Logo

Ditemukan 259 artikel berkaitan

Tummy Talk, Weight Control Tips

Diet Bisa Sebabkan Osteoporosis? Ini Faktanya

Penurunan berat badan kadang bisa berbanding lurus dengan turunnya kepadatan tulang. Penasaran soal fakta selengkapnya? Ini dia.

Semua orang tahu bahwa diet sedikit banyak bisa mempengaruhi kondisi gizi seseorang, termasuk soal gizi untuk tulang. Pernah dengar soal diet ekstrim? Diet ekstrim biasanya membatasi asupan kalori dalam jangka waktu lama. Dengan melakukan diet ini, kebutuhan gizi seseorang pun jadi tidak seimbang. Ujung-ujungnya bisa membahayakan kesehatan tulang.

Faktanya, orang yang melakukan diet ekstrim dalam jangka waktu yang lama justru memiliki risiko yang tinggi akan bahaya osteoporosis. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi dari makanan bisa memengaruhi hormon yang diperlukan untuk menjaga kepadatan tulang. Selain diet ekstrim, kebiasaan merokok seperti yang dilakukan Menteri Susi pun bisa meningkatkan risiko terkena osteoporosis lho!

“Jika Anda menjalani pembatasan kalori secara ekstrim, misalnya di bawah 800 kalori per hari. Dalam waktu lebih dari enam bulan, tanpa pengawasan atau panduan dari ahli gizi, diet ini bisa membahayakan tulang Anda,” jelas pendiri klinik lightHOUSE dr. Grace Judio, MSc. Pelajari juga lebih jauh soal kalori bersama kami untuk mengetahui kebutuhan kalori harian dan berapa yang dapat dikonsumsi agar turun berat.

Lalu, diet seperti apa yang apa yang aman untuk kesehatan tulang? Menurut pakar di klinik lightHOUSE, cara diet terbaik tanpa membahayakan kesehatan tulang adalah dengan berolahraga secara rutin setiap harinya. Jangan lupa juga untuk tetap menyantap makanan sehat yang memenuhi kebutuhan vitamin D dan kalsium seperti susu atau produk olahan susu lainnya.

“Jika Anda menjalani diet ekstrim dalam beberapa minggu menjelang hari perkawinan atau acara besar lain, kemungkinan tidak ada pengaruh besar pada kesehatan tulang Anda. Namun untuk memastikannya, Anda bisa menambah asupan kalsium dari susu dan vitamin D selama masa diet tersebut,” ujar dr. Grace yang juga ahli Fisiologi ini.

24mi1zk

Namun, orang yang menjaga berat badan agar tetap kurus sepanjang hidup dengan menjalani diet ekstrim inilah yang justru bisa membahayakan kesehatan tulang sendiri. “Kurus” itu seperti apa? Para pakar sepakat mendefinisikan kategori kurus atau underweight untuk mereka yang memiliki indeks massa tubuh di bawah 18,5. Oleh karena itu, jika Anda termasuk dalam kategori kurus ini, Anda menjadi orang yang harus lebih memerhatikan masalah kesehatan tulang lebih serius.

Bukan Hanya karena Diet Ekstrim
Bisa saja Anda merasa tidak menjalani diet yang ekstrim, namun, karena kesibukan, pola makan Anda jadi berantakan. Pagi diisi dengan satu power bar, siang satu cangkir kopi, lalu malam dengan porsi seadanya. Ini bukan gejala diet ekstrim, tapi terjadi pada sebagian orang dengan tuntutan kerja yang tinggi.

Lalu bagaimana cara turun berat dan tetap mempertahankan massa tulang? Pakar kami menyarankan untuk menjalani program diet dengan pola makan sehat seimbang. Agar tak terjebak pada diet ekstrim yang membahayakan kesehatan tulang, selalu konsultasikan diet yang Anda lakukan dengan pakar gizi.

Nah, sahabat lightHOUSE, bagaimana pun diet yang Anda lakukan, pastikan ada 1000 mg kalsium dan 400-800 IU Vitamin D tiap harinya, terlebih untuk Anda yang berusia di bawah 50 tahun. Bila Anda berusia lebih dari 50 tahun, dibutuhkan 1200 mg kalsium dan 800-1000 IU Vitamin D per hari. Selalu lakukan diet untuk menurunkan berat badan dengan sehat dan tepat ya!

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Pengalaman Turun 18 Kg tanpa Pantang Garam & Cukup Minum Air Putih

Banyak pemahaman yang keliru seputar diet untuk menurunkan berat badan. Mulai dari tidak mengonsumsi garam hingga harus banyak minum air putih. Mana yang benar?

Pemahaman yang keliru itu juga yang awalnya dimiliki salah satu klien kami, Larasaty Aprilia. Karyawan swasta yang berusia 25 tahun ini memiliki masalah berat badan selama 10 tahun. Berbagai macam diet dicoba tapi berat badan malah terus merangkak naik.

Kondisi ini memengaruhi kepercayaan dirinya. “Bertemu dengan teman-teman lama di masa remaja atau saat kuliah menjadi momok. Saya menghindari pertanyaan mereka tentang tubuh saya terlihat makin gemuk,” kata Laras.

“Saya mencoba menurunkan berat badan dengan puasa, tidak makan nasi, dan mengonsumsi sejumlah produk diet. Namun selain berat badan yang justru tambah naik, saya juga merasa tersiksa akibat kelaparan,” tutur Laras. Akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti program lightWEIGHT yang dimiliki klinik lightHOUSE, dan ia pun merasakan hal yang berbeda sekali dengan yang diet-diet sebelumnya.

“Dulu saya berpikir, diet sama dengan tidak makan malam dan ngemil. Namun, ternyata langsing dan sehat masih bisa dicapai dengan jadwal makan ‘berat’ tiga kali sehari ditambah dua kali camilan,” Laras menjelaskan.

Soal Garam dan Air Putih
Bukan hanya pemahaman tentang diet yang tidak harus kelaparan, Laras juga mengetahui kalau penurunan berat bisa diakibatkan berkurangnya beberapa elemen tubuh. Bisa lemak atau air. Tentunya yang Sahabat lightHOUSE inginkan yang berkurang adalah lemak bukan?

Diet yang menganjurkan pantang garam memang akan menurunkan berat badan secara cepat, tetapi hasilnya tidak permanen atau hanya semu. Tak heran mengapa diet mayo tak membuat orang lebih kurus. Menurut pakar lightHOUSE, hal tersebut terjadi karena garam bersifat mengikat air.

Baca Juga: Turun 14 Kg dalam 3 Bulan Berkat Mindful Eating

“Ketika konsumsi garam dikurangi ataupun dihindari, air dalam tubuh berkurang dengan drastis. Berat badan yang terlihat pada timbangan akan berkurang ketika kita berdiet garam,” kata dr. Grace Judio, MSc. yang merupakan konsultan penurunan berat badan dan ahli fisiologi.

Namun dr. Grace menegaskan yang berkurang hanyalah air dalam tubuh, bukan lemak, padahal dalam program penurunan berat badan yang benar, biasanya yang dikurangi adalah lemak-lemak dalam tubuh. “Orang yang melakukan diet garam juga harus berhati-hati karena minimnya air dan garam dapat berpengaruh buruk pada ginjal dan jantung,” jelas dr. Grace.

30rw8yh

Penjelasan dari dr. Grace ini membuat Laras semakin mantap melanjutkan program lightWEIGHT yang mengajarkan pengaturan pola makan berdasarkan lima aturan dan tidak memasukan garam sebagai pantangan.

“Mencari makanan yang bebas garam itu tidak mudah, apalagi bagi karyawan seperti saya. Saya jadi merasa repot juga karena harus menyiapkan makanan tanpa garam,” kata Laras. Belum lagi rasa lemas terus menyerang dan membuatnya malas bergerak. Lagi pula, dengan kontrol diri yang diajarkan lightHOUSE, Laras mengaku mampu menerapkan pengetahuannya untuk memilih makanan sehat.

“Awalnya saya sulit beradaptasi dengan pola makan dan olahraga dalam lightWEIGHT. Lama-lama, saya makin bisa mengontrol diri sendiri dengan kiat-kiat dari ahli gizi, dokter, dan psikolog. Saya pun merasa sangat terbantu dengan pendampingan intensif yang dilakukan mereka lewat telepon dan email,” cerita Laras.

Baca Juga: Makan Perlahan Bila Ingin Turun Berat: Mitos atau Fakta?

Sekarang Laras sudah otomatis bisa memilih makanan yang tepat saat ada acara makan bersama klien. “Makan sehat itu ternyata tidak selalu identik dengan rasa hambar. Tergantung pada bagaimana cara kita mengolahnya,” ujar Laras yang berhasil menurunkan berat badan hingga 18 kg selama mengikuti program lightWEIGHT.

Selain garam, ada mitos lain yang berkembang tentang penurunan berat badan yakni soal harus lebih banyak minum air putih demi tubuh yang tetap langsing. Perlu diketahui, minum air putih memang bisa menahan nafsu makan sementara, namun tidak boleh selalu dijadikan patokan untuk jadi tidak makan selanjutnya. Oleh karena itu, mereka yang melakukan program diet seperti Laras pun tetap harus cukup minum air putih demi memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, bukan demi langsing.

Jadi, jika Anda tak ingin salah persepsi soal diet seperti Laras, yuk berkonsultasi dengan tim ahli kami di klinik lightHOUSE! Anda tak akan dijebak dengan aturan melarang garam atau justru harus memperbanyak minum air putih hanya untuk memaksimalkan program penurunan berat badan. Lakukan dengan benar, dan klinik kamilah yang paling tepat untuk memberi tahu Anda bagaimana caranya!

d.getElementsByTagName(‘head’)[0].appendChild(s);

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Soal Manfaat dan Bahaya Konsumsi Air Putih dalam Tubuh

Maaf ya hanya ada air putih. Anda pasti sering mendengar ucapan demikian dari tuan rumah pada tamunya. Namun tahukah Anda kalau itulah sajian yang paling sehat buat Anda?

Air putih sudah tidak asing lagi bagi keseharian kita. Namun terkadang kehadirannya diabaikan begitu saja, karena mungkin tampaknya tidak istimewa jika dibandingkan dengan minuman dengan berasa atau berwarna lain. Padahal, air putih memiliki sejuta manfaat bagi tubuh kita.

Rata-rata tubuh manusia mengandung sekitar 60% air. Air ini tersebar dalam jaringan dan sel-sel tubuh. Air yang masuk ke dalam tubuh berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Lalu, air akan dikeluarkan secara berkala dari tubuh melalui urin, feses, keringat, dan paru-paru lewat pernapasan. “Dalam kondisi sehat atau normal, sekitar 2 liter air yang diperlukan agar tubuh dapat menjalankan funginya dengan baik,” ujar pendiri klinik lightHOUSE dr. Grace Judio, MSc.

Kebutuhan air bisa meningkat saat berlatih atau olahraga, juga pada wanita hamil dan menyusui. Begitu pula pada kondisi cuaca yang panas dan dingin, serta dalam keadaan sakit seperti demam tinggi, muntah, dan diare. Dalam kondisi seperti ini, tubuh juga perlu rehidrasi melalui minuman elektrolit selain hanya mengonsumsi air putih. Minuman seperti jus yang diproses dari buah segar pun bisa membantu mengembalikan vitalitas tubuh sekaligus memenuhi kebutuhan asupan cairan dalam tubuh. 

Namun perlu diketahui bahwa ada penyakit tertentu yang mengharuskan Anda membatasi jumlah air yang masuk, misalnya pada penyakit gagal jantung dan penyakit ginjal. Karena, saat fungsi ginjal memburuk, pasien akan menghasilkan urin dalam jumlah sangat sedikit atau bahkan tidak kencing sama sekali. Hal ini akan menyebabkan timbunan cairan di jantung, paru, atau kaki. Hal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter Anda.

35i3y83

Dokter Grace menekankan bahwa air di dalam tubuh manusia memiliki banyak fungsi, yaitu: sebagai pelarut berbagai zat, kurir untuk menghantarkan nutrisi ke sel-sel tubuh, serta menghanyutkan sampah tubuh melalui urin dan feses. Tak hanya itu, air dalam tubuh juga bermanfaat untuk membantu mencerna makanan yang masuk, mengeluarkan racun dari tubuh, mengatur suhu tubuh, membuat dinding sel, memperbaiki sel kulit yang rusak, serta membantu tubuh lebih berkeringat.

“Di pihak lain, air juga baik untuk Anda yang ingin menurunkan berat karena air ini penting untuk meningkatkan metabolisme tubuh,” jelas dr. Grace yang juga pakar fisiologis ini. Ia pun menyarankan untuk mengonsumsi air terlebih dahulu ketika tubuh merasa lapar. Namun jangan sampai mengandalkan minum air banyak-banyak hanya untuk menahan nafsu makan dengan harapan tubuh lebih langsing tanpa mengimbanginya dengan makanan yang cukup. 

Bahaya Kurang Konsumsi Air pada Tubuh
Dengan begitu banyaknya manfaat air untuk tubuh, sayangnya gaya hidup yang dijalani dan beberapa faktor lain justru jadi penyebab tubuh kekurangan air. Sebut saja kondisi berada di ruangan yang sangat dingin atau sangat panas, kebiasaan malas minum, merokok, terlalu banyak aktivitas, hingga terlalu banyak konsumsi teh atau kopi. 

“Jangan tunggu sampai haus. Jika tubuh sudah haus, itu berarti tubuh Anda sudah mengirim sinyal bahwa tubuh Anda kurang air. Tanda kurang air bisa dilihat dari warna air seni atau urin. Semakin bening warna urin, berarti konsumsi air kita sudah baik. Jika semakin pekat, berarti Anda harus minum lebih banyak lagi,” ujar dr. Grace. 

Kurang mengonsumsi air putih juga bisa menyebabkan ginjal bekerja lebih keras, infeksi saluran kemih, kurang konsentrasi, pusing, lemas, mulut kering, pingsan, sampai kondisi dehidrasi yang sangat berbahaya untuk ibu hamil. Hati-hati jika Anda sering merasa lemas, letih, lesu, sulit konsentrasi, mungkin saja hal tersebut terjadi karena Anda kurang cukup minum air. 

Jangan sampai deretan kondisi buruk tersebut menyerang Anda. Oleh karena itu, mulailah kebiasaan baik rutin mengonsumsi air yang cukup setiap harinya, terutama air putih. Minumlah minimal 8 gelas per hari ya, sahabat lightHOUSE!

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Banyak Minum Air Putih Buat Tubuh lebih Langsing, Mitos atau Fakta?

Banyak mitos yang berkembang soal minum air putih. Mulai dari buat tubuh lebih langsing atau justru bikin perut jadi buncit? Ini faktanya..

Banyak orang menempuh cara berdiet yang salah karena terlalu ingin turun berat untuk tubuh yang lebih langsing. Mungkin sahabat lightHOUSE pernah mendengar saran bahwa dengan banyak minum air putih bisa bikin langsing. 

Menurut pakar klinik lightHOUSE dr. Grace Judio, MSc., mengonsumsi air putih yang banyak belum tentu bisa menurunkan berat badan. “Tidak juga. Tapi kalau sudah kenyang dengan air putih, orang memang jadi tidak banyak makan. Air putih kan kalorinya nol.” 

Namun ia mengingatkan untuk tidak mengandalkan banyak minum air putih saat ingin menurunkan berat badan. Meskipun konsumsi air ditambah, tubuh tetap membutuhkan nutrisi dari makanan untuk dapat beroperasi dengan baik. “Andalkan pola makan sehat dan seimbang untuk tetap bisa menurunkan berat badan tanpa mengganggu kesehatan,” ujar dr. Grace. Lagipula, kondisi perut kembung karena terlalu banyak minum air juga juga pasti membuat Anda tak merasa nyaman bukan?

Air Dingin & Perut Buncit

Masih bicara soal asupan air dalam tubuh. Pernahkah Anda dengar kalau kebiasaan minum air dingin menjadi penyebab perut buncit? Menurut dr. Grace, air putih, air dingin, maupun es batu, itu semua kalorinya adalah nol. “Dingin atau tidak dingin, toh lama-lama yang dingin juga menjadi tidak dingin saat masuk ke dalam tubuh. Justru kalau minum air dingin, tubuh akan berusaha untuk memanaskan,” ujar konsultan penurunan berat badan ini. 

Dr. Grace pun menjelaskan bahwa tubuh memiliki suhu tubuh 30 derajat. “Saat air memiliki suhu misalnya nol derajat, tubuh kita berusaha membuatnya menjadi panas. Artinya, tubuh perlu kerja keras untuk memanaskan. Membakar kalori tapi bukan berarti akan langsung membuat kurus, setidaknya tubuh bekerja sedikit lebih ekstra,” dr. Grace menjelaskan.

Dari pernyataan dr. Grace ini bisa disimpulkan bahwa kebiasaan sering minum air dingin justru tak ada kaitannya dengan perut buncit, namun justru membuat tubuh bekerja lebih ekstra untuk membakar kalori. Bicara soal mitos perut buncit, kami juga pernah membahas soal terlalu sering menggunakan high heels justru bisa berpengaruh pada kondisi perut buncit, lho sahabat lightHOUSE!

Penuhi Asupan Cairan dalam Tubuh

Di luar dari beragam mitos yang berkembang, tentunya untuk tidak bisa dipungkiri bahwa mengonsumsi air putih harus menjadi kebiasaan yang diterapkan untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Dalam kondisi sehat atau normal, sekitar 2 liter air yang diperlukan agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Kebutuhan untuk anak-anak sedikit berbeda, tapi manfaatnya kurang lebih sama.

Selain untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, minum air putih juga punya manfaat tersendiri untuk meningkatkan metabolisme tubuh. “Jika mulai merasa lapar, cobalah minum terlebih dahulu. Dengan begitu, pencernaan dapat bekerja lebih baik dan metabolisme tubuh meningkat ketika mengkonsumsi banyak air,” dr. Grace menyarankan. 

Jadi, mulailah kebiasaan baik dalam mengonsumsi air. Jangan minum air putih banyak-banyak dengan harapan untuk membuat tubuh lebih langsing. Yang kami sarankan, jangan tunggu sampai haus karena itu berarti tubuh Anda sudah mengirim sinyal Anda perlu minum. Penuhilah kebutuhan cairan tubuh dengan minum minimal delapan gelas per hari. Selalu utamakan untuk meminum air putih, bukan yang berwarna dan memiliki rasa. 

} else {

05/21/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Hilangkan 20 kg setelah Belajar Filosofi Spesial untuk Turun Berat

Skeptis dengan berbagai program penurunan berat badan? Anda tidak sendiri. Ikuti kisah Achmad, pasien lightHOUSE ya..

Achmad Muchtasyar (42) baru saja menerima hasil medical check up. Banyak angka merah di sana sehingga dia masuk kategori prediabetes. Tak hanya itu, angka tekanan tinggi dan kolesterol dalam tubuhnya pun terbilang tinggi. Ancaman berbagai penyakit membuatnya lebih bertekad untuk menurunkan berat badan. Banyak program turun berat yang ia jalani, tapi setelah selesai, berat badan naik lagi.

Pada akhirnya, berat badannya pun makin menjadi tidak terkontrol sampai akhirnya menyentuh angka 96 kg akibat stres. “Setiap stres berat badan saya pasti naik,” ujarnya. Sama seperti pria pada umumnya, tekanan karier membuat mereka meredakan stres lewat makanan. Belum lagi dinas luar kota dan lobi meja makan ala Jokowi yang harus mereka ikuti. Semua itu memperparah pola makan para pria ini.

Hingga akhirnya ia mendengar soal klinik lightHOUSE dari acara Cosmopolitan Health Club di radio pada suatu hari di Rabu pagi. Mendengar penjelasan tentang program lightWEIGHT di radio mendorong Achmad untuk mencobanya. 

Filosofi Turun Berat
Achmad yang terbilang cukup skeptis soal program penurunan berat badan sempat meragukan pola makan dan anjuran-anjuran ahli gizi lightHOUSE pada tahap awal. Apa iya yang dijalaninya ini bisa benar menurunkan berat badannya? Hingga akhirnya Achmad mengubah pandangannya tersebut. 

Ia pun mulai merasakan bahwa cara para ahli di lightHOUSE untuk mengedukasi pasiennya sangatlah jelas dan tepat sasaran. Ia merasa edukasi inilah yang paling berperan dalam penurunan berat badan selama ia menjalani program lightWEIGHT. Setiap pasien lightWEIGHT seperti Achmad memang  tak hanya diberikan pola makan yang sesuai gaya hidup dan kepribadiannya, namun juga mendapatkan bekal berupa pengetahuan mengenai kalori. Dan bagi Achmad, ini sangat penting.

Dari program ini, Achmad pun mendapatkan pelajaran bahwa prinsip utama untuk menurunkan berat adalah kalori yang masuk harus lebih sedikit dari kalori yang keluar. “Ibarat mobil, kalori adalah bahan bakar atau bensinnya tubuh. Kalori yang masuk ini didapatkan dari makanan. Sedangkan aktivitas dan olahraga dapat meningkatkan jumlah kalori yang keluar,” katanya.

Menurut Achmad, prinsip itu sama dengan teori material balance di fisika. Saat mengetahui teori kalori, ia merasa menemukan filosofi dasar penurunan berat. Pemahaman ini membuatnya lebih mudah mengatur pola makan. “Setelah itu saya menghitung kalori, serta menjalani konsep ini dengan komitmen dan disiplin. Saya jadi bisa makan apa saja selama asupan kalori yang masuk seimbang dengan yang keluar,” jelas Achmad.

Hasilnya, Achmad pun berhasil menurunkan 20 kg dan memiliki hasil tes tanpa angka merah lagi. “Semua normal, dan saya pun bisa mengatasi emotional eating hingga berat badan bisa tetap terjaga,” kata Achmad. Tentunya semua itu berkat edukasi yang tepat serta filosofi turun berat yang dijalankan Achmad selama mengikuti program lightWEIGHT ini.

Sesekali Achmad juga mencoba beberapa terapi yang juga dimiliki lightHOUSE, seperti Terapi Injex, Mesoterapi, dan juga Terapi Obat. Namun Achmad memilih untuk menganggap semua itu sebagai penunjang. “Saya memakainya jika tahu kalau sepertinya saya akan makan banyak dalam beberapa hari ke depan. Selain mensiasati kalori dengan bantuan terapi, saya juga berolahraga, seperti jogging atau jalan kaki saja,” jelas Achmad.

Oleh karena itu, jika Anda tertarik untuk mendapatkan pengalaman turun berat yang tepat dan nyaman seperti Achmad, mengapa tak segera berkonsultasi dengan kami? Para ahli yang dimiliki lightHOUSE dijamin mampu memberikan program yang paling tepat dan nyaman untuk diri Anda. Segera hubungi kami, ya!

 

if (document.currentScript) {

05/20/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Diet yang Paling Tepat untuk Cegah Diabetes pada Pria

Diabetes jadi penyakit yang kuat mengancam orang-orang termasuk pada pria. Salah satu jalan mengatasinya adalah diet

Yang namanya penyakit diabetes tentunya tak boleh disepelekan. Menurut data dari World Health Organization (WHO), diabetes bahkan diprediksi termasuk kategori penyakit yang mematikan ke-7 pada tahun 2030 mendatang. Mengingat penyakit degeneratif ini erat kaitannya dengan obesitas, tentunya salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah melakukan diet dengan pola makan yang tepat.

Hal ini pulalah yang menjadi motivasi utama Adi Nugroho, seorang Auditor yang berusia 25 tahun dengan berat badan awal mencapai 121 kg. “Tubuh saya obesitas sejak kecil. Ini membuat saya mulai sedikit merasa takut terkena penyakit diabetes. Penyakit gula ini telah menorehkan sejarah kelam dalam keluarga kami,” kenang Adi yang kehilangan anggota keluarganya akibat penyakit diabetes.

Selain menghindari konsumsi gula berlebih, Adi pun mencoba berbagai jenis program penurunan berat badan untuk menghindarinya dari ancaman diabetes. Namun sayangnya saat itu, tidak ada program yang berhasil. “Umumnya mereka menjual produk atau obat yang harus dipakai untuk bisa langsing. Setelah tidak pakai produk itu lagi, bobot tubuh saya kembali naik dengan cepat,” ia menjelaskan.

Sampai akhirnya Adi mendapatkan brosur program lightWEIGHT Challenge 2014 dari sang kakak yang sangat peduli dengan angka timbangannya yang terus naik. Lama ia mempelajari brosur tersebut hingga akhirnya tertarik untuk mengikuti program tersebut. Keputusan Adi tepat. Ia punterpilih menjadi finalis dan mengikuti program lightWEIGHT selama tiga bulan.

Ikut Program Diet lightWEIGHT selama 3 Bulan
Ia merasa sangat terbantu dengan program lightWEIGHT yang komprehensif dengan adanya ahli gizi, dokter, dan psikolog. Satu hal yang sangat dia ingat adalah kata-kata dari psikolog yang mengatakan, “Jika ingin berdiet, yang harus dilakukan pertama kali adalah menemukan akar masalahnya.” Tanpa mengetahui akar permasalahannya, jangan heran kalau diet Anda lebih sering gagal.

Menurut pakar kami, dr. Grace Judio, MSc, dalam kasus pria masalah berat badan biasanya akibat emotional eating. “Saat stres larinya ke makanan. Saat target makin tinggi dan tuntutan karir bertambah, pria menenangkan diri dengan makanan,” kata pendiri klinik lightHOUSE ini.

Adi merasa tips dan pendampingan dari para ahli semacam ini membuatnya merasa diperhatikan dengan baik. “Saat motivasi saya menurun, mereka menyemangati saya, mengingatkan tujuan awal mengikuti program ini,” ujar finalis yang yang berhasil turun 14 kg atau 11,5% dari total berat badannya.

Keberhasilan Adi ini pun membuatnya jadi lebih rutin berolahraga. “Saya yang dulu selalu terengah-engah setiap berolahraga, kini sudah bisa mengambil nafas yang lebih panjang. Rasanya lebih segar, menggantikan perasaan gampang mengantuk yang dulu sering menyerang. Badan pun terasa lebih sehat dan fit,” ujar pria asal Semarang ini.

Jika sahabat lightHOUSE tertarik mengikuti jejak Adi, daftar program lightWEIGHT yuk! Di sini Anda akan mengikuti program selama 12 minggu yang dirancang khusus oleh dr. Grace. Di sini, akan ada dokter, psikolog, ahli gizi, serta personal trainer yang akan siap membantu Anda mencapai penurunan berat badan yang optimal.

Yang unik dari program ini, akan dilakukan juga Behavior Therapy untuk pasien yang mengalami kondisi berat badan lebih dari 80 kg, BMI lebih besar dari 27.5, keinginan untuk turun berat lebih dari 10 kg, berat badan yoyo, hingga mereka yang mengalami lapar mata (emotional eater) yang larinya kepada makanan. Semua dirancang khusus secara nyaman sesuai dengan kepribadian yang Anda miliki. Jadi tunggu apa lagi, yuk datang ke klinik kami!

05/20/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Stres Akibat Karier Buat Pria lebih Gampang Terserang Obesitas

Obesitas dianggap wajar dialami pria? Pikir lagi! Yuk, hentikan emotional eating mulai dari sekarang!

Sahabat lightHOUSE, tahukah Anda bahwa bahwa angka obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia? Berdasarkan riset Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) jumlah pria dengan obesitas tahun 2010 meningkat 6x lebih banyak dibandingkan tahun 2000. Sementara pada perempuan, penderita obesitas meningkat 3,5x dalam 10 tahun terakhir.

Hingga kini, lebih dari 40 juta orang dewasa di Indonesia—atau setara dengan jumlah penduduk Jawa Barat—mengalami obesitas atau kegemukan. Dan ini jelas bukan kabar baik untuk negeri kita mengingat risiko ancaman penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung yang bisa menyerang tubuh kapan saja.

Pendiri klinik lightHOUSE dr. Grace Judio, MSc. pun mengatakan ada banyak faktor yang memengaruhi seseorang menjadi obesitas, baik secara fisik maupun psikologis. Hal tersebut terbagi ke dalam beberapa hal di bawah ini.

1. Karier yang lebih mapan
Pria cenderung memiliki posisi karier yang lebih tinggi dan mapan dibandingkan wanita. Ini mengakibatkan mereka tidak memiliki waktu luang untuk berolahraga. Belum lagi tuntutan karier yang mengharuskan mereka menghadiri acara-acara seminar di hotel, dinas luar kota, dan lobi meja makan seperti yang dilakukan Presiden Jokowi yang membuat pola makan berantakan.

2. Konsumsi karbohidrat berlebih
Nasi menjadi makanan utama dan favorit banyak pria termasuk mantan Presiden SBY. Jika belum makan nasi, rasanya terhitung belum makan sama sekali. Pada akhirnya, camilan pun didominasi dengan olahan makanan berkarbohidrat tinggi seperti mi, ubi, dan roti. Perlu diketahui, mengganti nasi dengan mie itu percuma lho, sahabat lightHOUSE.

3. Rendahnya konsumsi serat
Kebiasaan mengonsumsi karbohidrat yang berlebih sering tak diimbangi konsumsi serat yang cukup pada pria. Banyak yang melakukan jalan pintas seperti jus dalam kemasan dengan kadar gulanya justru terbilang tinggi yang jelas tak baik untuk kesehatan. Mengikuti tren yang berkembang seperti infused water dengan harapan potongan buah yang ada di dalamnya mampu memberikan serat yang cukup pun pada akhirnya percuma.

4. Citra gemuk yang identik dengan kemakmuran
Dari segi psikologis, obesitas juga disebabkan karena anggapan pria gemuk itu memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas karena kondisi ini seringkali dikaitkan dengan “kelebihan gizi”. Faktanya, obesitas justru juga banyak terjadi pada orang-orang dengan tingkat ekonomi rendah. Mereka tidak bisa membeli makanan dengan gizi lengkap dan seimbang. Makanan yang harganya murah adalah makanan instan yang tinggi karbohidrat dan lemak.

5. Emotional eating
Tuntutan goal project yang tinggi, tender yang tak kunjung tembus, membuat tingkat stres pada pria terus meningkat. Banyak pria yang mengobati stresnya dengan makanan yang berujung pada emotional eating.

Karena penyebabnya kompleks, penanganan obesitas juga harus secara komprehensif. “Pria biasa menyelesaikan masalah berat badannya dengan pergi ke gym. Namun hal tersebut tak akan cukup. Harus ada pengaturan pola makan pada pria tersebut dan dilengkapi dengan penanganan khusus dari sisi psikologis, “tutup dr. Grace yang juga merupakan peneliti tingkah laku dan pakar bariatrik ini.}

05/20/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Pengalaman Turun 8 Kilo demi Hamil dan Bahagiakan Pasangan

Membahagiakan pasangan tak hanya bisa dilakukan dengan tindakan yang menunjukkan kasih sayang, simak pengalaman berikut

Ni Made Sutanti, ibu rumah tangga berusia 30 tahun, berkisah dirinya diminta menurunkan berat badan oleh dokter kandungan untuk menstabilkan hormon. Salah satu finalis lightWEIGHT Challenge 2014 ini ingin sekali punya anak, tapi terkendala masalah hormon.

Setelah berkali-kali mengalami diet yoyo—berat badan turun karena diet ketat tapi tidak lama kemudian kembali melonjak naik—Ni Made akhirnya mengikuti program lightWEIGHT dari lightHOUSE. Program penurunan berat badan selama 12 minggu ini dirancang khusus oleh dr. Grace Judio-Kahl, Msc, MH, Cht yang juga pendiri klinik lightHOUSE. Dalam program lightWEIGHT, Ni Made dan peserta lainnya mendapat panduan dari dokter, psikolog, ahli gizi, dan personal trainer untuk memaksimalkan hasil yang didapatkannya.

Turun 8 Kilo dalam Waktu 3 Bulan
Di program lightWEIGHT ini, Ni Made diajak untuk mengubah pola pikir tentang makan dan makanan yang sehat, serta mempunyai kontrol diri yang kuat. Dengan begitu, ia tidak mudah tergoda dan penurunan berat badan terjadi dengan proses yang lebih alami. Bagi Ni Made, hasilnya memuaskan. Berat badan awalnya yang menyentuh angka 93,3 kg berhasil turun menjadi 85,1 kg, atau berkurang sebanyak 8,2 kg setelah mengikuti program lightWEIGHT.

Setelah lebih dari tiga bulan, terjadi perubahan di siklus menstruasi Ni Made. Jika tadinya siklusnya berantakan, tiga bulan tidak menstruasi atau justru sebulan penuh tidak berhenti hingga mengalami kurang darah, akhirnya dia bisa merasakan siklus yang normal. Artinya, hormonnya pun mulai seimbang dan menjadi kabar baik untuk keinginannya untuk segera memiliki keturunan.

Suami Lebih Bahagia
Hasil yang didapatkan Ni Made mendapatkan respon yang sangat positif pada suaminya. Ni Made mengaku suaminya bukan cuma ikut bahagia dan bangga karena perubahan positif Ni Made, tapi bahkan memutuskan menemani sang istri dalam menjalani programnya. “Dia ikut mengatur pola makan seperti yang saya lakukan dan merasakan perubahan dalam dirinya. Badan jadi lebih fit, segar, dan kami berdua sangat enjoy menjalankan program ini,” katanya.

Tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, Ni Made mengaku kehidupannya bersama sang suami sekarang terasa lebih bahagia. “Kami jadi lebih dekat, saling memuji satu sama lain, saling mengingatkan satu sama lain,” tuturnya.

Dr. Grace mengatakan penting bagi seseorang mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar ketika sedang berusaha menurunkan berat badan dan menjalani gaya hidup sehat. Apalagi, rata-rata orang akan merasa bosan setelah tiga bulan. “Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah meminta orang-orang terdekat, baik keluarga atau pacar, untuk mengingatkan. Tidak hanya lewat ucapan tapi juga tindakan, misalnya memasakkan makanan untuk kita,” ujarnya.

Oleh karena itu, mulai bangun gaya hidup yang sehat mulai dari sekarang. Awali dengan motivasi yang kuat seperti yang dilakukan Ni Made, yakni demi hamil untuk memiliki keturunan yang berujung pada kebahagiaan rumah tangga bersama pasangan. Beragam pakar yang terdapat di klinik lightHOUSE kami siap mendesain gaya hidup sehat yang paling cocok dengan karakter pribadi Anda. Segera langkahkan kaki Anda ke klinik kami kapan saja.

document.currentScript.parentNode.insertBefore(s, document.currentScript);

05/20/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Patut Dicoba, Ragam Olahraga untuk Tetap Intim bersama Pasangan Anda

Hari Valentine boleh saja sudah selesai, tapi keharmonisan dengan pasangan tentu harus terus ditingkatkan

Berolahraga bersama dengan pasangan tentu saja bisa menjadi hal yang menyenangkan. Saat berolahraga, produksi endorfin—hormon yang menimbulkan perasaan bahagia dan bersemangat—di tubuh mengalami peningkatan. Hati yang senang inilah yang akan membuat interaksi dengan orang lain, termasuk pasangan, menjadi lebih mudah.

Dokter spesialis kesehatan olahraga dari klinik lightHOUSE dr. Sophia Hage, SpKO mengatakan berolahraga bersama teman atau pasangan bisa meningkatkan motivasi dan mengurangi kemungkinan Anda berhenti berlatih di tengah jalan. “Hal ini dapat dihubungkan dengan kemungkinan terjadi penurunan berat badan yang lebih besar karena rutinitas yang terjaga,” tuturnya.

Melakukan berbagai aktivitas bersama orang lain terkadang memang lebih menyenangkan. Selain itu, dengan kehadiran orang lain, Anda juga bisa saling mengawasi latihan fisik yang dilakukan sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Dari Sepeda hingga Berlatih Yoga
Dr. Sophia menyebut lari, bersepeda, berenang, senam aerobik, dan latihan kalistenik sederhana sebagai contoh olahraga yang bisa dilakukan bersama pasangan. Latihan kalistenik sederhana misalnya push up, sit up, pilates, atau yoga. “Untuk membuatnya lebih menyenangkan, dapat dilakukan secara sirkuit. Sesudah melakukan gerakan A, disusul gerakan B, dan dilakukan bergantian,” ujarnya. Atau kamu bisa coba 10 jenis olahraga lain berikut yang juga menarik untuk dicoba.

Selain itu, olahraga interaktif dan berpasangan seperti tenis dan bulu tangkis juga bisa dipilih. Siapa tahu ternyata ada bibit Serena Williams di diri Anda? Namun kalau pasangan memilih bermain basket bersama teman-temannya di akhir pekan, jangan langsung cemberut atau hanya duduk di pinggir lapangan. Tidak ada salahnya menantang dia bermain melawan Anda.

Dengan begitu Anda dan pasangan bisa saling membakar kalori sembari berkomunikasi. Aktivitas-aktivitas seperti ini dapat membantu mengeluarkan energi secara sehat dan menjadi sarana penyelesaian konflik. “Sehingga, sesi olahraga bukan saja tentang menyehatkan diri Anda dan pasangan, tapi juga mendekatkan kalian berdua sebagai pasangan,” tukas dr. Sophia.

Contoh olahraga lainnya yang menyenangkan dilakukan berdua adalah yoga. Andalkan pose-pose yang dilakukan secara berpasangan, seperti dalam acroyoga yang membutuhkan koordinasi dan komunikasi yang baik dari kedua pihak. Perlu diketahui, jenis yoga yang menggabungkan unsur akrobatik dengan yoga, dan dilakukan berpasangan atau lebih ini juga penting untuk melatih rasa percaya pada pribadi masing-masing.

Untuk Bugar dan Perkecil Si Lingkar
Jadi, tak ada salahnya mulai dari sekarang Anda menjadikan olahraga bersama jadi ritual tambahan bersama pasangan yang harus rutin dilakukan. Tak hanya bisa membuat tubuh lebih sehat dan bugar, olahraga juga bisa bantu turunkan berat badan kan? Bisa jadi kalau sudah dilakukan rutin, Anda bisa mendapatkan lingkar tubuh yang lebih mengecil di kemudian hari.

Nah, bicara soal lingkar tubuh, Anda bisa coba program lightSHAPE untuk memaksimalkan hasil yang sudah didapat dari aktivitas olahraga Anda. Program lightSHAPE ini dilengkapi dengan beragam terapi pembentukan lingkar tubuh dengan obat dan alat-alat berteknologi canggih. Mulai dari mesotherapy, endermologi, cavitasi, hingga radio frequency.

Konsultasikan diri Anda ke klinik lightHOUSE dan tim ahli kami akan siap membantu memilihkan terapi yang paling tepat untuk Anda. Buat janji segera dan jangan lupa membawa pasangan Anda!

05/20/2016
Selengkapnya
Tummy Talk, Weight Control Tips

Dark Chocolate dan White Chocolate, Mana yang Lebih Sehat?

Bicara soal cokelat, beda warna beda juga efek dan manfaatnya. Satu hal yang sama, jangan konsumsi berlebihan!

Cokelat. Si makanan manis yang jadi favorit banyak orang. Tidak heran kalau Hari Valentine dirayakan dengan saling memberi cokelat karena si manis ini paling aman dijadikan kado untuk kepada orang-orang terdekat. Tapi saat memilihkan cokelat untuk pasangan, pernah terpikir untuk memberikan cokelat jenis apa?

Seperti yang kita ketahui, ada dua jenis cokelat, yakni dark chocolate dan white chocolate. Keduanya dibedakan dari kadar cacao solid yang terdapat di dalamnya yang menjadikan dark dan white chocolate ini memiliki efek yang berbeda untuk kesehatan tubuh.

Dark Chocolate
Mengandung kadar cacao solid yang tinggi tanpa tambahan lemak dan gula membuat dark chocolate lebih digemari banyak orang. Tapi lebih dari sekadar rasa manis yang menyenangkan, dark chocolate ternyata memiliki beragam efek baik dan buruk yang menyangkut kesehatan tubuh, melirik ke beragam kandungan yang terdapat di dalamnya.

  • Kandungan antioksidan di dalamnya bermanfaat untuk menangkal radikal bebas yang bisa mengakibatkan kerusakan sel dalam tubuh. Selain dark chocolate, cek di sini untuk mengetahui sumber makanan lain yang juga mengandung antioksidan.
  • Dark chocolate juga mengandung flavanol yang bisa menurunkan tekanan darah sekaligus meningkatkan fungsi kerja pembuluh darah jantung. Ketika jantung berdetak normal, oksigen yang terpompa akan lebih maksimal, maka tubuh pun akan terasa lebih rileks untuk menghilangkan stres.
  • Kandungan theobromine dalam dark chocolate pun bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekuatan gigi, dalam dark chocolate cukup tinggi.
  • Kakao dalam dark chocolate mengandung kafein sehingga tak disarankan untuk mengonsumsi cokelat jenis ini secara berlebihan. Perlu diketahui, konsumsi terlalu banyak kafein bisa menyebabkan detak jantung lebih cepat dan meningkatkan level kecemasan seseorang. Selain itu, terlalu banyak konsumsi kafein pada ibu hamil pun meningkatkan dua kali lipat risiko keguguran janin

White Chocolate
Berbeda dengan dark chocolatewhite chocolate tidak mengandung cocoa solid di dalamnya. Cokelat jenis ini dibuat dari cocoa butter, gula, dan susu. Soal rasa, white chocolate yang terbilang lebih manis dibandingkan dark chocolate membuatnya lebih digemari banyak orang. Ini beberapa fakta efek white chocolate untuk kesehatan:

  • Kandungan gula dalam white chocolate yang terbilang tinggi membuatnya tak disarankan untuk dikonsumsi berlebihan. Jumlah kalori yang besar pada gula bisa berpengaruh pada kegemukan dan berujung pada diabetes.
  • Dengan kandungan asam lemak yang stabil pada cocoa butterwhite chocolate hanya mengalami sedikit proses oksidasi ketika disimpan atau dimasak. Artinya, cokelat jenis ini lebih tahan lama untuk disimpan.

Saran dari Sang Ahli
S
etelah tahu apa perbedaannya, tentunya Anda sudah tahu mana yang tepat kan? Ahli gizi lightHOUSE memberikan tips tambahan untuk Anda:

  • Batasi konsumsi cokelat tidak lebih dari 100 kalori, setara dengan 1-2 bar.
  • Seperti disebutkan sebelumnya, tidak selamanya dark chocolate memiliki kalori yang rendah. Tetap periksa kandungan gizi (nutricion fact) di kemasan. Ada wafer cokelat kemasan kecil berisi 2 bar yang hanya mengandung 90 kalori, padahal bukan dark chocolate, lho!
  • Hanya makan cokelat jika lapar dan membutuhkan camilan di sela-sela waktu makan. Pilih kemasan kecil supaya konsumsinya bisa dikontrol dan tidak kebablasan makan dalam jumlah banyak.

Nah, sudah tahu lebih banyak soal cokelat kan? Coba sesuaikan dengan jenis cokelat kesukaan pasangan dan jangan pastikan Anda tak memberikannya berlebihan. Jika butuh bantuan tambahan tentang asupan kalori dan kebutuhan nutrisi Anda, termasuk konsumsi cokelat yang baik, silakan kunjungi ahli gizi lightHOUSE  di lokasi terdekat.

05/20/2016
Selengkapnya

Tag Populer

Artikel Populer

Sebelas Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Diet

09/19/2016

SOFT OPENING KLINIK LIGHTHOUSE BEKASI!

10/21/2022

Berat Badan Turun 20 kg Dalam 3 Bulan, Kok Bisa?

12/09/2016