Logo

Ditemukan 52 artikel berkaitan

Weight Control Tips

Setelah Mengenali Gejala Gangguan Makan, Pahami Juga Cara Mengatasinya

Gangguan makan bukan hanya sebatas masalah citra diri dan berat badan saja. Masalah ini sudah dikelompokan dalam gangguan jiwa dan dapat berakibat fatal. Kenali cara mengatasinya sebelum terlambat!

 

Berdasarkan data National Institute of Mental Heatlh di Amerika, 1 dari 60 remaja mengalami masalah makan dan diperkirakan 1,7% remaja mengalami gangguan makan atau eating disorder (ED). Bukan hanya itu, gangguan makan merupakan masalah mental dengan tinggat kematian yang tinggi. Setiap 62 menit paling tidak seseorang mengalami kematian karena gangguam makan. Lebih spesifiknya, 1 dari 5 pendeita anoreksia meninggal dunia.

Di Indonesia sendiri data angka penderita gangguan makan belum terdeteksi karena minimnya pemahaman terhadap masalah ini. Namun pasien yang datang berkunjung ke klinik dengan keluhan gangguan makan semakin bertambah dari waktu ke waktu.

Salah satu hal yang membuat orang sulit untuk mengenali gejala gangguan makan adalah karena sering kali dianggap sebagaim masalah makan yang sepele, akan hilang, atau berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Sebaliknya, ED adalah gangguan yang dapat menetap dan terus mempengaruhi kehidupan seseorang apabila tidak segera dilakukan penanganan. Masalah gangguan makan sangat menyentuh aspek kepribadian, perilaku, kebiasaan, emosi, dan pola pikir seseorang. Jika perubahan hanya dilakukan sebatas pada pengetahuan mengenai pola makan, maka tidak akan pernah cukup. Karena itulah, penanganan yang terintegrasi dan terstruktur sangat diperlukan.

Berikut ini adalah terapi-terapi yang dianjurkan dan telah sukses mengatasi gangguan makan berdasarkan penelitian :

  • Family Behavior Therapy (FBT)

Salah satu terapi yang terbukti memiliki tingkat kesuksesan tinggi untuk menangani gangguan makan, khususnya untuk remaja dan anak-anak, adalah Family Behavior Therapy (FBT). Dalam terapi ini, seluruh keluarga dilibatkan sebagai proses pemulihan. Bagaimanapun juga remaja atau anak-anak masih sangat bergantung pada keluarga. Keluarga merupakan pusat kehidupan mereka. Bagi mereka, mencoba untuk melawan gangguan makan sendiri akan jauh lebih sulit dengan kepribadian yang belum matang dibandingkan dengan adanya dukungan dari seluruh keluarga. Proses terapi akan diikuti oleh seluruh anggota keluarga dengan supervisi dari psikolog.

  • Cognitive Behavior Therapy (CBT)

Penderita ED memiliki pola berpikir yang salah terhadap bagaimana memandang tubuh, penampilan, diri sendiri dan juga lingkungan. CBT memfokuskan pada modifikasi pola pikir agar perubahan perilaku dan emosi dapat tercapai.

 

Selain dua terapi tadi, masih ada terapi-terapi penunjang lain, seperti :

  • Hipnotherapi

Hipnoterapi memfokuskan pada perubahan alam bawah sadar yang berkontribusi pada munculnya kebiasaan-kebiasaan dan perilaku makan yang salah.

  • Relaksasi

Berlatih relaksasi diperlukan untuk dapat mengatasi emosi negatif yang berlebihan yang dapat memicu atau memperkuat gangguan makan serta membantu  melatih pegendalian diri dengan tepat.

  • Eating coaching

Merupakan pendampingan makan yang bertujuan untuk melatih cara makan yang tepat dan benar agar dapat mengatasi pola makan yang salah yang berkontribusi pada munculnya gangguan makan dan penyimpangan makan lainnya.

 

Bagaimana cara mendapatkan layanan-layanan terapi tadi? Kebetulan selain menjadi Weight Control Center, lightHOUSE Indonesia juga merupakan Eating Disorder Center. Silahkan menghubungi Klinik lightHOUSE Indonesia untuk info lebih lanjut mengenai penyimpangan pola makan dan terapi yang tepat berdasarkan kebutuhan lightBUDDY.

 

02/09/2017
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Siapa yang Berisiko Terkena Gangguan Makan?

Apakah hanya perempuan yang berisiko terkena gangguan makan? Adakah umur-umur tertentu berisiko tinggi? Simak penjelasan Slimright Expert lightHOUSE.

 

Eating disorder (ED) atau gangguan makan merupakan masalah yang serius dan menakutkan karena tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan fisik saja, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan psikologis seseorang.

Gangguan makan merupakan penyimpangan pola makan, yang terdaftar sebagai salah satu gangguan mental di The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). Gangguan yang termasuk ke dalam ED adalah: anorexia, bulimia, binge eating disorder.

Selain itu ada lagi penyimpangan-penyimpangan pola makan yang juga menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat dan juga mempengaruhi kesehatan, seperti compulsive overeating, emotional eating, yoyo syndrome, dan social eater.

Tidak ada jawaban sederhana akan penyebab gangguan makan. Pada sebagian besar orang, timbulnya gangguan makan merupakan gabungan dari beberapa factor. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang membuat seseorang lebih rentan untuk mengalami gangguan makan:

 

  • Over-Perfectionis VS. Over-Imperfectionis

Over-Perfectionis bisa juga disebut dengan orang yang memiliki ekspektasi, harapan dan keinginan yang tidak masuk akal akan dirinya sendiri maupun orang lain. Ini sangat rentan dengan munculnya ganggun makan karena selalu tidak pernah merasa puas dengan dirinya dan selalu merasa kurang.

Segala sesuatu harus yang tebaik termasuk dalam kaitannya dengan bentuk tubuh dan berat badan. Mereka akan melakukan diet berlebihan dan terlalu fokus pada bentuk tubuhnya.  Sebaliknya orang dengan Over-Imperfectionis sangat cuek dengan penilaian maupun ekspektasi diri sendiri dan orang lain, sehingga akan sangat rentang memiliki pola makan yang buruk dan tidak terkendali.

 

  • Kontrol diri berlebihan VS. Kontrol diri yang sangat kurang

Baik terlalu mengontrol diri sendiri secara berlebihan, maupun terbiasa untuk lepas control, keduanya bisa memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan makan. Sangat mengontrol diri sendiri artinya terlalu membatasi dirinya terhadap makanan sehingga memberikan pengaruh buruk pada tubuhnya. Sebaliknya lepas kontrol berrarti tidak memperdulikan pengendalian dirinya sehingga tidak ada rem pada saat makan, sehingga juga berdampak buruk pada tubuh.

 

  • Jenis Kelamin

Perempuan memiliki resiko terbesar untuk mengalami gangguan makan. Ini dikarenakan tuntutan sosial dan pandangan yang kurang tepat dan sehat mengenai body image perempuan.

 

  • Masalah eksternal

Masalah-masalah eksternal bisa menjadi pemicu dari munculnya gangguan makan, seperti trauma, pelecehan seksual, masalah keluarga, masalah percintaan dan pertemanan.

 

  • Moody

Orang-orang yang sangat mudah terpengaruh emosi, sangat rentan untuk mengalami gangguan makan. Mood yang negatif dan buruk dapat berperan sebagai pemicu munculnya penyimpangan pola makan.

 

  • Konsep diri yang negatif

Orang dengan konsep diri yang negatif (rendah diri, tidak percaya diri, merasa diri kurang) mudah sekali melihat dirinya sendiri buruk, tidak sempurna dan kurang daripada orang lain. Hal ini dapat memicu munculnya penyelesaian masalah yang tidak tepat, sebagai cara untuk mengatasi kekuraangan diri.

 

Bila lightBUDDY memiliki ciri-ciri di atas dan retan terkena gangguan makan, apa yang harus dilakukan? Apa sih sebenarnya yang terjadi jika seseorang mengalami ED? Biasanya, gangguan makan hanya akan membuat penderitanya merasa lebih buruk terhadap dirinya sendiri. Karena merasa demikian, kehidupan sosial penderita gangguan makan akan terganggu, mulai dari sering menghindari lingkungan sosial, hingga sulit mempertahankan hubungan baik dengan orang-orang di sekitar.

Selain itu, orang dengan gangguan makan memiliki pola pikir yang hanya terfokus pada tubuh atau makanan. Ini dapat membuat mereka sulit untuk fokus dan konsentrasi pada hal lain yang lebih penting dan bermanfaat. Itulah mengapa penderita gangguan makan tidak pernah mampu mengeluarkan potensi terbaiknya.

Gangguan makan juga dapat menimbulkan penyakit-penyakit dan masalah kesehatan, bahkan dapat berujung pada kematian. Inilah mengapa, penting untuk melakukan deteksi sedini mungkin agar gangguan makan bisa segera ditangani oleh pakarnya.

Gangguan makan juga dapat memicu munculnya masalah psikologis lain seperti: stres, depresi, kecemasan, dan lain-lain. Ingat, suatu masalah yang didiamkan sering kali hanya akan bertambah parah dan membuat penderitanya terjebak dalam perilaku yang salah. Segera kenali faktor resiko  dan cegah munculnya gangguan makan sekarang juga.

 

02/09/2017
Selengkapnya
Kabar Tebaru, Weight Control Tips

Kolaborasi HappyFresh & lightHOUSE Bantu Wujudkan Resolusi Hidup Sehat

Sudah menjadi rahasia umum dari tahun ke tahun bahwa rencana untuk hidup lebih sehat selalu menjadi salah satu resolusi tahun baru yang paling populer, khususnya di kalangan kaum urban. Namun, resolusi ini seringkali tertunda dan tidak maksimal dilakukan karena keterbatasan waktu dan kurangnya motivasi.

 

Program #HappyLightVibe hadir untuk menjawab tantangan-tantangan yang kerap dihadapi dalam menjalankan gaya hidup sehat. #HappyLightVibe mengkombinasikan pendekatan holistik untuk mengelola berat badan maupun gaya hidup sehat milik lightHOUSE Indonesia dengan layanan belanja groceries online yang memudahkan pelanggan untuk memperoleh bahan makanan sehat yang bisa dipesan dari HappyFresh. Kombinasi yang saling melengkapi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mewujudkan resolusi hidup sehat mereka di tahun 2017.

Berbagai aktivitas dalam program ini dirancang untuk dapat sejalan dengan aspirasi konsumen perkotaan yang seringkali mengalami kendala dalam mewujudkan resolusi gaya hidup sehat, salah satunya adalah keterbatasan waktu (Survei Konsumen HappyFresh, 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Twitter Indonesia, hidup lebih sehat merupakan resolusi terbanyak kedua yang dikemukakan pada penghujung 2016 menuju 2017.

“Sebagai aplikasi belanja groceries online pertama di Indonesia yang menawarkan konsep mudah untuk berbelanja­, layanan yang disediakan oleh HappyFresh dapat menjadi solusi praktis bagi mereka yang sibuk, tidak ingin menghabiskan waktu terjebak dalam kemacetan, atau memiliki keterbatas waktu untuk berbelanja langsung di supermarket. Melalui program ini, kami berharap kendala waktu yang dialami oleh masyarakat dapat diminimalisir, sehingga mereka semakin termotivasi untuk hidup lebih sehat dan lebih produktif,” ujar Filippo Candrini, Managing Director HappyFresh Indonesia.

“lightHOUSE Indonesia selalu berusaha untuk mengedukasi dan mempromosikan gaya hidup sehat melalui pola makan yang benar. Kerja sama dengan HappyFresh dalam program #HappyLightVibe ini merupakan perwujudan komitmen tersebut, seringkali pola makan sehat tidak dijalani baik karena tidak ada waktu untuk berbelanja bahan makanan sehat dan segar,” ujar dr Grace Judio-Kahl Msc, MH, CHt, CEO & Founder Klinik lightHOUSE Indonesia.

Melalui program #HappyLightVibe, konsumen HappyFresh berhak mendapatkan konsultasi diet gratis dari lightHOUSE Indonesia, sementara seluruh pasien lightHOUSE Indonesia akan mendapatkan promosi berupa diskon sebesar Rp20.000,- beserta biaya pengiriman gratis dari HappyFresh. Promosi lain yang termasuk dalam program #HappyLightVibe antara lain; potongan diskon sebesar 20% untuk berbagai perawatan di lightHOUSE Indonesia bagi pelanggan HappyFresh dengan minimum pembelian Rp500,000-, potongan diskon sebesar Rp 100.000,- bagi pasien lightHOUSE Indonesia saat menggunakan aplikasi HappyFresh, kuis di media sosial yang dapat diikuti oleh masyarakat umum, tips resep masakan sehat, dan juga roadshow di berbagai gerai HappyFresh yang disertai talk show dan kegiatan relaksasi.

HappyFresh memiliki personal shopper terlatih yang secara langsung menyeleksi bahan-bahan makanan berkualitas dan bahan-bahan makanan tersebut diantarkan menggunakan delivery box yang dirancang khusus untuk menjaga kualitas barang yang dipesan sampai ke tangan pelanggan. Melalui personal shopper, HappyFresh berusaha mengantisipasi kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka.

Selain keterbatasan waktu, kurangnya motivasi dan perilaku diet yang tidak tepat juga menjadi faktor penghambat kesuksesan dalam penerapan gaya hidup sehat. Layanan konsultasi yang disediakan oleh lightHOUSE Indonesia dapat menjadi solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini. Di bawah pengawasan tenaga ahli profesional seperti dokter spesialis gizi, dokter spesialis olah raga, dan psikolog dari lightHOUSE Indonesia, pelanggan akan terus dimotivasi untuk tetap konsisten dalam menjalankan pola hidup yang sehat.

Melalui program ini, masyarakat diharapkan dapat mewujudkan resolusi untuk dapat hidup lebih sehat tanpa mengurangi kebutuhan gizi harian. Masyarakat juga dapat mengikuti perjalanan beberapa selebriti online yang akan mempublikasi kemajuan mereka dalam mengimplementasikan gaya hidup sehat selama mengikuti program ini.

 

02/03/2017
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Waspada Diabetes Harus Dimulai Saat Angka Trigliserida Meningkat

Sesuatu yang berlebihan tidak pernah positif. Demikian juga dengan angka trigliserida. Risiko penyakit sindrom metabolik langsung mengintai jika angka salah satu jenis lemak ini meningkat.

 

Bahkan, Slimright Expert kami langsung menghimbai klien dengan angka trigliserida tinggi untuk waspada diabetes. “Tinggi gliserid, belum diabetes, tapi ini prediktif. Kalau trigliserida tinggi biasanya sebentar lagi akan dibetes,” ujar Pendiri Klinik lightHOUSE Indonesia dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt.

Ia menyarankan, orang dengan trigliserid tinggi harus mengurangi makanan yang mengandung lemak. “Makanan dengan trigilserid tinggi biasanya mengandung lemak yang bukan kolesterol, misalnya minyak goreng,” ia menjelaskan. Menurut dr. Grace, meskipun non kolesterol, bila terlalu banyak tetap meningkatkan trigliserida dan bisa mengarah ke diabetes.

Trigliserida merupakan hasil konversi kalori tidak terpakai dan disimpan untuk menyediakan cadangan energi bagi tubuh. Hal tersebut menyebabkan seseorang yang sering mengonsumsi kalori melebihi jumlah yang yang dibutuhkan oleh tubuhnya, akan beresiko memiliki kadar trigliserida tinggi.

 

Baca juga:  Kasus Oon Project Pop Mengajarkan Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Berakibat Fatal 

“Jadi jika angka trigliserid tinggi, orang tersebut juga harus membatasi makanan yang mengandung gula atau tepung, olahan tepung, dan yang manis-manis,” kata dr. Grace. Karena risiko terkena diabetes juga meningkat, karbohidrat yang dia masukan harus yang Indeks Glikemiknya rendah. Sehingga gula di dalam darah tidak gampang naik-turun.

Kadar trigliserida yang dinyatakan sehat adalah di bawah 150 mg/dL, sementara 150-199 mg/dL harap berhati-hati, dan 200-499 mg/dL termasuk tidak sehat. Di atas 499 mg/dL sangat tidak sehat.

Kadar trigliserida tinggi jangan diremehkan. Pada banyak kasus, dokter akan meresepkan obat-obatan untuk menurunkannya. Namun, obat-obatan pun tidak cuku karena harus disertai perubahan pola makan dan gaya hidup.

 

Pendampingan Medis

Pakar kami menyarankan, agar risiko diabetes menurun, berat badan pun harus turun. Salah satu klien lightHOUSE Indonesia, Adi Nugroho, seorang Auditor yang berusia 28 tahun pernah mencapai berat badan 121 kg. “Tubuh saya obesitas sejak kecil. Ini membuat saya mulai sedikit merasa takut terkena penyakit diabetes. Penyakit gula ini telah menorehkan sejarah kelam dalam keluarga kami,” kenang Adi yang kehilangan anggota keluarganya akibat penyakit diabetes.

Ia merasa sangat terbantu dengan program penurunan berat badan yang komprehensif dengan pendampingan medis di klinik lightHOUSE Indonesia. Satu hal yang sangat dia ingat adalah kata-kata dari psikolog yang mengatakan, “Jika ingin berdiet, yang harus dilakukan pertama kali adalah menemukan akar masalahnya.” Tanpa mengetahui akar permasalahannya, jangan heran kalau diet Anda lebih sering gagal.

Menurut dr. Grace, dalam kasus pria masalah berat badan biasanya akibat emotional eating. “Saat stres larinya ke makanan. Saat target makin tinggi dan tuntutan karir bertambah, pria menenangkan diri dengan makanan,” ujarnya.

Adi merasa tips dan pendampingan dari para ahli semacam ini membuatnya merasa diperhatikan dengan baik. “Saat motivasi saya menurun, mereka menyemangati saya, mengingatkan tujuan awal mengikuti program ini,” ujar finalis lightWEIGHT Challenge 2014 yang yang berhasil turun 14 kg atau 11,5% dari total berat badannya ini.

Keberhasilan Adi ini pun membuatnya jadi lebih rutin berolahraga. “Saya yang dulu selalu terengah-engah setiap berolahraga, kini sudah bisa mengambil nafas yang lebih panjang. Rasanya lebih segar, menggantikan perasaan gampang mengantuk yang dulu sering menyerang. Badan pun terasa lebih sehat dan fit,” ujar pria asal Semarang ini.

Jika sahabat lightHOUSE tertarik mengikuti jejak Adi, daftar program lightWEIGHT yuk! Di sini Anda akan mengikuti program selama 12 minggu yang dirancang khusus oleh dr. Grace. Di sini, akan ada dokter, psikolog, ahli gizi, serta personal trainer yang akan siap membantu Anda mencapai penurunan berat badan yang optimal.

02/03/2017
Selengkapnya
Weight Control Tips

Beda Diet dan Gangguan Makan Menurut Pakar lightHOUSE

“Saya lagi diet,” demikian biasanya alasan seseorang saat menolak tawaran makanan. Ada juga yang sangat getol olahraga karena mau turun berat. Ternyata bisa jadi alasan sebenarnya mereka mengalami gangguan makan.

 

Memang tidak mudah untuk membedakan mana orang yang sedang diet dan mana yang mengalami gangguan makan. “Orang yang mengalami gangguan makan kebanyakan akan menutupi atau menyangkal kondisi mereka atau bahkan tidak menyadarinya,” demikian kata pakar kesehatan jiwa dr. Dyani Pitra Velyani, SpKJ. dari lighthOUSE Indonesia Weight Control Center.

Gangguan makan biasanya menyerang mereka yang terobsesi untuk memiliki berat badan ideal. Terpengaruh tayangan iklan, memiliki tubuh ramping bagai super model adalah impian mayoritas orang saat ini. Padahal, tubuh langsing bukan jaminan bahwa fisik kita sehat dan kuat. Selain itu tak sedikit pula di antara kita yang menjalani pola hidup tidak sehat dan minim bergerak sehingga sulit mencapai berat badan ideal.

Baca juga: Diet Harus Menyenangkan Agar Berat Badan Tidak Yoyo

Orang-orang dengan obsesi demikian sering melakukan penurunan berat badan dengan cara yang salah. Cara-cara salah itu termasuk diet populer yang banyak menjanjikan solusi instan. Mereka tidak menyadari tengah mengalami gangguan makan karena informasi seputar penyakit ini masih jarang.

Bila didefinisikan, gangguan makan adalah gangguan psikologis yang ditandai perilaku atau kebiasaan makan yang abnormal atau terganggu. Kasus gangguan makan di dunia bisa dibilang cukup banyak. National Eating Disorder Association menyatakan bahwa 50% remaja perempuan melakukan perilaku kontrol berat badan yang tidak sehat. Menurut psikiater yang biasa disapa dr. Vely ini, 25% diantaranya akan berkembang menjadi gangguan makan. “Dengan norma sosial yang sekarang menganggap bentuk tubuh ideal itu yang langsing, angka ini akan terus bertambah,” ia menerangkan.

Gangguan pola makan terdiri dari berbagai jenis, mulai dari bulimia, anoreksia, dan binge eating (makan banyak tetapi selalu merasa bersalah) sebagai jenis gangguan makan spesifik. Ada pula gangguan makan seperti compulsive overating (makan berlebihan), emotional eating (makanan jadi pelarian saat stres), hingga night eating syndrome (bangun dari tidur di malam hari untuk makan).

Baca juga: Cara-cara Mengatasi Emotional Eating dengan Baik

 

Seperti Gunung Es

Menurut pendiri klinik lightHOUSE Indonesia dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt., penderita gangguan makan atau eating disorder itu jumlahnya ibarat gunung es, hanya terditeksi sedikit, tapi sebenarnya banyak. “Salah satu indikasi gangguan makan adalah berat badan yoyo. Kalau akar permasalahannya tidak disembuhkan, berat badan penderita gangguan makan akan terus naik-turun,” ujar dr. Grace.

Untuk mengetahui kondisi penderita gangguan makan, lightHOUSE Indonesia mengadakan penelitian kepada 100 pasien peduli berat badan di klinik Jakarta pada tahun 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Psikolog Tara Adisti de Thouars, BA, M.Psi. ini menemukan prevalensi binge eating disorder sedang sebanyak 64%, parah 6%, dan 30% mengalami sedikit gangguan atau tidak sama sekali. “Sementara untuk penderita bulimia atau anorexia sebanyak 32%,” ujar Psikolog Tara.

Menurut Tara, kasus gangguan makan di Indonesia bisa dibilang masih belum terekspos. “Sebagian besar masyarakat indonesia tidak menganggap makan sebagai masalah yang penting untuk diterapi. Berbeda dengan kasus obesitas, karena bagian dari estetika. Padahal dampak gangguan makan sangat besar hingga bisa berujung pada kematian, ia menambahkan.

Baca juga: Family Based Treatment for Eating Disorder: Solusi Gangguan Makan dari lightHOUSE

 

Kenali dan Konsultasikan

Dampak dari gangguan makan ini tidak bisa dibilang ringan. “Dampak fisik seperi kerentanan akan infeksi, gangguan fungsi organ dalam tubuh, gangguan hormonal, bahkan akibat fatal seperti kematian pun dapat terjadi pada kasus yang berat,” kata dr. Vely. Selain fisik, ia menambahkan, dampak secara mental pun juga akan dialami yang akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Pertama, kenali apa itu gangguan makan dan ciri-cirinya. “Ini PR bagi kita. Bukan hanya melihat ciri-ciri pada diri sendiri, tapi juga pada orang-orang terdekat kita,” ia menekankan. Bila ciri-cirinya sesuai, dapatkan pertolongan medis bagi yang mengalami gangguan makan. Dalam Pedoman Penyakit Gangguan Jiwa atau Diagnostic and Statistic Mental Disorder edisi terbaru, gangguan pola makan termasuk dalam gangguan mental lho.

Menurut dr. Grace, gangguan makan tidak bisa diatasi hanya dengan konseling gizi saja. Diperlukan juga terapi kogntifi, bahkan obat-obatan, tergantung kondisi mental pasien. Hal yang sama dikatakan dr. Vely, “Pilih program terapi yang komprehensif, tidak hanya dari sisi psikologis, tapi juga perbaikan pola makan. Jangan lupa untuk terus mendampingi orang terdekat yang mengalami gangguan makan.” Program komprehensif semacam ini bisa lightBUDDY dapatkan di klinik lightHOUSE.

 

02/01/2017
Selengkapnya
Kabar Tebaru, Weight Control Tips

lightHOUSE Membuka Dua Klinik Baru di Awal 2017

Klinik penurunan berat badan lightHOUSE telah membuka dua cabang sekaligus pada awal tahun 2017. Klinik ketujuh dan kedelapan itu akan segera dibuka di wilayah Cibubur dan PIK.

 

Di awal 2017, lightHOUSE Indonesia akan meluaskan jangkauan ke dua wilayah yang sedang berkembang: Cibubur dan Pantai Indah Kapuk (PIK). Perkembangan kawasan Cibubur dan PIK membuatnya menjadi lokasi ideal sebagai pasar potensial di Jakarta.

Berdiri pada 2004, Klinik lightHOUSE berawal dari sebuah praktek dokter di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Seiring bertambahnya klien, dr. Grace Judio,MSc. membuka klinik pertama di kawasan Sudirman. Lanjut dengan cabang kedua di Kelapa Gading. Diikuti dengan cabang ketiga di Kebayoran,  keempat di Cilandak dan kelima di Thamrin.

Adapun klinik ketujuh, lightHOUSE Cibubur berlokasi di Ruko Citywalk Blok CW 11/05, Jl. Alternatif Cibubur Cilengsi KM 4. Sementara itu, klinik kedelapan, lightHOUSE PIK berlokasi di Kompleks Metro Esplanade Lt.4, Jl. Pantai Indah Utara 2 Blok A No. 49-52.

Memasuki tahun ke-14, lightHOUSE Indonesia terus konsisten menjadi klinik penurunan berat badan satu-satunya yang paling komprehensif. Klinik yang sudah menangani lebih dari 26.000 klien dengan masalah kelebihan lemak tubuh ini bukan hanya berkembang secara kuantitas tapi juga kualitas.

Tim lightHOUSE melibatkan profesional di bidangnya, mulai dari ahli gizi, dokter, dokter gizi, dan dokter spesialis, sampai ke psikolog. Para pakar ini akan memandu klien dalam menerapkan pola makan, modifikasi tingkah laku, dengan didukung terapi obat, serta terapi penunjang lain

Dengan mengantongi sertifikat ISO 9001:2008, efektivitas dan kualitas pelayanan di semua klinik sudah terstandarisasi. Sama dengan enam klinik sebelumnya, di dua klinik baru ini, lightHOUSE tetap akan mengusung program-program andalannya yang dilengkapi berbagai inovasi terkini di bidang penurunan berat badan.

Salah satu inovasi terkini yang diterapkan lightHOUSE Indonesia adalah membuat program penurunan berat badan yang disesuaikan dengan DNA klien. Menurut pendiri klinik Lighthouse, dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt., pengecekan DNA sangat penting untuk mengetahui pola diet dan tingkat keberhasilannya sesuai karakter tubuh. “Tes DNA berfungsi mengecek adakah mutasi gen dalam tubuh seseorang yang membuatnya cepat gemuk atau sulit langsing,” ucap dr. Grace menjelaskan.

Lewat uji DNA, lanjut dr. Grace, bisa diketahui apakah seseorang lebih cocok melakukan diet rendah karbohidrat, lemak, atau kalori. Selain itu, akan terlacak juga respons tubuh terhadap makanan, pola penyerapan dan penyimpanan lemak, serta tendensi kenaikan berat badan. Dengan demikian, program penurunan berat badan bisa sangat individual, disesuaikan identitas gen setiap klien. Sehingga program lebih efektif, hemat waktu dan biaya.

01/27/2017
Selengkapnya
Kabar Tebaru, Weight Control Tips

Febrina Elissa Berhasil Mengurangi 26% Berat Badannya dan Memenangkan LWC 2016

Febrina berhasi mengalahkan 7 Finalis LWC 2016 dan menjadi pemenang dengan penurunan berat badan sebanyak 24 kg atau 26% dari berat badan awalnya. Ia dinobatkan sebagai duta Fight Fat Slim Right untuk Klinik lightHOUSE Indonesia.   

“Memiliki ukuran tubuh besar dengan berat 90 kg lebih menimbulkan banyak dampak negatif bagi saya,” kata Febrina Elissa, 24 tahun. Sebagai seorang wirausaha, kelebihan berat badan yang dimilikinya menimbulkan masalah kesehatan yang menganggu.

Tingginya kolesterol membuatnya merasa pegal di tengkuk leher. “Saya menyadari bahwa apabila penyakit ini terus dibiarkan, akan menimbulkan dampak yang lebih besar di kemudian hari,” ujar Febrina seusai menerima penghargaan di acara Awarding lightWEIGHT Challenge (LWC) 2016 di Playground Lippomall Kemang Village, Jakarta Selatan.

Febrina merasa berat badannya sangat mengganggu dalam beraktivitas sehari-hari maupun saat traveling sehingga ia melakukan berbagai macam cara diet. Namun, usahanya itu tidak membuahkan hasil. “Memang berat badan turun awalnya, tapi gampang untuk naik lagi. Saya menyadari bahwa perlu adanya pengaturan pola makan yang tepat dan pendampingan para pakar untuk menunjang penurunan berat badan saya,” ujar perempuan yang pernah bekerja di NGO itu.

Pendampingan Medis

Untuk turun berat badan bisa dilakukan sendiri, tetapi sering kali target tidak tercapai karena berbagai hal. Apakah perlu pendampingan, apalagi sampai didampingi dokter, ahli gizi bahkan psikolog? Menurut pendiri Klinik lightHOUSE Indonesia dan konsultan penurunan berat badan dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt., sebagian besar program tanpa pendampingan biasanya gagal.

lightHOUSE Indonesia memiliki pengalaman selama lebih dari 12 tahun mendampingi mereka yang sering gagal dalam berdiet. Program yang efektif dengan disupervisi medis ini tiap tahun dibuktikan oleh para finalis LWC.

“Tahun ini, total penurunan berat 7 orang pesertanya adalah 152 kg. Mereka ini didampingi oleh dokter, ahli gizi dan psikolog yg tersebar di berbagai klinik. Program khusus yang sudah teruji secara klinis ini dijalankan oleh Slimright Expert yang juga terlatih dan terstandardisasi,” dr. Grace menjelaskan.

Ia menambahkan, program yang dijalani para Finais LWC ini unik, karena gampang dilakukan dan cepat menurunkan berat badan. “Pemenang LWC 2 tahun dan tahun yang lalu pun dapat mempertahankan berat badannya. Malah tetap bisa turun beratnya sampai berat yang diinginkan. Ini sesuai dgn uji klinis kami di mana program kami efektif menurunkan 3x lebih banyak daripada program konvensional,” ujar dr. Grace.

Duta lightHOUSE

Dewan Juri LWC 2016 memutuskan Febrina menjadi pemenang karena dia mendapatkan nilai tertinggi dilihat dari penurunan berat badan, persentase weight loss, tingkat kontrol diri, kedisiplinan, dan intensitas penggunaan treatment serta obat penunjang program penurunan berat badan.

Ketua Dewan Juri LWC 2016 dan juga Head of Costomers Experience lightHOUSE Indonesia, Vera Napitupulu, STP. Mengatakan LWC tahun ini adalah dengan finalis terbanyak yang turun BB nya lebih dari 20% dari berat awalnya. “Jadi bisa disimpulkan memiliki jiwa kompetisi dan motivasi ingin menang yang lebih tinggi dibandingkan LWC sebelumnya,” ujar Vera.

Ia menambahkan, kegiatan LWC ini dapat memberikan edukasi positif untuk masyarakat bahwa turun berat badan sangat memungkinkan untuk siapa saja. “Karena LHI selalu melakukan pengembangan-pengembangan, maka materi edukasi yang diberikan tahun ini tentu lebih fun dan lebih mudah dilakukan oleh peserta LWC 2016,” ia menambahkan.

Selain Febrina, ada dua pemenang lain, yaitu Junita Simamora (Store Manager, 25) dan Mellysa Gilbeth (Fresh Graduate, 23) yang masing-masing mencapai penurunan berat badan hingga 25% dari berat badan awal mereka. Febrina, Junita, dan Mellisa, ketiganya akan menjadi duta lightHOUSE selama 1 tahun ke depan dan bersama-sama mempromosikan kampanye bahaya obesitas dan pentingnya memilih program penurunan berat badan yang komprehensif di bawah pendampingan para pakar.

Ketiga pemenang tersebut menjalani proses seleksi dan program penurunan berat badan sejak pertengahan tahun 2016. Dari sekitar 200 peserta yang mendaftar LWC 2016, panitia menyeleksi sekitar 70 orang dalam proses wawancara. Setelah itu terpilihlah 20 orang Semifinalis yang diundang mengikuti workshop awal untuk diseleksi menjadi 10 orang finalis. Namun, ternyata tidak semua Finalis bisa mencapai garis finish. Tujuh orang yang tersisa akan berlaga di acara Awarding lightWEIGHT Challenge 2016.

lightWEIGHT Challenge merupakan kompetisi penurunan berat badan pertama di Indonesia yang menggunakan program komprehensif dengan pendampingan dokter gizi, dokter olahraga, perawat, ahli gizi, dan psikolog selama 12 minggu. Tahun ini merupakan kali ketiga klinik lightHOUSE Indonesia mengadakan kompetisi penurunan berat badan.

Play the game: fight fat, slim right!

01/20/2017
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Kasus Oon Project Pop Mengajarkan Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Berakibat Fatal

Vokalis Project Pop Mochamad Fachroni atau Oon meninggal dunia pada Jumat pagi (13/1/2017) di Bandung. Oon meninggal karena menderita penyakit diabetes yang menyebabkan komplikasi dan merusak fungsi beberapa orang tubuhnya, seperti jantung, ginjal, dan hati.

 

Pria yang meninggalkan seorang istri dan dua anak di usia 44 tahun ini belakangan harus rutin menjalani cuci darah seminggu tiga kali. Pasalnya, fungsi ginjal yang ti‎dak lagi mampu berfungsi secara normal. Menurut pendiri Klinik lightHOUSE dan pakar Fisiologi dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, gula darah tinggi memang bisa berakibat fatal.

Ia menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh manusia jika kebanyakan konsumsi gula dan makanan manis. “Gula memang dibutuhkan tubuh, jantung, paru, otak, dan organ-organ lain. Dan gula harus masuk ke dalam sel. Nah, yang bakal membuka pintu sel itu adalah insulin,” jelas dr. Grace. Ia menambahkan, bila gula di dalam darah terlalu banyak, maka bisa jadi pankreas yang memproduksi insulin itu tidak bisa mengimbangi.

Dokter yang juga konsultan penurunan berat badan ini mengibaratkan pankreas sebagai pabrik insulin. “Bila si pangkreas ini tidak bisa mengimbangi produksi insulin sesuai dengan gula yang ada di peredaran darah, maka akhirnya gula itu tidak bisa masuk ke dalam sel dan hanya mengambang di pembuluh darah,” dr. Grace menjelaskan.

Baca juga: Merdeka dari Buncit yang Picu Penuaan Dini Bersama lightHOUSE

 

Gula dalam Pembuluh Darah

Bentuk gula dalam pembuluh darah itu digambarkan dr. Grace, seperti gula batu yang permukaannya tajam-tajam sehingga bisa menggores-gores pembuluh darah. Goresan-goresan itu membuat pembuluh darah kaku sehingga tekanan darah tinggi dan terjadilah hipertensi.

“Karena tubuh itu sebagian besar berisi pembuluh darah, maka orang yang kadar gula darahnya tinggi cenderung bisa terkena banyak gangguan kesehatan seperti Oon,” kata dr. Grace. Menurut dr. Grace, Oon terkena komplikasi dari atas sampai bawah akibat konsumsi gula berlebihan. Menurut dr. Grace, pada orang dengan gangguan gula darah tinggi pada waktu yang lama maka yang pertama kali terkena bisa saja retina. “Selain hipertensi, retina bisa terkena gangguan sehingga tidak bisa melihat dengan baik. Karena retina sebagian besar terdiri dari pembuluh darah,” ujar dr. Grace.

Kemudian, menurut dr. Grace yang bisa terkena juga pembuluh darah koroner atau pembuluh darah otak. Sehingga bisa terjadi intervensi dengan kerja jantung dan otak yang menyebabkan stroke atau serangan jantung. Atau seperti pada Oon yang kena ke ginjal. “Karena ginjal isinya kumparan pembuluh darah. Bila pembuluh darah itu selalu tergores-gores dengan pembuluh darah tadi sehingga akhirnya ginjal tidak bisa bekerja dengan baik,” kata dr. Grace.

“Selain itu, bila kebanyakan makan gula dan terjadi obesitas, dan perut buncit, bisa membuat tubuh buta terhadap insulin atau resisten terhadap insulin, sehingga tidak bisa memasukkan gula ke dalam darah. Jadi meskipun belum diabetes, bila perut sudah buncit, kadar gula sudah mulai agak tinggi, sebaiknya hati-hati,” dr. Grace mengingatkan.

Itulah mengapa dr. Grace aktif mengkampanyekan “Merdeka dari Buncit” dan memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat melalui program-program yang dirancangnya bersama klinik lightHOUSE. Cara mengatasi perut buncit adalah dengan menurunkan berat badan. lightHOUSE Indonesia membantu klien dengan masalah kelebihan lemak dan nafsu makan tak terkontrol untuk mencapai berat ideal serta meningkatkan kontrol diri melalui pendampingan medis dari dokter, ahli gizi dan psikolog dalam program yang komprehensif.

01/13/2017
Selengkapnya
Acara, Inside LIGHThouse

Berkat Pendampingan lightHOUSE, Finalis LWC 2016 Berhasil Turun Hingga Lebih Dari 20 Kg

Dari 10 orang Finalis, tersisa 7 orang yang berhasil melanjutkan program turun berat badan hingga akhir tahun 2016. Siapa yang akan menjadi pemenang dan berhasil turun lebih dari 20 Kg? Nantikan Awarding lightWEIGHT Challenge 2016 pada 15 Januari 2017 di Playground, Lippo Mall Kemang

 

Ada yang ingin turun berat badan karena akan menikah; ada yang berharap hobi traveling-nya jadi lebih praktis dan seru dengan tubuh yang lebih ringan; ada pula yang bertujuan menjalani hidup lebih panjang dengan berat badan yang sehat. Itulah beberapa motivasi dari para Finalis lightWEIGHT Challnge (LWC) 2016 yang mereka utarakan dalam proses seleksi.

Dari sekitar 200 peserta yang mendaftar LWC 2016, panitia menyeleksi sekitar 70 orang dalam proses wawancara. Setelah itu terpilihlah 20 orang Semifinalis yang diundang mengikuti workshop awal untuk diseleksi menjadi 10 orang finalis.

Namun, ternyata tidak semua Finalis bisa mencapai garis finish. Tujuh orang yang tersisa akan berlaga di acara Awarding lightWEIGHT Challenge 2016. Dalam acara tersebut para finalis akan berbagi pengalaman mereka selama menjalani program penurunan berat badan paling komprehensif di bawah pengawasan medis bersama klinik lightHOUSE. Dan tentunya, mereka akan tampil dalam tubuh lebih sehat dengan penurunan berat badan yang dicapai.

Tiga orang yang memperoleh persentase penurunan berat badan paling signifikan akan menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah uang tunai jutaan rupiah, layanan gratis selama satu tahun di klinik lightHOUSE Indonesia, dan berbagai hadiah lain.

Selain itu, tiga orang pemenang LWC 2016 juga akan menjadi duta lightHOUSE Indonesia dalam mempromosikan kampanye bahaya obesitas dan pentingnya memilih program penurunan berat badan yang komprehensif di bawah pendampingan para pakar.

lightWEIGHT Challenge merupakan kompetisi penurunan berat badan pertama di Indonesia yang menggunakan program komprehensif dengan pendampingan dokter gizi, dokter olahraga, perawat, ahli gizi, dan psikolog selama 12 minggu. Tahun ini merupakan kali ketiga klinik lightHOUSE Indonesia mengadakan kompetisi penurunan berat badan.

Berikut adalah nama-nama 10 orang Finalis lightWEIGHT Challenge 2015:

  1. Widhyasmaramurti, 37th, Dosen
  2. Rika Juni Jayanti, 28th, Ibu Rumah Tangga
  3. Mellysa Gilbeth, 23th, Fresh Grad
  4. Medina Sumendap, 37th, PR Consultant
  5. Junita Simamora, 25th, Store Manager
  6. Affansyah Wirandra, 24th, Karyawan Swasta
  7. Febrina Elissa, 24th, Karyawan NGO

Siapa yang akan menjadi pemenang LWC 2016? Semoga yang terpilih bisa mengikuti jejak Ricky Darmawan dan Mega Edyawati, dua pemenang sebelumnya yang berhasil mengubah hidup mereka setelah mengikuti kompetisi penurunan berat badan ini.

Play the game: fight fat, slim right!

01/10/2017
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Berat Badan Stabil Setelah Diet, Apa Rahasianya?

Mempertahankan berat badan setelah diet kerap dianggap lebih sulit daripada menurunkannya. Melenceng sedikit saja dari aturan, berat badan lambat laun kembali naik.

 

Larasaty Aprilia (27 tahun) mengaku pernah mengalami berat badan yoyo semacam itu, berat badannya fluktuatif. Namun, setelah mengikuti kompetisi penurunan berat badan Light Weight Challenge (LWC), pegawai perusahaan distributor ini berhasil menurunkan berat badan sebanyak 18 kilogram dalam tiga bulan.

Menurut Larasaty, kontrol diri adalah kunci penting dalam mempertahankan berat badan. Pendapat itu dikuatkan oleh konsultan penurunan berat badan dan pendiri klinik Lighthouse, dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt. “Ketidakmampuan seseorang mengontrol diri menjadi faktor utama penyebab berat badan naik dan tidak stabil,” kata dr. Grace.

Faktor lain penyebab seseorang sulit menjaga berat badan, lanjut Grace, adalah lingkungan. Sering mengikuti ajakan teman untuk makan bersama, misalnya, bisa menggagalkan program diet yang sudah susah payah dilakoni. “Kita harus tegas dengan komitmen yang sudah dibuat. Jangan sampai mudah menyerah,” ucap dr. Grace.

Meski demikian, mengikuti ajakan makan-makan bersama kawan sah-sah saja dilakukan, asal tetap jeli memilah jenis makanan yang tepat. Ahli gizi klinik lightHOUSE akan siap sedia memberi panduan jenis makanan yang baik untuk menjaga berat badan, seperti:

  1. Batasi olahan gula, minyak, dan tepung.
  2. Pilih lauk rendah lemak seperti daging tanpa lemak, dada ayam tanpa kulit, ikan, dan putih telur.
  3. Pilih pengolahan makanan dengan dibakar, ditumis, dikukus, atau direbus.
  4. Perhatikan selalu jumlah makanan yang dikonsumsi.
  5. Perlu mengetahui kebutuhan kalori dalam sehari dan jumlah kalori yang sudah dikonsumsi.

 

Baca juga: Relaksasi Untuk Kuatkan Kontrol Diri Menghadapi Godaan Makanan 

 

Kontrol diri
Seperti kata Larasaty dan penguatan dr. Grace, kontrol diri untuk menjaga berat badan memang jadi kunci utama. Namun, hal ini memang tak mudah dilakukan oleh sebagian orang. Psikolog klinik penurunan berat badan Lightouse, Tara Adisti de Thouars mengungkapkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kontrol diri. Hanya makan dalam keadaan lapar, salah satunya.

Dia pun mengingatkan, jangan mengonsumsi makanan ketika tidak lapar. Makan sebaiknya bertujuan memuaskan perut, bukan lidah. “Bila tetap makan padahal sedang kenyang, tandanya Anda lebih menuruti nafsu ketimbang pikiran rasional,” kata Tara. Selain itu, kualitas makan perlu lebih diutamakan daripada kuantitas.

Tara menyarankan makan dilakukan perlahan dan porsi yang dinikmati pun wajar. “Caranya, kunyah (makanan) secara perlahan dan cermati rasa yang ada di mulut. Jika tujuan kita adalah menikmati makanan, kecenderungan untuk menambah porsi makan akan lebih rendah,” ucap Tara. Ia menambahkan, kebiasaan menggabungkan makan dengan aktivitas lain–seperti membaca atau menonton televisi–sebaiknya tidak dilakukan. Seseorang tak akan fokus makan dan menikmati makanannya ketika dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain.

Larasaty juga memberikan poin penting lain yang bisa diingat untuk sukses mempertahankan berat badan. “Ingat kembali perjuangan ketika mulai menurunkan berat badan!” sebut dia. Selamat menjaga berat badan ideal! Dengan pendampingan para pakar, kontrol berat badan akan lebih mudah lho…

01/02/2017
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

LEMAK SUBKUTAN SULIT HILANG? LAKUKAN INI!

10/26/2023

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022