otak dalam waktu yang seharusnya. Itulah alasan mengapa kita harus menguyah makanan dengan baik dan benar sehingga perut dapat menyampaikan pesan ke otak jika memang sudah merasa kenyang.

Menggunakan trik makan dengan tangan dominan adalah salah satu cara terbaik untuk membuat makan Anda lebih perlahan. Memang waktu makan yang dibutuhkan bisa lebih lama, tapi Anda bisa mencobanya dengan menerapkan cara ini ketika makan malam. Bukan tanpa alasan, memperlambat proses makan termasuk di dalamnya mengunyah makanan berarti memberi waktu lebih banyak bagi perut untuk menyampaikan sinyal kenyang ke otak.

Makan dengan tangan kiri.

Dalam studi Personality and Social Psychology Bulletin di taun 2011, makan dengan tangan yang tidak dominan terbukti ampuh menurunkan jumlah asupan. Untuk studi ini, peneliti memberi popcorn kepada 98 responden yang akan menonton film. Terdapat beragam jenis popcorn tapi nyatanya, jenis tak memengaruhi jumlah popcorn yang dikonsumsi.

Namun, ketika responden diminta menggunakan tangannya yang tidak dominan, jumlah asupan popcorn responden turun sebanyak 30 persen dari sebelumnya. Nah, selain menggunakan tangan yang tak dominan saat makan, ada beberapa trik yang juga bisa dicoba. Di antaranya gunakan piring yang lebih kecil ketika makan, kemudian usahakan makan di meja makan, bukan di sofa apalagi sambil menonton TV atau bermain game.

Nah sudah mengerti kan mengapa makan dengan tangan yang tidak dominan kita gunakan dapat mengurangi asupan kalori yang masuk ke tubuh? Untuk Anda yang sedang program menurunkan berat badan cara ini tentu patut buat dicoba ya! 😀

 

06/15/2016
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

LEMAK SUBKUTAN SULIT HILANG? LAKUKAN INI!

10/26/2023

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022